Thursday, March 11, 2021

KESERAKAHAN

Saat ini aku sedang mengikuti sebuah retret Latihan Rohani Pemula St Ignasius Loyola yang cukup popular dengan pembelajaran tentang Pembedaan Roh-nya. Dimana dalam Latihan Rohani ini, seluruh peserta diajak untuk belajar membedakan mana Roh Baik dan mana roh jahat lewat renungan-renungan yang harus dilakukan setiap hari. Pedoman sederhananya, Roh Baik akan selalu membawa manusia mendekat kepada Tuhan, dan roh jahat akan selalu melakukan sebaliknya.

2 minggu pertama saat memulai retret Latihan Rohani, aku tidak mengalami terlalu banyak kendala dalam perenungan-perenunganku. Aku hanya sedikit merasakan desolasi[1] ringan di 2 hari pertama, namun selanjutnya aku sudah dapat menikmati retret ini atau istilahnya aku dapat merasakan kontemplasi[2] dan mengalami konsolasi[3].

Tema renungan minggu ke-3 adalah “Cinta Yang Dilaksanakan” dimana sub tema untuk hari senin adalah “Aku Mengingat Anugerah yang Telah Kuterima”.

Pada saat harus merenungkan anugerah-anugerah yang telah aku terima dalam hidupku, tiba-tiba saja aku merasa roh jahat berusaha menguasai pikiran dan hawa nafsuku. Pada saat aku berhasil mengingat dengan jelas apa saja anugerah-anugerah yang telah aku terima, di saat yang sama aku juga mendengar dengan jelas suara yang berbisik:

tapi itu kan bukan yang kamu mau. Tuhan itu jahat karena Ia tidak pernah mengabulkan apa pun yang kamu mau.”

lihat orang-orang yang Tuhan kirim ke sekitarmu, semua bermasalah, dan tidak ada yang bisa membuat kamu bahagia.

Bisikan itu terus berulang-ulang, sampai malam itu aku malah sempat merasa marah kepada Tuhan.

Namun persis seperti yang dituliskan dalam catatan Pedoman Pembedaan Roh, di saat aku tetap berusaha berbicara kepada Tuhan, meski dengan perasaan marah, secara perlahan aku juga diberi kesadaran oleh Roh Baik bahwa aku sedang dalam pengaruh roh jahat.

Setelah sadar sepenuhnya, aku jadi ketakutan sendiri, dan mulai berdoa memohon pengampunan dan dilanjutkan dengan membaca Alkitab. Luar biasanya, seakan-akan Tuhan ingin berbicara denganku, ayat emas yang aku dapat malam itu adalah:

Tetapi percabulan dan rupa-rupa kecemaran atau KESERAKAHAN disebut saja pun jangan diantara kamu, sebagaimana sepatutnya bagi orang-orang kudus.” – Efesus 5: 3

Tanpa disadari aku hampir saja dikuasai roh keserakahan. Tuhan selalu memenuhi kebutuhanku, aku tidak pernah kekurangan sedikit pun. Bahkan disaat pandemic dan krisis ekonomi seperti ini, aku tetap tidak pernah kekurangan. Aku masih bisa makan tiap hari, aku masih bisa tidur di kasur yang hangat, di rumah yang nyaman dan aman. Tapi roh keserakahan, membuatku menginginkan lebih dari yang aku butuhkan.

Terima kasih Tuhan atas semua anugerah yang Kau beri. Maafkan aku yang tidak pernah puas ini. Terima kasih Roh Baik sudah memberikanku kesadaran atas kebaikan-kebaikan Tuhan yang telah aku terima. Amen.



[1] Desolasi = Kesepian Rohani, merasa jauh dari Tuhan dan tidak layak untuk mendekat

[2] Kontemplasi = Renungan dan sebagainya dengan kebulatan pikiran atau perhatian penuh;

[3] Konsolasi = Penghiburan; Hiburan Rohani; merasakan kedekatan dengan Tuhan

No comments: