Hari ini aku bener-bener merasa jadi pemenang. Sepanjang sore tadi aku hampir tidak bisa berhenti tersenyum. Bahkan kalo membayangkan ulang aku jadi terharu sendiri. Padahal semua itu cuma karena aku berhasil mengambil kiriman Indomie dari Jakarta SENDIRIAN.... Sederhana yah?? Tapi keberhasilan hari ini punya arti yang mendalam buat aku.
Jujur saja semakin hari, aku semakin kelimpungan dengan pelajaran di kelas. Aku merasa tertinggal jauh dari teman-temanku yang baru sama-sama belajar. Dan itu semua malah membuat aku semakin stress. Apalagi teman sekamarku juga sibuk pamer kemampuan bahasa dia. Itu semua malah semakin membuat aku tidak percaya diri disini. Dan malah membuat aku semakin tidak bisa belajar dengan baik.
Belum lagi sebagian teman-teman satu agent yang sibuk dengan gank masing-masing, sibuk shopping, dan sibuk bermain. Persis seperti anak-anak SMU. Dan seperti biasa, karena aku tidak suka shopping, dan tidak terlalu suka memerhatikan fashion. Aku tidak bisa nyambung dengan teman-teman lain. Itu semakin membuat aku merasa kesepian dan merasa sungkan untuk minta bantuan mereka.
Aku sebenarnya takut untuk pergi sendirian. Hotel tempat saudara jauhku itu menginap bisa dikatakan benar-benar jauh dari distrik tempat aku tinggal. Dari ujung ke ujung. Kurang lebih 1 jam naik kereta. Sedangkan aku masih belum bisa bicara dengan benar. Dan tabiat orang-orang disini yang tidak sabaran dan kurang pengertian, semakin membuat aku tadinya ragu pergi sendirian. Tapi hari ini sebenarnya ada Make Up Class, tidak mungkin kan aku minta temanku ikutan bolos cuma karena mau mengambil titipan sekardus Indomie. Makanya aku akhirnya memberanikan diri pergi sendirian.
Sejak semalam aku sudah mempersiapkan diri untuk petualangan hari ini. Aku juga sudah berdoa agar tidak tersesat terlalu jauh. Dan benar saja siang tadi aku benar-benar jadi seperti anak hilang, di kota yang begini luas. Jalan kaki sendirian, mencari hotel yang nama dan alamatnya kurang jelas, hanya dengan bermodalkan peta. Aku mencoba bertanya ke setiap orang atau polisi yang aku temui, tapi hampir semuanya tidak ada yang mengerti ucapanku. Sempat aku diomelin karena ucapanku yang kurang jelas. Ada juga yang kegirangan bisa berbicara sama aku karena aku bukan orang lokal. Lucunya orang itu sampai telepon ke temannya cuma untuk bilang ada orang asing butuh bantuan. Dan meminta temannya untuk berbicara dalam bahasa Inggris denganku.
Tapi thanks God akhirnya semua berhasil aku lalui dengan gemilang. Aku berhasil menemukan hotel tersebut. Meski akhirnya aku harus minta bantuan sopir taksi. Karena ternyata aku sudah tersesat terlalu jauh. Sopir taksi tersebut sampai mentertawakan aku. Karena ternyata hotel yang aku cari terletak tidak jauh dari station kereta tempat pertama aku turun. Tapi semua itu tidak mengapa karena yang terpenting, aku berhasil mendapatkan kiriman itu dan aku juga berhasil mengalahkan ketakutan aku sendiri. Dan tidak menjadi anak manja yang hanya mengandalkan teman.
Tuhan,
Aku benar-benar berterima kasih untuk pelajaran penting hari ini.
Hari ini aku baru belajar berjuang dan mandiri di kota sebesar Beijing,
tapi masa depanku kan masih seluas dunia yang Kau ciptakan.
Bantulah aku sekali lagi ya Tuhan
untuk berjuang dan bertahan menghadapi kerasnya dunia kelak.
