Friday, August 28, 2009

CARA TUHAN


Kadang cara Tuhan untuk memberi peringatan, memberi nasehat, atau memberi kekuatan memang tidak bisa di tebak. Manusia harus bisa membuka mata, hati, telinga, dan pikirannya untuk menyikapi setiap “sapaan” Tuhan.

Sama seperti beberapa waktu lalu saat aku sedang gundah gulana, aku menemukan ayat-ayat suci alkitab yang menenangkan hati. Saat ini, di kala aku sedang bingung dengan masalah financial yang melilit keluargaku, aku menerima sebuah e-mail yang menggugah hati dan mengingatkanku untuk tetap berpasrah pada Tuhan dan bersabar.

Ini isi dari e-mail tersebut :

“Malam itu saya gelisah. Tidak bisa tidur. Pikiran saya bekerja ekstra keras. Dari mana saya bisa mendapatkan uang sebanyak itu? Sampai jam tiga dini hari otak saya tetap tidak mampu memecahkan masalah yang saya hadapi. Tadi sore saya mendapat kabar dari rumah sakit tempat kakak saya berobat. Menurut dokter, jalan terbaik untuk menghambat penyebaran kanker payudara yang menyerang kakak saya adalah dengan memotong kedua payudaranya. Untuk itu, selain dibutuhkan persetujuan saya, juga dibutuhkan sejumlah biaya untuk proses operasi tersebut.

Soal persetujuan, relatif mudah. Sejak awal saya sudah menyiapkan mental saya menghadapi kondisi terburuk itu. Sejak awal dokter sudah menjelaskan tentang risiko kehilangan payudara tersebut. Risiko tersebut sudah saya pahami. Kakak saya juga sudah mempersiapkan diri menghadapi kondisi terburuk itu. Namun yang membuat saya tidak bisa tidur semalaman adalah soal biaya. Jumlahnya sangat besar untuk ukuran saya waktu itu. Gaji saya sebagai redaktur suratkabar tidak akan mampu menutupi biaya sebesar itu. Sebab jumlahnya berlipat-lipat dibandingkan pendapatan saya. Sementara saya harus menghidupi keluarga dengan tiga anak.

Sudah beberapa tahun ini kakak saya hidup tanpa suami. Dia harus berjuang membesarkan kelima anaknya seorang diri. Dengan segala kemampuan yang terbatas, saya berusaha membantu agar kakak dapat bertahan menghadapi kehidupan yang berat. Selain sejumlah uang, saya juga mendukungnya secara moril. Dalam kehidupan sehari-hari, saya berperan sebagai pengganti ayah dari anak-anak kakak saya.

Dalam situasi seperti itu kakak saya divonis menderita kanker stadium empat. Saya baru menyadari selama ini kakak saya mencoba menyembunyikan penyakit tersebut. Mungkin juga dia berusaha melawan ketakutannya dengan mengabaikan gejala-gejala kanker yang sudah dirasakannya selama ini.

Kalau memikirkan hal tersebut, saya sering menyesalinya. Seandainya kakak saya lebih jujur dan berani mengungkapkan kecurigaannya pada tanda-tanda awal kanker payudara, keadaannya mungkin menjadi lain. Tapi, nasi sudah menjadi bubur. Pada saat saya akhirnya memaksa dia memeriksakan diri ke dokter, kanker ganas di payudaranya sudah pada kondisi tidak tertolong lagi.

Saya menyesali tindakan kakak saya yang "menyembunyikan" penyakitnya itu dari saya, tetapi belakangan – setelah kakak saya tiada -- saya bisa memaklumi keputusannya. Saya bisa memahami mengapa kakak saya menghindar dari pemeriksaan dokter. Selain dia sendiri tidak siap menghadapi kenyataan, kakak saya juga tidak ingin menyusahkan saya yang selama ini sudah banyak membantunya.

Namun ketika keadaan yang terbutruk terjadi, saya toh harus siap menghadapinya. Salah satu yang harus saya pikirkan adalah mencari uang dalam jumlah yang disebutkan dokter untuk biaya operasi. Otak saya benar-benar buntu. Sampai jam tiga pagi saya tidak juga menemukan jalan keluar. Dari mana mendapatkan uang sebanyak itu?

Kadang, dalam keputus-asaan, terngiang-ngiang ucapan kakak saya pada saat dokter menganjurkan operasi. "Sudahlah, tidak usah dioperasi. Toh tidak ada jaminan saya akan terus hidup," ujarnya. Tetapi, di balik ucapan itu, saya tahu kakak saya lebih merisaukan beban biaya yang harus saya pikul. Dia tahu saya tidak akan mampu menanggung biaya sebesar itu.

Pagi dini hari itu, ketika saya tak kunjung mampu menemukan jalan keluar, saya lalu berlutut dan berdoa. Di tengah kesunyian pagi, saya mendengar begitu jelas doa yang saya panjatkan. "Tuhan, sebagai manusia, akal pikiranku sudah tidak mampu memecahkan masalah ini. Karena itu, pada pagi hari ini, aku berserah dan memohon Kepada-Mu. Kiranya Tuhan, Engkau membuka jalan agar saya bisa menemukan jalan keluar dari persoalan ini." Setelah itu saya terlelap dalam kelelahan fisik dan mental.

