Januari 2008
Pertama kali menghabiskan liburan tahun baru bersama “kamu”, seseorang tersayangku saat itu. Liburan asyik yang aku rencanakan malah berakhir dengan pertengkaran kita. Tapi aku tidak akan melupakan saat itu, saat kita masih bisa bersama.
February 2008
Valentine pertamaku yang kulewati bersama “kamu”, seseorang tersayangku saat itu. Apa kamu masih menyimpan boneka Stitch yang aku hadiahkan saat itu??
Maret 2008
Pertengkaran terbesar kita. Maafkan aku karena tidak bisa mengerti kesibukanmu saat itu. Padahal aku tahu saat itu kamu pasti sedang lelah sekali, setiap malam lembur, mengurus Pajak kantor kita yang sudah deadline. Sekali lagi maafkan aku yang tidak bisa mengerti kondisimu saat itu.
April 2008
Aku mendapatkan surat kaleng dari seseorang yang mencoba menasehatiku untuk berhenti mencintaimu. Aku tidak suka caranya yang mengaku-ngaku utusan Tuhan untuk memperingatiku. Aku mengira itu kamu yang mengirim. Hatiku sakit sekali saat itu.
Tapi sekarang aku sadar, dia benar adalah utusan Tuhan. Utusan yang Tuhan kirim bukan untuk menghakimi kelesbiananku, tapi untuk mempersiapkan Coming Out-ku suatu hari nanti. Tanpa surat kaleng yang aku terima, aku mungkin tidak akan pernah siap untuk Coming Out.
Mei 2008
Aku mendengar kamu sudah mendapatkan pekerjaan yang lebih baik. Aku senang sekali mendengarnya. Sayang aku tidak bisa lagi mendampingimu. Karena aku juga sudah memutuskan untuk pergi. Pergi mencari jati diriku.
Oh iya, saat aku mendengar kamu sedang mencari pria pendamping untuk menghadiri pernikahan adikmu, aku cemburu sekali. Saat itu aku benar-benar berharap bisa bertransformasi sebagai seorang pria, meski hanya untuk beberapa jam.
Juni 2008
Juni 2008 adalah bulan paling membahagaiakan sekaligus paling ingin aku lupakan. Juni 2008 kita merayakan ulang tahun kita bersama. Kamu hari Jumat, aku hari Senin, 3 hari kemudian. Ulang tahun pertamaku bersama seseorang tersayangku. Kamu tahu aku bahagia sekali mendapatkan hadiah dari-mu. Aku juga senang sekali saat mendapatkan potongkan kue “kedua” dari kamu. Karena yang “pertama” wajib kamu kasih ke si Nenek sihir itu kan?? Kalau tidak bisa-bisa dia mengeluarkan kutukannya lagi… Hehehhee…
Di hari-hari terakhir kebersamaan kita, aku juga baru tahu banyak tentang kamu dari temanmu saat itu. Aku sedih kenapa aku harus tahu tentang kamu dari orang lain.
Oh yah, aku juga mulai tidak tahan untuk tidak menuliskan Perjalananku di Blog. Kamu tahu, tulisan pertamaku itu tentang kamu.
Sama seperti hari ulang tahun kita, hari resign kita juga hanya beda 3 hari. Aku hari Jumat, kamu hari Senin. Itu lah hari terakhir aku melihatmu.
Juli 2008
Bagaimana kantor barumu?? Bulan ini aku mulai sibuk dengan persiapan keberangkatanku. Aku masih berharap bisa bertemu lagi denganmu. Tapi aku menghargai keputusanmu untuk tidak pernah menemuiku lagi. Mungkin ini yang terbaik untuk kita.
Agustus 2008
Sahabatku menikah di tanggal 8 Agustus 2008. Sebenarnya aku ingin sekali kamu mendampingiku di pesta itu. Tapi semuanya hanyalah tinggal kenangan.
Akhirnya aku jadi juga berangkat ke negeri tirai bamboo ini. Aku harus mulai hidup baru seperti janjiku. Meski aku mulai terbiasa hidup tanpamu, tapi aku tidak bisa memungkiri, hatiku kosong.
September 2008
Meski aku mulai sibuk dengan study-ku, meski aku sudah berada di negeri antah berantah. Entah mengapa masih saja ada hal-hal kecil yang kadang membuatku terkenang akan kamu lagi.
October 2008
Dalam perjalananku ke Inner Mongolia, aku berkenalan dengan seorang wanita Jepang cantik, model majalah. Aku juga sedang dekat dengan teman chat-ku. Dia juga seorang gadis cantik. Aku sempat mengutarakan rasa suka-ku terhadapnya. Tapi lagi-lagi aku masih belum siap menempatkan orang baru di hatiku.
