“Mungkin suatu saat aku akan melupakanmu. Sungguh
melupakanmu, dan melupakan semua kenangan akan kita. Akan tetapi bila itu
terjadi artinya aku pun sudah melupakan diriku sendiri.”
***
Sejak Mami meninggal, aku jadi lebih dekat dengan Papiku.
Bahkan hal-hal yang dulu tidak pernah aku tau dari Papi, mulai papi ceritakan.
Papi mulai membagi kepadaku hal-hal yang ada dipikirannya, bahkan termasuk
ketakutan-ketakutannya. Salah satu ketakutan Papi adalah tentang penyakit
Alzheimer yang memang diturunkan oleh keluarganya.
Jadi aku baru tau, bahwa nenekku yang dari papi meninggal
karena penyakit Alzheimer yang dideritanya sejak usia 37 tahun. Beliau
meninggal di usia 44 tahun. Tidak hanya nenekku yang meninggal karena Alzheimer,
tapi juga kakak dan adik dari nenekku meninggal karena Alzheimer.
Diantara saudara-saudara kandung papi, kakak nomor 1 dan
adik bungsunya juga menderita Alzheimer di akhir hidup mereka. Kakaknya papi
sudah meninggal belasan tahun lalu, sedang adik bungsunya kini sudah tidak bisa
beraktivitas sama sekali. Sehingga bisa diperkirakan mereka mengidap Alzheimer
di usia yang masih cukup muda.
Kenyataan ini membuat papi selalu takut akan mengalami hal
yang sama. Dan ketika papi menceritakan hal ini, aku pun menjadi takut mengalami
hal yang sama.
Tahun depan usiaku sudah menginjak 36 tahun, artinya hanya
lebih muda 1 tahun dari waktu ketika nenekku mulai menderita Alzheimer. Semoga yang aku takuti tidak pernah kejadian.
No comments:
Post a Comment