Pagi hari, dari sejak bangun, mandi, sarapan, sampai perjalanan menuju kantor otak saya kembali bekerja. Mencari pemecahan soal biaya operasi. Dari mana saya mendapatkan uang? Adakah Tuhan mendengarkan doa saya? Pikiran dan hati saya bercabang. Di satu sisi saya sudah berserah dan yakin Tuhan akan membuka jalan, namun di lain sisi rupanya iman saya tidak cukup kuat sehingga masih saja gundah.

Di tengah situasi seperti itu, handphone saya berdering. Di ujung telepon terdengar suara sahabat saya yang bekerja di sebuah perusahaan public relations. Dengan suara memohon dia meminta kesediaan saya menjadi pembicara dalam sebuah workshop di sebuah bank pemerintah. Dia mengatakan terpaksa menelepon saya karena "keadaan darurat". Pembicara yang seharusnya tampil besok, mendadak berhalangan. Dia memohon saya dapat menggantikannya.

Karena hari Sabtu saya libur, saya menyanggupi permintaan sahabat saya itu. Singkat kata, semua berjalan lancar. Acara worskshop itu sukses. Sahabat saya tak henti-henti mengucapkan terima kasih. Apalagi, katanya, para peserta puas. Bahkan pihak bank meminta agar saya bisa menjadi pembicara lagi untuk acara-acara mereka yang lain.

Sebelum meninggalkan tempat workshop, teman saya memberi saya amplop berisi honor sebagai pembicara. Sungguh tak terpikirkan sebelumnya soal honor ini. Saya betul-betul hanya berniat menyelamatkan sahabat saya itu. Tapi sahabat saya memohon agar saya mau menerimanya.


Di tengah perjalanan pulang hati saya masih tetap risau. Rasanya tidak enak menerima honor dari sahabat sendiri untuk pertolongan yang menurut saya sudah seharusnya saya lakukan sebagai sahabat. Tapi akhirnya saya berdamai dengan hati saya dan mencoba memahami jalan pikiran sahabat saya itu.

Malam hari baru saya berani membuka amplop tersebut. Betapa terkejutnya saya melihat angka rupiah yang tercantum di selembar cek di dalam amplop itu. Jumlahnya sama persis dengan biaya operasi kakak saya! Tidak kurang dan tidak lebih satu sen pun. Sama persis!

Mata saya berkaca-kaca. Tuhan, Engkau memang luar biasa. Engkau Maha Besar. Dengan cara-Mu Engkau menyelesaikan persoalanku. Bahkan dengan cara yang tidak terduga sekalipun. Cara yang sungguh ajaib.

Esoknya cek tersebut saya serahkan langsung ke rumah sakit. Setelah operasi, saya ceritakan kejadian tersebut kepada kakak saya. Dia hanya bisa menangis dan memuji kebesaran Tuhan.

Tidak cukup sampai di situ. Tuhan rupanya masih ingin menunjukkan kembali kebesaran-Nya. Tanpa sepengetahuan saya, Surya Paloh, pemilik harian Media Indonesia tempat saya bekerja, suatu malam datang menengok kakak saya di rumah sakit. Padahal selama ini saya tidak pernah bercerita soal kakak saya.


Saya baru tahu kehadiran Surya Paloh dari cerita kakak saya esok harinya. Dalam kunjungannya ke rumah sakit malam itu, Surya Paloh juga memutuskan semua biaya perawatan kakak saya, berapa pun dan sampai kapan pun, akan dia tanggung.

Tuhan Maha Besar.

Andy F Noya



Tuhan, terima kasih untuk selalu mengingatkanku, saat aku justru melupakanmu.
Tuhan, terima kasih untuk selalu menyertaiku, saat semua orang meninggalkanku.
Tuhan, terima kasih untuk selalu menyakinkanku, saat aku justru kehilangan keyakinan.


Grey_S

Wednesday, August 26, 2009

SABAR


Ams. 14:29 Orang yang sabar besar pengertiannya, tetapi siapa cepat marah membesarkan kebodohan.

Ams. 16:32 Orang yang sabar melebihi seorang pahlawan, orang yang menguasai dirinya, melebihi orang yang merebut kota.

Pkh. 7:8 Akhir suatu hal lebih baik dari pada awalnya. Panjang sabar lebih baik dari pada tinggi hati.

Ef. 4:2 Hendaklah kamu selalu rendah hati, lemah lembut, dan sabar. Tunjukkanlah kasihmu dalam hal saling membantu.


Tuhan,
berilah aku kesabaran dalam menghadapi semua masalah ini.
Tuhan,
berilah aku kesabaran dalam menanti hasil rajutan dari tangan-Mu.
Tuhan,
di saat aku lemah, merasa lelah, dan ingin rasanya aku menyerah, tolong kuatkan imanku pada-Mu dan ingatkan aku untuk tetap bersabar.
Tuhan,
di saat aku merasa sendiri dan tidak ada orang yang bisa ku ajak berbagi, yakinkanlah aku Engkau selalu bersamaku.
Tuhan,
Kedalam tangan-Mu kuserahkan seluruh hidupku.

Amen.



Grey_S
Yang kesabarannya sedang di uji hari ini.



Wednesday, August 19, 2009

Thanks God I have him in my life


UNBELIEVABLE.....

Yang om maksud adalah talenta kamu dalam menulis. Luar Biasa!
Gaya tulisan kamu enak banget dibacanya. Kalo om ga tau itu kamu pasti om kira orang yang sudah terbiasa menulis / menerbitkan buku. Mungkin kamu cocok jadi penulis. Om yakin kalo kamu menerbitkan buku pasti laku.