November 2008
Bulan ini aku sibuk banget. Mid test, study tour, janji nulis artikel untuk Sepoci Kopi. Ulang tahun mami saja hampir terlupa.
Oh yah, sejak keranjingan menulis Blog, aku juga mulai tertarik untuk memperdalam hobi baru ini. Apalagi waktu Alex mempercayaiku untuk membuat artikel tentang pengalaman jauh dari orang tua.
Kadang aku masih suka terbangun di tengah malam, karena memimpikan kamu.
Desember 2008
Desember pertamaku yang bersalju. Natal pertamaku di musim dingin. Dinginnya bulan Desember ini semakin membuatku merindukanmu.
Kamu tahu aku pernah mencoba googling nama kamu, saat melihat fotomu di situ. Rasa rinduku semakin memuncak, sampai aku tidak bisa tidur. Apalagi sabtu kemarin di Café kesayanganku, tiba-tiba memutar lagu Indonesia kesukaanmu. Lagu yang kamu pasang sebagai Ring Tone HP kamu. Sampai-sampai aku hafal nada pembuka-nya karena dulu setiap hari mendengarnya di HP kamu.
Akhir-akhir ini aku juga sering membahas tentang pernikahan. Dan lagi-lagi setiap membahas masalah itu, aku ingat kamu. Karena dulu kamu selalu bilang, apapun alasannya kamu wajib menikah.
Desember 31, 2008
Beberapa hari yang lalu, laoshi-ku meminta aku menulis dalam bahasa mandarin tentang 2008-ku. Tapi aku tidak bisa menuliskannya, karena kamu adalah 2008-ku. Aku tidak mau sembarangan menulis tentang kamu.
Terimakasih pernah menjadi tokoh utama dalam hidupku di 2008 ini. Meski mungkin kamu bukanlah 2009, 2010, dan selanjutnya…
Dengan tulisan ini, aku ingin berdamai denganmu. Aku ingin melupakan semua pertengkaran kita. Meski kita tidak mungkin bersama lagi, aku benar-benar berharap kita bisa berbahagia. Berbahagia di jalan hidup pilihan kita masing-masing. I love you.
Greys
Pertama kali menghabiskan liburan tahun baru bersama “kamu”, seseorang tersayangku saat itu. Liburan asyik yang aku rencanakan malah berakhir dengan pertengkaran kita. Tapi aku tidak akan melupakan saat itu, saat kita masih bisa bersama.
February 2008
Valentine pertamaku yang kulewati bersama “kamu”, seseorang tersayangku saat itu. Apa kamu masih menyimpan boneka Stitch yang aku hadiahkan saat itu??
Maret 2008
Pertengkaran terbesar kita. Maafkan aku karena tidak bisa mengerti kesibukanmu saat itu. Padahal aku tahu saat itu kamu pasti sedang lelah sekali, setiap malam lembur, mengurus Pajak kantor kita yang sudah deadline. Sekali lagi maafkan aku yang tidak bisa mengerti kondisimu saat itu.
April 2008
Aku mendapatkan surat kaleng dari seseorang yang mencoba menasehatiku untuk berhenti mencintaimu. Aku tidak suka caranya yang mengaku-ngaku utusan Tuhan untuk memperingatiku. Aku mengira itu kamu yang mengirim. Hatiku sakit sekali saat itu.
Tapi sekarang aku sadar, dia benar adalah utusan Tuhan. Utusan yang Tuhan kirim bukan untuk menghakimi kelesbiananku, tapi untuk mempersiapkan Coming Out-ku suatu hari nanti. Tanpa surat kaleng yang aku terima, aku mungkin tidak akan pernah siap untuk Coming Out.
Mei 2008
Aku mendengar kamu sudah mendapatkan pekerjaan yang lebih baik. Aku senang sekali mendengarnya. Sayang aku tidak bisa lagi mendampingimu. Karena aku juga sudah memutuskan untuk pergi. Pergi mencari jati diriku.
Oh iya, saat aku mendengar kamu sedang mencari pria pendamping untuk menghadiri pernikahan adikmu, aku cemburu sekali. Saat itu aku benar-benar berharap bisa bertransformasi sebagai seorang pria, meski hanya untuk beberapa jam.
