Tahun
2020 ini beneran luar biasa sih tantangannya. Cobaan datang silih berganti. Sampai-sampai
ada teman yang kepikiran kalau 2020 = 2+0+2+0 = 4 (Mati) dalam kepercayaan
Chinese.
Untuk dunia secara global, cobaan di 2020 ini masih sekitaran COVID-19, Resesi Ekonomi, gejolak politik, bencana alam, dan lain-lain.
Untuk aku cobaan di 2020 ini,
mulai dari kehilangan pekerjaan (meski atas pilihanku sendiri), kehilangan
bisnis yang mengakibatkan aku terlibat hutang dengan nominal yang cukup besar, merelakan
bisnis persewaan property yang aku miliki kosong selama berbulan-bulan, menyiapkan
hati kalau-kalau Oma-ku harus berpulang karena melihat kondisinya yang turun
terus setiap harinya, dan semalam setelah berbicara serius dengan kekasihku,
aku pun harus menyiapkah hati kalau-kalau hubungan kami harus selesai sampai
disini.
Untuk
masalah yang aku sebut terakhir, kami belum membuat keputusan apapun sih
tentang masa depan kami. Aku masih membutuhkan waktu untuk menenangkan diri. Sepertinya
dia pun begitu. Tapi yah aku tetap harus menyiapkan hati, kalau-kalau yang
akhirnya terjadi bukan lah hal yang aku harapkan.
Nyesek?
Iya. Kecewa? Iya. Sedih? Juga iya. Bagaimana juga kami sudah bersama lebih dari
8 tahun, mau memasuki tahun ke-9 bahkan.
Sejujurnya
aku lelah bila harus memulai sebuah hubungan baru dengan orang baru lagi. Saling
mengenal lagi, saling beradaptasi lagi. Namun aku pun tidak ingin kami terjebak
di sebuah hubungan yang sudah tidak sejalan.
Lalu
aku teringat akan perenunganku yang sempat aku tuliskan beberapa hari yang
lalu, yang berkaitan dengan siklus Shio. Saat itu kan aku kan sudah menyadari
bahwa Tuhan sepertinya sedang memintaku untuk menata ulang hidupku. Meski aku
tidak menyangka bahwa hubunganku dengan kekasihku pun sepertinya juga harus ikut
ditata ulang.
Tiba-tiba
pagi ini aku pun menemukan ayat dibawah ini saat sedang menenangkan diri dengan
berdoa dan membaca Alkitab.
“Yesus
menjawab, kata-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak
dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah." (Yohanes 3 : 3)
Dan aku terpana dengan
kata-kata “dilahirkan kembali”
Dalam perenunganku, sepertinya tahun ini aku
benar-benar sedang diminta untuk kembali masuk ke dalam “kandungan” Allah Roh
Kudus, untuk kemudian “dilahirkan kembali”.
Agar saat aku sudah terlahir kembali nanti, aku
akan lebih siap dalam menerima rejeki baru, karir baru, orang-orang baru,
pengalaman hidup yang baru.
2020
2+0+2+0 = 4 (Mati)
Setelah Mati maka akan ada kebangkitan (kehidupan baru)
Doa-ku hari ini :
Tuhan,
berilah saya keikhlasan untuk melepaskan semua hal yang bukan menjadi anugerah
saya. Berilah saya kekuatan untuk tetap berjalan dijalanMu. Teguhkan lah hati
saya untuk tetap setia dalam menantikan janjiMu, sampai waktunya aku dilahirkan
kembali untuk dapat merasakan Kerajaan Allah.
Grey_S
No comments:
Post a Comment