Kalo soal yang kamu hadapi itu sebenarnya om pikir bukan masalah besar. Seperti apapun adanya kamu, om tetap menghargai dan sayang sama kamu sebagai keponakan om.

Om percaya kalo Tuhan menciptakan sesuatu ada maksudnya. Hanya saja om ga yakin apakah itu karena genetik atau karena lingkungan sewaktu seseorang tumbuh besar. Om pribadi ngga yakin bahwa hal tersebut adalah suatu penyakit, apakah fisik atau psikis, sehingga kesimpulan yang om ambil adalah bahwa kalau itu bukan penyakit maka ga mungkin diobati. Mana mungkin orang sehat diobati... Tul ga?

Cuma kalo kamu memendam ini semua sendirian dan ga berusaha untuk membuat lingkungan di sekeliling kamu mengerti diri kamu, maka om takut suatu kali hal ini akan menjadi penyakit buat kamu. Justru karena ketertutupan kamu atau usaha kamu menutupi diri kamu, akhirnya kamu akan menjadi orang yang sensitif. Ketika kamu ketemu orang lain maka kamu berpikir sendiri bahwa orang akan "jijik" atau akan "takut" terhadap kamu. Padahal itu hanya terjadi dalam pikiran kamu sendiri. Mungkin sebenarnya orang lain itu tidak menganggap demikian.

Om ga berani pastikan reaksi papi mami kamu kalau tahu kondisi kamu sebenarnya. Tapi, om sebagai papi yang sudah punya 3 anak, apapun keadaan anak-anak om pasti om akan tetap mencintai mereka dan membantu mereka.

Jadi kalau menurut om pribadi, Grey jangan menyimpan ini semua sendirian. Grey harus mulai berusaha mencari jalan agar keluarga tahu keadaan sebenarnya. Grey yakin kalau keluarga besar kita tidak akan berubah hanya karena masalah pribadi kamu itu. Memang suatu yang tidak lazim akan menjadi kejutan, maksudnya adalah pada awalnya mungkin orang-orang akan terkejut. Tapi percayalah bahwa setelah lewat beberapa saat maka semua akan mulai terbiasa. Ini adalah hukum alam. Misalnya, kalau kamu belajar di BJ dulu. Om yakin awalnya kamu tidak terbiasa dan akan merasa sangat tidak nyaman. Tapi setelah 2-3 bulan, kamu mulai merasa betah dan terbiasa, dan tiba-tiba kamu sudah merasa nyaman sehingga ketika kamu harus kembali ke JKT malah kamu merasa ada sesuatu yang hilang. Tul ga?

Jangan memaksakan diri kamu untuk cerita ke orang lain atau keluarga kalau kamu sendiri belum yakin. Kamu pikirkan dulu baik-baik, tapi kalau menurut om, om yakin ga mungkin kasih sayang oma, papi, mami, tante, om, dan saudara2 lainnya akan berubah cuma karena kamu ga sama dengan mereka. Om yakin mereka semua bukan orang-orang yang seperti itu. Kalau seandainya kamu mau, om bersedia untuk ikut nemenin kamu supaya kamu ga sendirian.

Kamu harus tahu bahwa ini semua bukan salah kamu. Siapapun tidak bisa memilih untuk bisa menjadi seorang bisexual atau homosexual karena ini bukan kehendak sadar kita yang menentukan. Faktor penyebabnya sampai saat ini sendiri belum jelas. Dipercaya lebih kepada pengaruh lingkungan pada saat perkembangan psikologis sewaktu seseorang sedang tumbuh.

Kalau mau diambil contoh yang serupa tapi ga sama, misalnya Dede kamu. Dia lebih memilih punya calon pasangan yang 10 tahun lebih tua. Kalau om pikir itu mungkin karena waktu kecil dia deket sama papi sehingga ketika dewasa dia akan mencari pasangan yang bersifat jauh lebih dewasa / lebih tua. Apakah ini sebuah keanehan atau penyakit? Om rasa tidak. Tul ga?

Pada awalnya mungkin dulu papi-mami kamu, bahkan oma dan keluarga lain banyak yang tidak setuju. Tapi kan setelah beberapa waktu akhirnya semua bisa nerima juga kan? Makanya om pikir, suatu saat nanti lebih baik kamu juga memberi tahu lingkungan keluarga kamu. Walaupun mungkin akan terjadi keterkejutan dan ketidaksukaan di awal, tetapi pada akhirnya mereka harus dapat menerima kamu apa adanya.

Kalau untuk teman-teman sebaiknya kamu ga usah ngomong soal ini dan mereka lebih baik ga tahu sampai kamu betul-betul yakin bahwa hubungan kamu dengan mereka ga akan terganggu kalau mereka tahu keadaan kamu yang sebenarnya.

Percaya deh bahwa om bisa menerima kamu apapun keadaan kamu. Om tetap tidak akan pernah berubah, tetap akan sayang kamu sebagai ponakan om, sama seperti kepada ponakan lainnya.. Kalau kamu mau tau, dulu waktu kamu lahir, om masih SMP. Pernah suatu kali, om lupa karena hal apa, kamu diajak waktu jemput om di Santa Maria. Kalau ga salah kamu saat itu belum bisa jalan. Om gendong kamu dan pamerin kamu ke temen-temen dengan bangga.
Om masih ingat banget, setiap kali ketemu kamu waktu masih bayi dulu, om selalu berdoa supaya ketika besar kamu dapat menjadi seorang yang berguna bagi banyak orang. Jujur, om ga bohong. Dan om yakin bahwa doa om makin dekat terkabulnya. Om yakin bahwa kamu juga dapat berguna bagi semua orang di sekeliling kamu, apapun adanya kamu.

