Beberapa bulan terakhir ini aku lagi
fangirling ke beberapa artis BULE. Jarang-jarang yes, aku ngefans sama artis
bule. Secara dari kecil fangirling-nya selalu ke artis-artis Asia, seperti HongKong,
Taiwan, Jepang. Baru sekarang jadi fangirling ke artis bule, sampai ngikutin
socmed mereka, ngikutin akun fanbase mereka, dan jadi nontonin film-film apa aja
yang mereka main disitu.
Dari beberapa artis yang aku lagi
suka, salah satunya adalah Katie McGrath. Pemeran Lena Luthor di serial Supergirl.
Dan aku tertarik sama serial Supergirl, awalnya justru karena terkecoh sama para
fandom Supercorp, yaitu para fans yang ngarep banget Lena Luthor a.k.a CEO dari
L-Corps dan Kara Danvers a.k.a Supergirl bisa jadian.
Apalagi diceritakan bahwa Lena Luthor
pernah memenuhi ruang kerja Kara Danvers dengan bunga (meski hanya digambarkan dalam
dialog doang) dan Lena Luthor sampai membeli 100% saham CatCo senilai US
$750,000,000 cuma karena Kara memohon Lena untuk menyelamatkan CatCo. Gimana ngga
queer bait banget ye kan jalan ceritanya?
Waktu awal-awal aku sampai penasaran
banget, “emang bener yah Supergirl pacaran sama Lena Luthor?” Kan jadi ikutan
ngarep yes. Ehhhhhh…. Ternyata…. Cuma khayalan babu belaka.
Tapi dari situ, aku jadi tau kenapa
para fans Katie McGrath, khususnya yang dari kalangan LGBT, pada ngarep sama
Supercorps. Karena yah mereka pada ngarep aja si Katie beneran lesbian. Secara yah
lesbian mana yang ngga halu halu babu bisa jadi pacar dari Katie McGrath. Aku pun
jadi ikutan halu halu babu.
Dan para fans ini jadi halu halu babu
sama Katie McGrath, karena si Katie ini ada beberapa kali meranin karakter sebagai
lesbian / bisexual di film-film yang dia kerjakan. Nah, salah satu karakter Katie
sebagai lesbian / bisexual, yang paling berkesan buatku adalah saat dia memerankan
Saskia de Merindol di mini seri Secret Bridesmaid Business.
***
Karakter Saskia de Merindol diceritakan sebagai seorang wanita yang memiliki karir yang cukup cemerlang sebagai seorang pengacara. Bahkan di usia yang terbilang muda, dia berhasil meraih impiannya untuk menjadi partners di biro hukum terbesar di Australia.
Selain itu
secara fisik Saskia juga sangat menarik, sehingga banyak orang yang berharap
bisa berkencan dengannya dan menjadi kekasihnya. Sayangnya Saskia ini tidak
percaya dengan hubungan yang monogami, sehingga ia tidak pernah mau terikat dengan
siapa pun.
Dibalik sikap dingin Saskia dalam
memandang hubungan percintaan, ternyata dia sangat mencintai sahabatnya sejak
kuliah yaitu Olivia Cotterill yang menjalani bisnis perkebunan anggur dan
mengidap penyakit kanker.
Cinta Saskia ke Olivia ini sebenarnya
diketahui oleh hampir semua orang di dalam circle mereka. Dari calon suami Olivia,
orang tua Olivia, mantan pacar Saskia, semua tau kalau Saskia adalah Budak Cinta-nya
Olivia. Apapun yang Olivia minta pasti akan dikabulkan oleh Saskia, seberapa
pun gilanya permintaan itu. Bahkan demi si Olivia ini, Saskia berani mempertaruhkan
seluruh karirnya dengan menggelapkan uang perusahaan untuk membantu bisnis Olivia
yang sempat hampir bangkrut. Saskia juga sampai harus hidup dalam ketakutan dan
trauma percobaan pembunuhan karena berusaha melindungi Olivia dan seorang
sahabatnya yang lain, yang kebetulan kedua-duanya terlibat dengan seorang
psikopat yang sama. Sayangnya Olivia sendiri malah sepertinya tidak menyadari
perasaan Saskia kepadanya. Olivia tetap saja cuma anggap Saskia sahabat.
Nah… di point ini lah aku merasa
sangat terkesan dengan karakter Saskia ini.
Tetap mencintai tanpa harap kembali.
Tetap mencintai meski sadar tidak bisa memiliki. Tetap mendampingi sebagai
sahabat dalam suka maupun duka, meski sadar cintanya tidak pernah berbalas. Rela
berkorban demi orang yang dicintai apapun resikonya.
Kok bisa yah Saskia mencintai Olivia
sebegitu besarnya? Apa karena dia hanya karakter film? Ada ngga yah Saskia di
dunia real?
Dan aku masih merenungkan pertanyaan-pertanyaanku
diatas dan membandingkannya dengan ceritaku sendiri.
Grey_S
No comments:
Post a Comment