Sejak aku belum tiba di Beijing, aku memang sudah mencari-cari LGBT Community seperti yang aku ikuti di Jakarta. Akhirnya aku menemukan satu community yang disebut BGLAD. Aku join di milist mereka. Dan 2 hari yang lalu aku mendapat undangan untuk datang ke acara kongkow mereka, di The Boat, sebuah Bar di daerah Sanlitun.
Tadinya aku ragu untuk datang. Dari asramaku ke daerah Sanlitun sangat jauh sekali. Dan di undangan ditulis acaranya akan dimulai pukul 21.00. Aku tidak mungkin mengajak teman-temanku, yang tidak tahu apa-apa tentang aku, ke acara itu. Tapi untuk datang sendiri aku juga malas. Temanku yang satu community di Jakarta, tadinya belum tentu ikut. Tapi kemarin sore, temanku itu tertarik juga untuk datang. Jadilah kami berdua-duaan mencari dimana The Boat itu berada, dengan hanya mengandalkan secarik alamat yang bertuliskan huruf-huruf dalam aksara China dan peta kecil dari Starbuck Café.
Setelah berjalan cukup jauh dari station kereta terakhir, akhirnya kami tiba di daerah Sanlitun. Ternyata dia daerah itu sepanjang jalan café semua. Dan di dekat situ ada sungai kecil yang cukup indah dan terlihat sekali kalau sungai itu dirawat dengan baik. Di sungai itulah Bar The Boat terletak. The Boat itu sendiri bukan hanya sekedar nama tapi memang Bar kecil yang dibuat di dalam Boat.
Awalnya kami sempat ragu untuk masuk ke dalam. Karena The Boat itu sangat sepi sekali. Seperti tidak tampak akan adanya pertemuan Queer as Folk. Beberapa bule yang terlihat masuk ke dalam The Boat juga berpasang-pasangan, lelaki – perempuan.
Karena kami merasa salah acara, tadinya kami memutuskan akan pulang tapi sepertinya Tuhan ingin menghapuskan rasa penasaran kami. Tepat saat kami ingin pulang tiba-tiba turun hujan lebat dan kami tidak ada yang membawa payung. Jadilah kami masuk ke The Boat untuk menunggu hujan reda. Masuk ke dalam Bar yang Free Entry tidak mungkin kami bisa duduk-duduk tanpa memesan minuman. Dan Whisky Cola menjadi pilihan untuk menemani malam kami yang melelahkan karena berjalan jauh.
Tapi tidak lama setelah kami memesan minum. Ada seorang wanita berdiri dan berbicara dalam bahasa Inggris kepada semua pengunjung untuk memperhatikan Slide yang akan diputar. Dan slide itu ternyata tentang Queer as Folk Beijing. Berarti semua pengunjung Bar itu memang anggota dari BGLAD. Itu juga berarti kami tidak salah tempat dan tidak salah acara. Bule-bule yang masuk berpasangan tadi juga ternyata sama-sama gay dan lesbian.
Sayang semalam kami gagal bertemu dengan ketua dari BGLAD tersebut. Sehingga kami tidak berkenalan dengan para anggota yang lain. Tapi itu tidak membuat kami kecewa. Kami yakin akan ada kesempatan lain untuk berkenalan dengan para LGBT di Beijing ini.
GreyS
Tadinya aku ragu untuk datang. Dari asramaku ke daerah Sanlitun sangat jauh sekali. Dan di undangan ditulis acaranya akan dimulai pukul 21.00. Aku tidak mungkin mengajak teman-temanku, yang tidak tahu apa-apa tentang aku, ke acara itu. Tapi untuk datang sendiri aku juga malas. Temanku yang satu community di Jakarta, tadinya belum tentu ikut. Tapi kemarin sore, temanku itu tertarik juga untuk datang. Jadilah kami berdua-duaan mencari dimana The Boat itu berada, dengan hanya mengandalkan secarik alamat yang bertuliskan huruf-huruf dalam aksara China dan peta kecil dari Starbuck Café.
Setelah berjalan cukup jauh dari station kereta terakhir, akhirnya kami tiba di daerah Sanlitun. Ternyata dia daerah itu sepanjang jalan café semua. Dan di dekat situ ada sungai kecil yang cukup indah dan terlihat sekali kalau sungai itu dirawat dengan baik. Di sungai itulah Bar The Boat terletak. The Boat itu sendiri bukan hanya sekedar nama tapi memang Bar kecil yang dibuat di dalam Boat.
Awalnya kami sempat ragu untuk masuk ke dalam. Karena The Boat itu sangat sepi sekali. Seperti tidak tampak akan adanya pertemuan Queer as Folk. Beberapa bule yang terlihat masuk ke dalam The Boat juga berpasang-pasangan, lelaki – perempuan.
Karena kami merasa salah acara, tadinya kami memutuskan akan pulang tapi sepertinya Tuhan ingin menghapuskan rasa penasaran kami. Tepat saat kami ingin pulang tiba-tiba turun hujan lebat dan kami tidak ada yang membawa payung. Jadilah kami masuk ke The Boat untuk menunggu hujan reda. Masuk ke dalam Bar yang Free Entry tidak mungkin kami bisa duduk-duduk tanpa memesan minuman. Dan Whisky Cola menjadi pilihan untuk menemani malam kami yang melelahkan karena berjalan jauh.
Tapi tidak lama setelah kami memesan minum. Ada seorang wanita berdiri dan berbicara dalam bahasa Inggris kepada semua pengunjung untuk memperhatikan Slide yang akan diputar. Dan slide itu ternyata tentang Queer as Folk Beijing. Berarti semua pengunjung Bar itu memang anggota dari BGLAD. Itu juga berarti kami tidak salah tempat dan tidak salah acara. Bule-bule yang masuk berpasangan tadi juga ternyata sama-sama gay dan lesbian.
Sayang semalam kami gagal bertemu dengan ketua dari BGLAD tersebut. Sehingga kami tidak berkenalan dengan para anggota yang lain. Tapi itu tidak membuat kami kecewa. Kami yakin akan ada kesempatan lain untuk berkenalan dengan para LGBT di Beijing ini.
GreyS
1 comment:
sempet dapet gebetan ga? heheh
Post a Comment