Kamu pikirkan baik-baik dulu ya Grey. Bantuan apapun yang kamu butuhkan, bicara aja ke om. Om akan berusaha untuk bantu kamu sebesar-besarnya.

GBU


Ini adalah reply e-mail yang aku terima dari om-ku. Aku posting tanpa editan sama sekali, kecuali di bagian nama-nama yang terpaksa harus aku edit.

Tidak ada yang bisa aku katakan lagi selain "Thanks God I have him in my life", karena tidak ada lagi yang lebih berarti dalam hidup aku selain penerimaan seperti ini.


Ps for my uncle : Thanks for loving me and always inside me. You are my everything.


Tuesday, August 18, 2009

Selamat Jalan


Kakek dan Nenekku sebenarnya memiliki 6 orang anak. 3 orang anak perempuan dan 3 orang anak lelaki. Tante tertua, mamiku, paman pertama, paman kedua, paman ketiga, dan tante kecil. Namun sebuah kecelakaan telah merenggut nyawa tante kecilku, di usianya yang baru 7 tahunan saat itu.

Menurut salah seorang pamanku, sejak saat itu kakek dan nenekku hidup bagaikan layangan putus. Luka karena kehilangan putri kecil mereka, baru terobati 12 tahun kemudian yaitu saat kelahiranku. Tak heran saat itu mereka memutuskan untuk mengambil dan merawatku sendiri, meskipun mereka harus bertengkar hebat dengan kedua orangtua kandungku.

Setelah kecelakaan yang merenggut nyawa adik bungsunya, otomatis status paman ketiga atau paman gendut, begitu para keponakan menyebutnya, kembali menjadi anak bungsu. Dan sebagai anak bungsu, tidak heran dia menjadi kesayangan seluruh keluarga. Kesayangan maminya dan juga kakak-kakaknya. Sampai aku lahir dan pusat perhatian keluarga beralih kepadaku.

Mungkin diantara semua keponakannya, aku adalah keponakanya yang paling menyebalkan dan yang sama sekali tidak lucu. Karena hanya denganku lah dia sering beradu pendapat. Tidak jarang kami bertengkar.

Sebenarnya tidak heran kami sering bertengkar. Kami memiliki banyak persamaan. Mulai dari sama-sama pencinta motor besar, mancing di laut, memodifikasi mobil, dan makanan mie serta daging B-2 panggang. Sejak lahir aku juga menjadi pesaing terberatnya untuk mendapatkan perhatian dan kasih sayang dari nenek, mami dan tante tertuaku. Sehingga pertengkaran kami pun lebih mirip pertengkaran ala kakak-beradik, dari pada paman-keponakan.

Tapi hanya denganku juga dia sering bercerita tentang perusahaannya. Dan pernah terang-terangan mengajakku untuk bekerja sama dengannya membesarkan perusahaannya itu.

Dari dia lha aku mengenal pengoperasian Macintosh lebih dalam. Padahal komputer berlogo buah apel ini sudah aku kenal sejak aku tau apa itu komputer.
Apa kalian punya mouse pad berbentuk logo buah apel berwarna pelangi?? Aku punya. Dia memberikannya padaku.
Apa kalian punya kaos berlogo buah apel berwarna pelangi di tengah-tengahnya?? Aku punya. Dia juga yang memberikannya padaku.
Dulu saat aku bersekolah, tas sekolahku, buku tulisku, map buku dan lainnya semua berlogo buah apel berwarna pelangi di tengahnya. Dan semuanya dia yang memberikan kepadaku.
Dulu aku tidak tahu, bahwa logo itu akan sangat popular saat ini, meski warna pelangi yang mirip dengan bendera LGBT itu sudah berubah warna menjadi putih berkilau.

Sayang pada akhirnya aku tidak sempat bekerja sama dengannya. Saat aku kembali dari perantauan, kondisi kesehatan paman gendut sudah sangat buruk, seburuk kondisi perusahaannya. Saat aku kembali, beliau bahkan sudah tidak bisa di ajak berdiskusi. Jangankan berdiskusi tentang perusahaannya, membicarakan hal-hal sederhana pun dia sudah sulit untuk mengingat.

Semua dokter sudah angkat tangan dengan kondisinya. Ditambah lagi dengan stress berat yang dia alami, membuatnya kehilangan semangat hidup. Dia yang kami kenal sebagai paman gendut, berubah menjadi pria kurus yang hanya tulang berbalut kulit. Namun Mami dan kakak-kakaknya tetap berupaya sekuat tenaga untuk menyembuhkannya. Meskipun pada akhirnya keputusan Tuhan untuk memberikan yang terbaik kepada semua lah yang terjadi.

Hari Jumat tanggal 14 Agustus 2009 kemarin, 2 hari setelah hari ulang tahun putra kesayangannya, beliau menghembuskan nafas terakhir. Di rumah Maminya, yang sekaligus juga kantor beliau. Di hadapan maminya, kakak tertuanya, keponakan-keponakannya dan juga pegawai-pegawainya.

Semuanya berlangsung begitu mudah, begitu nyaman. Bahkan keseluruhan acara kebaktian sampai kremasinya berjalan sangat lancar tanpa ada halangan sedikit pun. Seakan-akan hal ini lah yang di kehendaki paman gendut dan dikabulkan oleh Tuhan.