Juni 2008
Juni 2008 adalah bulan paling membahagaiakan sekaligus paling ingin aku lupakan. Juni 2008 kita merayakan ulang tahun kita bersama. Kamu hari Jumat, aku hari Senin, 3 hari kemudian. Ulang tahun pertamaku bersama seseorang tersayangku. Kamu tahu aku bahagia sekali mendapatkan hadiah dari-mu. Aku juga senang sekali saat mendapatkan potongkan kue “kedua” dari kamu. Karena yang “pertama” wajib kamu kasih ke si Nenek sihir itu kan?? Kalau tidak bisa-bisa dia mengeluarkan kutukannya lagi… Hehehhee…
Di hari-hari terakhir kebersamaan kita, aku juga baru tahu banyak tentang kamu dari temanmu saat itu. Aku sedih kenapa aku harus tahu tentang kamu dari orang lain.
Oh yah, aku juga mulai tidak tahan untuk tidak menuliskan Perjalananku di Blog. Kamu tahu, tulisan pertamaku itu tentang kamu.
Sama seperti hari ulang tahun kita, hari resign kita juga hanya beda 3 hari. Aku hari Jumat, kamu hari Senin. Itu lah hari terakhir aku melihatmu.
Juli 2008
Bagaimana kantor barumu?? Bulan ini aku mulai sibuk dengan persiapan keberangkatanku. Aku masih berharap bisa bertemu lagi denganmu. Tapi aku menghargai keputusanmu untuk tidak pernah menemuiku lagi. Mungkin ini yang terbaik untuk kita.
Agustus 2008
Sahabatku menikah di tanggal 8 Agustus 2008. Sebenarnya aku ingin sekali kamu mendampingiku di pesta itu. Tapi semuanya hanyalah tinggal kenangan.
Akhirnya aku jadi juga berangkat ke negeri tirai bamboo ini. Aku harus mulai hidup baru seperti janjiku. Meski aku mulai terbiasa hidup tanpamu, tapi aku tidak bisa memungkiri, hatiku kosong.
September 2008
Meski aku mulai sibuk dengan study-ku, meski aku sudah berada di negeri antah berantah. Entah mengapa masih saja ada hal-hal kecil yang kadang membuatku terkenang akan kamu lagi.
October 2008
Dalam perjalananku ke Inner Mongolia, aku berkenalan dengan seorang wanita Jepang cantik, model majalah. Aku juga sedang dekat dengan teman chat-ku. Dia juga seorang gadis cantik. Aku sempat mengutarakan rasa suka-ku terhadapnya. Tapi lagi-lagi aku masih belum siap menempatkan orang baru di hatiku.
November 2008
Bulan ini aku sibuk banget. Mid test, study tour, janji nulis artikel untuk Sepoci Kopi. Ulang tahun mami saja hampir terlupa.
Oh yah, sejak keranjingan menulis Blog, aku juga mulai tertarik untuk memperdalam hobi baru ini. Apalagi waktu Alex mempercayaiku untuk membuat artikel tentang pengalaman jauh dari orang tua.
Kadang aku masih suka terbangun di tengah malam, karena memimpikan kamu.
Desember 2008
Desember pertamaku yang bersalju. Natal pertamaku di musim dingin. Dinginnya bulan Desember ini semakin membuatku merindukanmu.
Kamu tahu aku pernah mencoba googling nama kamu, saat melihat fotomu di situ. Rasa rinduku semakin memuncak, sampai aku tidak bisa tidur. Apalagi sabtu kemarin di Café kesayanganku, tiba-tiba memutar lagu Indonesia kesukaanmu. Lagu yang kamu pasang sebagai Ring Tone HP kamu. Sampai-sampai aku hafal nada pembuka-nya karena dulu setiap hari mendengarnya di HP kamu.
Akhir-akhir ini aku juga sering membahas tentang pernikahan. Dan lagi-lagi setiap membahas masalah itu, aku ingat kamu. Karena dulu kamu selalu bilang, apapun alasannya kamu wajib menikah.
Desember 31, 2008
Beberapa hari yang lalu, laoshi-ku meminta aku menulis dalam bahasa mandarin tentang 2008-ku. Tapi aku tidak bisa menuliskannya, karena kamu adalah 2008-ku. Aku tidak mau sembarangan menulis tentang kamu.
Terimakasih pernah menjadi tokoh utama dalam hidupku di 2008 ini. Meski mungkin kamu bukanlah 2009, 2010, dan selanjutnya…
Dengan tulisan ini, aku ingin berdamai denganmu. Aku ingin melupakan semua pertengkaran kita. Meski kita tidak mungkin bersama lagi, aku benar-benar berharap kita bisa berbahagia. Berbahagia di jalan hidup pilihan kita masing-masing. I love you.
Greys