Hari sabtu dan minggu tanggal 1 dan 2 Agustus kemarin ada launching buku dari PINK INK dan GRAMEDIA PUSTAKA UTAMA di Goethe Haus, Menteng.
Acara launching buku tersebut merupakan bentuk dukungan yang mereka berikan kepada acara Q Film Festival, yaitu festival film yang bertemakan LGBT. Meskipun tidak semua film yang di putar di festival ini bertema LGBT. Ada juga film-film yang bertemakan Anti HIV AIDS dan Hak Asasi Manusia.
Sebenarnya ada launching buku lainnya, yaitu Gay Archipelago, tapi sayang saat itu saya berhalangan hadir. Sehingga hanya bisa menceritakan launching sedikit tentang launching buku NEL dan CLUB CAMILAN.
NEL adalah novel pertama Dalih Sembiring yang di tulisnya sendiri. Setelah sebelumnya Dalih menghasilkan sebuah TeenLit yang di tulisnya berdua dengan sahabatnya Abmi Handayani dan beberapa cerpen yang sudah diterbitkan juga.
NEL ini juga merupakan buku kedua yang di terbitkan oleh PINK INK, setelah sebelumnya mereka menerbitkan buku HETEROPHOBIA yang ditulis sendiri oleh Fa, salah seorang pendiri PINK INK.
Acara launching NEL sendiri tidak terlalu formal karena seperti yang sudah-sudah, launching buku oleh PINK INK memang beraroma banci-bancian. Tidak jarang dalam acara ini Dalih kena diledekin oleh Harry sang moderator dan Ayu Utami, penulis senior yang merevisi buku NEL.
Untuk acara launching buku CLUB CAMILAN yang di terbitkan oleh GRAMEDIA PUSTAKA UTAMA, para penulis tidak hadir ke acara tersebut dan hanya di wakili oleh Hetih Rusli, editor GPU yang mengedit buku tersebut. Sehingga menimbulkan rasa penasaran dari para hadirin.
CLUB CAMILAN adalah sebuah novel fiksi yang diangkat dari Blog lesbian popular www.camilansepocikopi.blogspot.com. Yang menceritakan tentang perjalanan hidup dan percintaan 3 orang lesbian yaitu Donat, Bolu, dan Brownies.
Dan seperti yang sudah-sudah, acara yang untuk para lesbian memang jauh lebih sepi daripada acara untuk para gay. Itu terbukti dari hadirin yang datang untuk launching NEL jauh lebih banyak dari pada hadirin yang datang untuk launching CLUB CAMILAN. Padahal bisa di bilang harusnya launching CLUB CAMILAN bisa lebih menjual daripada NEL, karena (1) blog Camilan SepociKopi sudah cukup terkenal, (2) di terbitkan oleh GRAMEDIA yang notabene penerbit terbesar dan tertua di Indonesia, dan (3) CLUB CAMILAN sampai punya iklan dan brosur tersendiri yang sudah di sebar di mana-mana selama QFF berlangsung. Kok yah para hadirinnya masih sedikit??? Kemana neh para pendukung CLUB CAMILAN???
Moga-moga meskipun para pendukung itu masih takut-takut untuk hadir ke acara launchingnya, tapi mereka tidak takut-takut juga untuk membeli kedua buku tersebut. Karena dengan semakin banyaknya pembeli untuk buku-buku bertema LGBT, maka akan semakin banyak sastra yang bertema LGBT yang di terbitkan, dan kemungkinan masyarakat umum akan bisa menerima dan mengerti tentang masalah LGBT pun akan semakin besar.
Setuju kawan-kawan???
Ps : Gw udah beli 2-2nya loh… bahkan sekaligus ngeborong buku-buku lainnya, secara mumpung diskon 20% gitu loh… Kalo ga percaya tanya aja Hetih Rusli-nya yang kebetulan di depan gw pas gw ngeborong buku.
2 comments:
penasaran sm Nel soalnya lebih sering liat ini dibahas di blog
sekarang kayaknya lagi banyak buku bertema gay minggu lalu habis baca two mists of breath, lumayan bagus meski agak ketebak ya tipikal brokeback mt gitu, sad ending, tapi jalan ceritanya emang unpredictable, meski kualitas cetakan dan editannya duh agak kurang bagus ya. buku yg gw dapat ada halaman2 yg hilang. dan entah kenapa pada kata 'tanya' sering ditemui 'Tanya' seperti nama orang.
Waaaaah, sayangnya gw ga bisa hadir waktu launching Nel sama Gay Archipelago, tapi gw juga dah beli bukunya kok :D hihihihi
Kalo Baca Gay Arch. kok berasa kaya baca koran yah? hihihihihi...
Eh, hari ini Clossing-nya Q! yah... dapet invitation ga?? pergi bareng yuk :D
Post a Comment