Selamat Jalan Paman Gendut. Sampai berjumpa lagi di kehidupan yang baru. Amen.



Grey_S


Wednesday, August 12, 2009

Homosexual dan Distributor MLM


Tanya : Apa perbedaan seorang homosex dan distributor MLM??
Jawab : Yah jelas lha keduanya beda. Dari tulisannya aja sudah kelihatan bedanya, apalagi kalau mau di jabarin satu persatu.

Tanya : Trus kenapa hari ini kamu tertarik nulis tentang ini??
Jawab : Kata siapa aku mau nulis tentang perbedaan keduanya. Aku mau nulis tentang persamaannya lagee.

Tanya : Memang apa seh persamaan seorang homosex dan distributor MLM??
Jawab : Sama-sama harus menerima penolakan, dan perlu perjuangan yang gila-gilaan untuk diterima dan diakui oleh masyarakat.

***

Hayoo jujur, siapa para pengunjung disini yang ngaku homo, yang langsung ngacir atau putus hubungan sama temennya, kalau temennya ngaku dia jadi distributor MLM??
Ga usah tunjuk tangan, percuma aku ga ngeliat juga kok.

Hayoo jujur, siapa para pengunjung disini yang ngaku straight, yang langsung ngacir atau memilih putus hubungan kalau ada temennya apalagi saudaranya ngaku homo atau ngaku bencong??
Sekali lagi ga usah tunjuk tangan apalagi tunjuk gigi, percuma aku ga bisa ngeliat.

Lewat tulisan kali ini aku cuma mau minta nasehat sama pengunjung yang mampir. Bener ga seh penjabaran-penjabaran aku ini?? atau sebenernya cuma aku aja yang terlalu parno, waktu di ajakin balik ke perusahaan yang dulu sama leader-ku.

Kan malu tuh, kalau sudah terlanjur parno ternyata ketakutan-ketakutanku tidak beralasan. Mana udah terlanjur Coming Out lagi ke my beloved uncle. Yahhh I don’t have secrets anymore deh. Ga misterius lagi deh akyuuuu.

***

Bingung deh aku mau mulai nulis dari mana. Dari dulu aja atau dari sekarang yah??
Dari beberapa minggu yang lalu aja deh.

Begini ceritanya… Tanggal 1 Agustus 2009 kemarin, leaderku di perusahaan yang dulu, mendapat reward atas kerja kerasnya berupa sebuah mobil mewah buatan Eropa. Karena leader-ku ini nota bene masih om-ku dan masih sayang sama akyuu (*GR mode on), dia juga ingin aku sukses bersama dia.

Syaratnya cuma 1: aku kembali ikut bersamanya menjalankan MLM…. (*Dhuaarrrrrr)

Yup kawan-kawan, tidak salah baca. MLM. Multi Level Marketing. Atau bahasa kerennya saat ini Network Marketing.

Sebagai seseorang yang pernah malang melintang di perusahaan network marketing dari jaman SMU, yang sampai-sampai tema karya tulisku di tinggkat akhir juga tentang dunia Network Marketing, aku tau kalau bisnis Network Marketing sangat bagus dan sangat berpeluang besar. Bahkan gurunya orang-orang kaya, Robert Kiyosaki saja menganjurkan menjalankan bisnis Network Marketing untuk yang mau pindah kuadran. Donald Trump saja sampai mendirikan Trump Network untuk ikut serta dalam membuka peluang usaha bagi warga Amerika yang sedang mengalami krisis ekonomi.

Yah ga usah cerita yang jauh-jauh deh, beberapa orang om-tante-sepupu-teman-teman aku saja suksesnya lewat bisnis Network Marketing atau Asuransi. Makanya gimana aku mau berpikir negatif tentang kedua bisnis ini coba??

Intinya, aku sadar saat ini hanya model bisnis Network Marketing atau asuransi lah yang bisa menolong aku dan keluarga keluar dari permasalahan ekonomi saat ini. Bisnis apa lagi coba yang modal kecil, resiko juga kecil, tapi penghasilan gila-gilaan. Aku sudah beberapa kali mencoba bisnis lain, termasuk bidang komputer saat ini, dan aku selalu kalah di modal. Belum lagi resiko kena tipu orang. Kerja sama orang juga kan ada enaknya, tapi banyak ga enaknya. Apalagi kalau kena cinta lokasi lagi, bisa berakhir lagi deh karierku.

Sayang punya sayang, modal terbesar untuk menjalankan bisnis ala Network Marketing dan Asuransi adalah IMPIAN. Mengutip kata-kata leader besarku “Untuk menjadi orang sukses yang dibutuhkan adalah 95% impian dan hanya 5% urusan teknis.” Sedangkan saat ini, tentang Impian ini yang paling sulit untukku.

Emang apa seh impian terbesar kamu?? Impian terbesar aku mah sederhana aja.
  • Bisa menikah secara resmi menurut agama dan hukum yang berlaku dengan orang yang kucintai, dan hidup bahagia selamanya.
  • Memiliki anak yang sah secara hukum dan keluargaku diakui oleh keluarga besarku dan keluarga besar pasanganku.
  • Memiliki materi yang berkecukupan untuk membiayai hidup keluargaku,
  • dan memiliki waktu yang berkualitas untuk kuhabiskan bersama mereka.

