Aku
hidup dengan Depresi udah puluhan tahun. 20 tahun seingatku. Sejak saat itu
banyak hal yang pernah terjadi dalam hidupku. Up and Down. Cukup banyak cara
yang aku lakukan untuk bertahan hidup dengan Depresiku. Waktu itu aku bahkan tidak
tau kalau Depresi adalah suatu penyakit mental, yang harus ditangani oleh
professional sama seperti jika aku terkena penyakit fisik. Sehingga waktu itu,
aku hanya bertahan untuk hidup karena aku takut dengan Tuhan jika bunuh diri.
Kira-kira
11 tahun lalu, sekitar pertengahan 2008. Aku menemukan salah satu cara yang
cukup efektif untuk mengobati Depresiku tanpa obat-obatan, yaitu dengan
MENULIS.
Awal
menulis karena aku patah hati, sedih, tidak bisa tidur. Selesai menulis, aku
mulai bisa tidur. Ada perasaan lega di dalam dada. Setelah itu satu tulisan
dilanjutkan dengan tulisan berikutnya. Aku juga menemukan aplikasi baru di
social media, yaitu BLOG. Aku pun mulai nge-BLOG.
Dari
BLOG, aku mulai berkenalan dengan teman-teman Blogger lain yang memiliki pengalaman
kurang lebih sama, dan aku juga beberapa kali diberi kesempatan untuk menulis
di Majalah Online. Teman-temanku bertambah, kepercayaan diriku semakin naik.
Keinginan bunuh diri, hilang sudah.
Setahun
lebih aku aktif menulis hampir setiap hari, lewat masa-masa galauku, aku mulai
tidak bisa lagi menulis terlalu Panjang. Di saat yang sama, muncul lah Twitter.
Aplikasi yang mengclaim sebagai Micro Blog, dan hanya bisa menulis maximal 140
karakter. Mulailah aku main Twitter.
Keasikan
di Twitter ini jelas berbeda dengan di Blog. Kalau di blog aku menuliskan isi
hati panjang-panjang, bisa 1-2 halaman A4 bahkan lebih. Maka di Twitter aku
hanya menuliskan hal-hal tidak penting yang tiba-tiba terlintas di otak. Tapi
setidaknya baik menulis di blog maupun di Twitter, itu membuatku masih bisa
mencurahkan isi hati. Minimal Depresiku terobati dan aku terhindar dari
pemikiran bunuh diri.
2-3
tahun terakhir ini, aku memutuskan keluar dari dunia maya. Aku berhenti
posting-posting di social mediaku. Twitter hanya aku gunakan untuk membaca
berita. Blog, lebih parah, benar-benar tidak tersentuh. Bahkan dimasa-masa
sulitku, aku sudah tidak bisa menulis lagi. Sehingga aku pun memutuskan untuk
meminta bantuan professional untuk mengatasi depresiku kali ini.
Yah
aku sempat berada di bawah pengawasan Psikiater selama hampir 3 tahun. Aplikasi
asuransiku pun sampai ditolak ketika pihak asuransi tau aku berada dibawah
pengawasan Psikitater. Setiap bulan aku habiskan uang berjuta-juta hanya untuk
konsultasi dan konsumsi obat. Dokterku sempat bertanya bagaimana caranya aku
bertahan selama belasan tahun, dan aku pun bercerita tentang therapy menulisku.
Namun saat diminta melakukannya kembali, aku sama sekali tidak bisa.
Selain
ke dokter, aku pun berkonsultasi dengan kawan lamaku yang seorang Psikolog
Klinis, hanya untuk mendapatkan kembali kemampuanku untuk menulis. Kebetulan ia
dan team-nya sering mengadakan workshop Art Therapy. Tapi tetap saja, aku
kesulitan untuk menulis dan mencurahkan isi hatiku lagi.
Hingga
beberapa minggu lalu, beberapa orang dari masa lalu kembali menyapa. Mereka
meminta kembali berhubungan denganku via Twitter. Meski awalnya aku ragu, tapi
aku memberanikan diri untuk menerima mereka kembali masuk ke dalam “hidupku”. Jujur
aku sampai tidak bisa tidur saat memikirkan akan menerima atau tidak permohonan
mereka.
Sejak
hari itu tiba-tiba aku kembali bisa bercuit-cuit, istilah di Twitter. Aku yang
sejak 3 tahun terakhir tidak dapat merangkai kata, tiba-tiba bisa mengeluarkan
hal-hal tidak jelas di otakku. Di satu sisi aku cukup lega, tapi disisi lain
aku juga tidak terlalu nyaman jika kali ini perasaan hatiku ketauan oleh
orang-orang dari masa lalu ini.
Mulailah
aku kembali mencoba menulis di Blog, dan ternyata aku bisa. Aku kembali bisa
menuliskan perasaanku secara total. Pikiran-pikiran yang mengganjal, mendadak
tertumpah semua ke dalam tulisan. Minimal malam ini, aku kembali bisa tidur
nyenyak.
Ntah
lah apakah aku harus berterima kasih dengan orang-orang dari masa lalu itu,
atau memang mereka lah sumber inspirasiku. Mengingat dulu aku bisa menulis
banyak ketika masih bermain YM Confrence dengan mereka. Yang pasti aku ingin
menikmati masa-masa ini. Disaat aku bisa menulis lagi.
No comments:
Post a Comment