Kuatkanlah aku agar aku tidak terjatuh kedalam keterpurukan dan keputus asaan.
Amen
GreyS
Jujur saja semakin hari, aku semakin kelimpungan dengan pelajaran di kelas. Aku merasa tertinggal jauh dari teman-temanku yang baru sama-sama belajar. Dan itu semua malah membuat aku semakin stress. Apalagi teman sekamarku juga sibuk pamer kemampuan bahasa dia. Itu semua malah semakin membuat aku tidak percaya diri disini. Dan malah membuat aku semakin tidak bisa belajar dengan baik.
Belum lagi sebagian teman-teman satu agent yang sibuk dengan gank masing-masing, sibuk shopping, dan sibuk bermain. Persis seperti anak-anak SMU. Dan seperti biasa, karena aku tidak suka shopping, dan tidak terlalu suka memerhatikan fashion. Aku tidak bisa nyambung dengan teman-teman lain. Itu semakin membuat aku merasa kesepian dan merasa sungkan untuk minta bantuan mereka.
Aku sebenarnya takut untuk pergi sendirian. Hotel tempat saudara jauhku itu menginap bisa dikatakan benar-benar jauh dari distrik tempat aku tinggal. Dari ujung ke ujung. Kurang lebih 1 jam naik kereta. Sedangkan aku masih belum bisa bicara dengan benar. Dan tabiat orang-orang disini yang tidak sabaran dan kurang pengertian, semakin membuat aku tadinya ragu pergi sendirian. Tapi hari ini sebenarnya ada Make Up Class, tidak mungkin kan aku minta temanku ikutan bolos cuma karena mau mengambil titipan sekardus Indomie. Makanya aku akhirnya memberanikan diri pergi sendirian.
Sejak semalam aku sudah mempersiapkan diri untuk petualangan hari ini. Aku juga sudah berdoa agar tidak tersesat terlalu jauh. Dan benar saja siang tadi aku benar-benar jadi seperti anak hilang, di kota yang begini luas. Jalan kaki sendirian, mencari hotel yang nama dan alamatnya kurang jelas, hanya dengan bermodalkan peta. Aku mencoba bertanya ke setiap orang atau polisi yang aku temui, tapi hampir semuanya tidak ada yang mengerti ucapanku. Sempat aku diomelin karena ucapanku yang kurang jelas. Ada juga yang kegirangan bisa berbicara sama aku karena aku bukan orang lokal. Lucunya orang itu sampai telepon ke temannya cuma untuk bilang ada orang asing butuh bantuan. Dan meminta temannya untuk berbicara dalam bahasa Inggris denganku.
Tapi thanks God akhirnya semua berhasil aku lalui dengan gemilang. Aku berhasil menemukan hotel tersebut. Meski akhirnya aku harus minta bantuan sopir taksi. Karena ternyata aku sudah tersesat terlalu jauh. Sopir taksi tersebut sampai mentertawakan aku. Karena ternyata hotel yang aku cari terletak tidak jauh dari station kereta tempat pertama aku turun. Tapi semua itu tidak mengapa karena yang terpenting, aku berhasil mendapatkan kiriman itu dan aku juga berhasil mengalahkan ketakutan aku sendiri. Dan tidak menjadi anak manja yang hanya mengandalkan teman.
Tuhan,
Aku benar-benar berterima kasih untuk pelajaran penting hari ini.
Hari ini aku baru belajar berjuang dan mandiri di kota sebesar Beijing,
tapi masa depanku kan masih seluas dunia yang Kau ciptakan.
Bantulah aku sekali lagi ya Tuhan
untuk berjuang dan bertahan menghadapi kerasnya dunia kelak.
Kuatkanlah aku agar aku tidak terjatuh kedalam keterpurukan dan keputus asaan.
Amen
GreyS
2 comments:
hahuhauhauhaa coba ada gua di sana grey.. loe pasti aman2 aja... tul gak.. hauhauha -p... semangat grey !!
^gel
you can do it, Grey....
Post a Comment