Sederhana kan?? Mungkin bagi yang straight bisa bilang “Gitu aja kok sampai di jadikan impian terbesar. Mau kawin mah tinggal cari pasangan trus kawin aja.

Nah buat yang homo gimana?? Pacaran aja harus sembunyi-sembunyi. Mau pernikahannya di sah-kan secara hukum aja harus ke Amsterdam dulu, yang udah pasti bisa. Apalagi kalau mau pernikahanku disahkan secara agama, mungkin harus nunggu aku mati – reinkarnasi - mati lagi - reinkarnasi lagi - eh mati lagi - reinkarnasi lagi deh, baru bisa deh pernikahanku disahkan secara agama.
Buat diakui sama kedua keluarga besar, hmmm…. Ini juga butuh perjuangan yang tidak mudah. Hikssss….

Belum lagi sekarang ini, temen-temenku kan rata-rata homo semua, trus masih in the closet lagi. Kenalan cuma lewat blog, chatting, dan forum, ya udah deh kenalnya cuma sebatas nama di dunia maya. Boro-boro bisa di prospecting, di ajak ke QFF aja pada takut.

Aku yang berani ke QFF, tetap aja ga berani kalau disuruh maju ke panggung trus bilang, “Nama saya Grey Sebastian. Latar belakang orang Homo. Motif menjalankan bisnis ini karena ingin mengajak pasangan nikah di Amsterdam.”
Kabur ga yah downline aku, kalau aku ngomong begitu di panggung?? Hancur ga yah bisnis aku??


Haduhhhhhh gimana dong??? Terima ga yah tawaran yang menggiurkan tapi penuh penolakan ini??



Grey_S

Monday, August 10, 2009

Berikan padaku seseorang


Saat aku lapar, berikan padaku seseorang yang bisa kuberi makan.

Saat aku haus, berikan padaku seseorang yang memerlukan minuman.

Saat aku kedinginan, berikan padaku seseorang untuk kuhangatkan.

Saat aku sedih, berikan padaku seseorang untuk kuhibur.

Saat salibku terasa begitu berat dan bebannya tak sanggup kupikul.

Saat aku memerlukan seseorang untuk memelukku dan tampaknya tak ada seorang pun disana untuk meringankan beban beratku, berikan padaku seseorang yang pantas untuk dicintai seperti diriku pantas dicintai.

Berikan padaku seseorang yang bisa kulayani.
AMEN


*Doa Bunda Teresa, yang sekarang menjadi doa Grey juga.


Grey_S


Friday, August 7, 2009

Kasih Mama (Papa) sepanjang masa


Kasih ibu, kepada beta
tak terhingga sepanjang masa

Hanya memberi,

tak harap kembali,
Bagai sang surya,
menyinari dunia.


Lagu itu pasti sudah tidak asing di telinga, khususnya buat anak-anak yang saat ini sudah seumuran denganku atau di atas umurku. Tapi aku tidak tahu apa anak-anak jaman sekarang masih suka menyanyikan lagu itu?? Ataukah hanya lagu almarhum Mbah Surip yang mereka pelajari di sekolah??

Meski lagu itu hanya menyebutkan kasih ibu, bukan berarti Ayah atau Papa tidak pernah menyayangi kita sepenuh hati kan???

***

Pernahkah kamu berpikir? Meski mama yang mengandung dan melahirkanmu, tapi tanpa sperma dari papa kamu juga tidak akan pernah ada.

Pernahkah kamu berpikir? Meski hanya mamamu yang sibuk di rumah memasak dan mengurusmu, yang selalu menemanimu belajar dan bermain, tapi papamu juga sibuk di kantor untuk mencari nafkah agar ia tetap bisa membiayai hidup keluarganya, istri dan anaknya. Agar anak-anaknya jangan sampai putus sekolah dan kekurangan suatu apapun.

Pernakah kamu berpikir? Meski Papamu selalu galak padamu bahkan tidak jarang kalian sampai bertengkar, dan akhirnya mamamu harus melerai kalian sambil memelukmu, tapi Papamu selalu bangga padamu. Ia marah hanya karena khawatir kamu akan terluka karena keingintahuanmu yang berlebihan sehingga di bilang nakal oleh orang lain.

Pernahkah kamu berpikir? Mungkin saja demi membelikanmu mobil, sepeda motor, atau handphone keluaran terbaru, dan semua barang yang kau inginkan demi menjaga image, Papamu harus berhutang kepada orang lain atau kepada bank dan membayarkan bunga yang tidak kecil.

***

Tidak semua hal-hal diatas pernah aku rasakan.

Papiku tidak pernah membiayaiku, karena penghasilannya selalu habis untuk membayar hutang usaha. Tapi setelah aku terjun ke dunia kerja, aku baru sadar itu semua beliau lakukan demi memperbesar usahanya. Agar suatu hari aku tinggal masuk ke perusahaan itu tanpa perlu memulainya dari awal. Agar orang lain menghormatiku sebagai anak Bos, dan tidak menginjak-injak aku hanya karena aku pegawai kecil.

Aku jarang sekali bertemu muka dengan Papiku. Sekalinya bertemu muka tidak jarang kamu bertengkar dan berbeda pendapat. Tapi dari teman-temannya aku tau dia selalu menceritakan dan membanggakan aku kepada semua orang.

Aku pernah menyalahkan Papiku atas ketakutanku terhadap pernikahan, tapi kini aku sadar, gagalnya sebuah pernikahan tidak selalu karena pihak lelaki, mungkin saja pihak perempuan juga bermasalah.

Dengan kejadian akhir-akhir ini yang menimpa keluarga kami, aku sadar tidak sepantasnya aku pilih kasih dalam mencintai orangtua-ku. Karena bagaimana pun juga tanpa mereka aku tidak akan pernah ada. Dan mungkin saja segala permasalah diantara aku dan Papiku hanyalah sebuah kesalah pahaman.


Kasih ayah kepada beta
tak terhingga sepanjang masa
Hanya memberi,

tak harap kembali,
Bagai sang surya,
menyinari dunia.




Grey_S

Thursday, August 6, 2009

Kesan-kesan QFF 2009


Semalam, tanggal 5 Agustus 2009, secara resmi 8th Q Film Festival 2009 Jakarta resmi berakhir. Hiks T_T... Maka itu postingan hari ini, special gue tulis sekedar untuk mengucapkan terimakasih kepada para panitia dari Q-munity yang sudah bekerja keras untuk mengadakan perhelatan yang luar biasa ini, dan sudah memberikan gue kesempatan untuk mengenal kalian lebih jauh lagi. Sedikit banyak gue jadi tau suka dukanya bekerja di belakang layar agar acara ini berlangsung tanpa masalah.

Kesan gue buat anak-anak volunteer yang sempet tugas bareng gue, seneng banget deh bisa mengenal kalian yang gokil-gokil, Hal, Der, Ek, Kris, Chris, Jak, dan lainnya. Sempet menyatukan pikiran dengan beberapa orang juga, yang membuat gue makin yakin dengan keputusan gue untuk tidak pernah menjadi orang ke-3 dalam hubungan siapapun. Pokoke meski QFF sudah berakhir, keep be friends yah bo dan teteeeeuupp foto-foto.

Kesan untuk film-filmnya, aduh susah di ungkapkan dengan kata-kata. Banyak banget film-film yang baguuuuuuussssss buaaaaangeeeeettttttttttt yang terpaksa terlewati oleh gue dan mungkin oleh volunteer yang lain juga. (Om John, boleh nyusul nonton filmnya ga neh??)

Film-film yang pada akhirnya cuma bikin gue penasaran setengah metong:

1. Jihad for love → di puternya siang mulu bo, ga tau itu jam kantor yah??
2. At Stake (Pertaruhan) → gue udah bela-belain datang waktu pemutaran pertama, eh ada masalah teknis, ga jadi diputer deh.
3. Give me your hands
4. Pascal Alex Vincent Film → cuma nonton setengah waktu di CCF, abis mo ngejar Silat Lidah.
5. Beautiful Boxer → cuma nonton 15 menit di akhir-akhir karena harus segera menunaikan tugas.
6. Me & myself → kehilangan 30 menit pertama
7. Blind pig who wants to fly → kehilangan 30 menit pertama juga.
8. Jamila and the president → ini juga di puter selalu siang, gitu di puter malam pas gue lagi jaga.
9. Yang lainnya gue ga tau, tapi katanya bagus-bagus juga.

Semalam untuk penutupnya, ada acara menoton Benci Disko bersama. Sebelum acara di mulai ada sepatah, dua patah kata dari Babe besar John, yang ternyata berulang tahun kemarin (met ulang tahun yah Om John). Jadilah ada sedikit kejutan dari panitia berupa nyanyi bersama. Lalu ada pemilihan the best volunteer, yang di menangkan oleh Cink (Selamat yah cink, semalam gue malah belum ngucapin secara langsung).

Film Benci Disko sendiri seru bo…. Lumayan lha buat bikin gue ketawa-ketiwi. Kan udah lama juga gue mengalami penyakit susah ketawa. Tapi sayang pengunjungnya tidak sebanyak yang kami targetkan. Padahal para volunteer sudah capek-capek nulisin tiket sampai 350 lembar. Nulisnya aja sampai gantian karena bolpointnya kurang.

Trus semalam pas lagi becanda-becanda sama temen sesama volunteer, "Pere", dia cerita katanya selama 7 hari pertama QFF berlangsung dia sudah di tembak sama beberapa cowok. Dalam hati gue ngomong, kok ga ada yang nembak gue yah?”. Emang seh selama tugas, gue tugasnya selalu sama "Pere-pere". Tapi Pere dalam tanda kutip semua, alias pere-pere yang masih memiliki P****.

Mau ga yah mereka sama gue???? Padahal gue ga masalah kok mau jadian sama Pere ato "Pere", yang penting cantik dan bohai di mata gue hehehhehehe.....


Ayo Pere-pere ataupun "Pere-Pere" cantikkkk.... come to Daddy Grey....!!!!!!

Grey_S

Tuesday, August 4, 2009

Launching buku NEL dan CLUB CAMILAN

Hari sabtu dan minggu tanggal 1 dan 2 Agustus kemarin ada launching buku dari PINK INK dan GRAMEDIA PUSTAKA UTAMA di Goethe Haus, Menteng.

Acara launching buku tersebut merupakan bentuk dukungan yang mereka berikan kepada acara Q Film Festival, yaitu festival film yang bertemakan LGBT. Meskipun tidak semua film yang di putar di festival ini bertema LGBT. Ada juga film-film yang bertemakan Anti HIV AIDS dan Hak Asasi Manusia.

Sebenarnya ada launching buku lainnya, yaitu Gay Archipelago, tapi sayang saat itu saya berhalangan hadir. Sehingga hanya bisa menceritakan launching sedikit tentang launching buku NEL dan CLUB CAMILAN.

NEL adalah novel pertama Dalih Sembiring yang di tulisnya sendiri. Setelah sebelumnya Dalih menghasilkan sebuah TeenLit yang di tulisnya berdua dengan sahabatnya Abmi Handayani dan beberapa cerpen yang sudah diterbitkan juga.

NEL ini juga merupakan buku kedua yang di terbitkan oleh PINK INK, setelah sebelumnya mereka menerbitkan buku HETEROPHOBIA yang ditulis sendiri oleh Fa, salah seorang pendiri PINK INK.

Acara launching NEL sendiri tidak terlalu formal karena seperti yang sudah-sudah, launching buku oleh PINK INK memang beraroma banci-bancian. Tidak jarang dalam acara ini Dalih kena diledekin oleh Harry sang moderator dan Ayu Utami, penulis senior yang merevisi buku NEL.

Untuk acara launching buku CLUB CAMILAN yang di terbitkan oleh GRAMEDIA PUSTAKA UTAMA, para penulis tidak hadir ke acara tersebut dan hanya di wakili oleh Hetih Rusli, editor GPU yang mengedit buku tersebut. Sehingga menimbulkan rasa penasaran dari para hadirin.

CLUB CAMILAN adalah sebuah novel fiksi yang diangkat dari Blog lesbian popular www.camilansepocikopi.blogspot.com. Yang menceritakan tentang perjalanan hidup dan percintaan 3 orang lesbian yaitu Donat, Bolu, dan Brownies.

Dan seperti yang sudah-sudah, acara yang untuk para lesbian memang jauh lebih sepi daripada acara untuk para gay. Itu terbukti dari hadirin yang datang untuk launching NEL jauh lebih banyak dari pada hadirin yang datang untuk launching CLUB CAMILAN. Padahal bisa di bilang harusnya launching CLUB CAMILAN bisa lebih menjual daripada NEL, karena (1) blog Camilan SepociKopi sudah cukup terkenal, (2) di terbitkan oleh GRAMEDIA yang notabene penerbit terbesar dan tertua di Indonesia, dan (3) CLUB CAMILAN sampai punya iklan dan brosur tersendiri yang sudah di sebar di mana-mana selama QFF berlangsung. Kok yah para hadirinnya masih sedikit??? Kemana neh para pendukung CLUB CAMILAN???

Moga-moga meskipun para pendukung itu masih takut-takut untuk hadir ke acara launchingnya, tapi mereka tidak takut-takut juga untuk membeli kedua buku tersebut. Karena dengan semakin banyaknya pembeli untuk buku-buku bertema LGBT, maka akan semakin banyak sastra yang bertema LGBT yang di terbitkan, dan kemungkinan masyarakat umum akan bisa menerima dan mengerti tentang masalah LGBT pun akan semakin besar.

Setuju kawan-kawan???


Ps : Gw udah beli 2-2nya loh… bahkan sekaligus ngeborong buku-buku lainnya, secara mumpung diskon 20% gitu loh… Kalo ga percaya tanya aja Hetih Rusli-nya yang kebetulan di depan gw pas gw ngeborong buku.

Saturday, August 1, 2009

Homosexualitas dan genetika



Tema kali ini aku angkat setelah membaca cerita camilan sepocikopi tentang Donna yang shock, dan tidak bisa menerima keadaan kalau ABG yang jadi rebutan cowo-cowo gay di restaurantnya Margareth mirip keponakannya. Hmmm… tante lesbian dan keponakan gay, sepertinya sudah tidak asing lagi di telinga. Minimal di telingaku.

Selama aku ikutan jadi volunteer di QFF, aku jadi punya tambah banyak teman. Dan semalam waktu lagi makan bareng sambil ngegosip, tau-tau teman gay aku cerita tentang temannya yang kembar dan 2-2nya gay. WOW!!

Salah satu panelis di Acara Silat Lidah Binan juga cerita kalau dia punya kakak lelaki, yang sudah menikah dengan Boyfriendnya di Belanda. Teman sekolahku kakak beradik, kakaknya gay, adiknya lesbian. WOW lagi!!!

Sejak aku memiliki teman-teman dari dunia per-Homosexualitas-an, HAMPIR SEMUAnya bercerita kalau mereka punya om / tante / sepupu / keponakan yang juga homosex. Lagi-lagi WOW!!!!

Di tambah lagi dengan penemuan-penemuan baru kalau ternyata (katanya para peneliti) Homosex itu tidak hanya ada di dunia manusia, tapi terjadi punya di dunia binatang. Seperti ulasan dari teman kita di blog Fried Durian tentang burung Penguin yang gay. Juga beberapa cerita yang aku dengar (juga dari teman) tentang anjing atau kucing yang homosex.

Aku tambah yakin deh kalau memang homosex itu ada hubungannya dengan genetika dan homosex itu memang di ciptakan oleh Tuhan sendiri.

So, untuk aku saat ini buat apa takut jadi homosex? Yang penting aku menjadi orang homo yang baik dan berakhlak tinggi, hanya takut sama Tuhan, sayang keluarga, dan melakukan hal-hal baik lainnya.

Tadi aku juga sempet browsing tentang Homosexualitas dan Genetika, ada 2 artikel yang menurutku sangat mendukung peryataan aku. Satu di serendip.brynmawer.edu, lainnya di www.covervapedia.com. Mungkin untuk jelasnya kalian bisa buka sendiri di kedua web tersebut.


Grey_S