Terimakasih atas bantuan doa teman-teman sekalian. W & M."
Berikut adalah SMS yang aku terima dari teman lamaku. Aku agak sedikit kaget sekaligus gembira mendengar berita bahagia tersebut. Karena baru siangnya aku berbincang dengan adikku, menanyakan kabar istri W, yang memang aku dengar sedang hamil dan akan segera melahirkan.
Aku tiba-tiba teringat pada W, karena sebenarnya pada hari minggu itu, pamanku pun sedang merayakan kelahiran putrinya. Setelah sekian lama mencari pendamping hidup, pamanku akhirnya menikah di usianya yang ke-38, dan istrinya saat itu berusia 37. Dan mukjizat Tuhan, istrinya masih bisa langsung hamil di usia itu. Aku tidak heran mengapa pamanku begitu bahagia dengan kelahiran putri kecilnya.
Begitu pula dengan W, aku mengenalnya sejak aku masih duduk di bangku SMU. Dia 9th lebih tua dariku. Dulu sebelum dia bertemu dengan istrinya, aku dan dia pernah sangat dekat. Dia adalah salah seorang pria baik, yang selalu bersikap gentle, memperlakukan aku selayaknya seorang cewe, dan yang pernah mengatakan bahwa sebenarnya aku ini sangat manis. Dia juga satu-satunya pria yang pernah menanyakan apa aku akan berubah menjadi feminin, seandainya ada pria yang mau menungguku. Jawabku saat itu "Aku tidak tahu." Dan setelah itu, dia memang tidak pernah terlihat menjalin hubungan dengan wanita manapun selama beberapa tahun. Mungkin saat itu dia sedang menungguku. Sayangnya, dia tidak pernah tau siapa aku sebenarnya dan mengapa aku tidak bisa bersikap feminin.
Aku bahagia waktu tau akhirnya W menemukan wanita yang tepat untuknya. Yang akhirnya menjadi ibu bagi putri kecilnya saat ini. Mereka menikah diusai kepala 3 juga.
Dan sekali lagi, mungkin W tidak pernah tau apa yang sebenarnya aku impikan selama ini. Mungkin W tidak akan pernah tau, kalau aku juga bermimpi bisa menjadi seorang suami bagi istriku dan seorang ayah bagi anak-anakku.
Pria mana yang tidak ingin, saat dia pulang ke rumah ada istri dan anak-anak yang akan menyambutnya.
Istrinya akan mengatakan "Kamu lelah sayang?? Ayo aku siapkan makan malam."
Dan anak-anak yang akan memanggilnya "Papa...Papa..."
Itu mungkin adalah impian yang sederhana bagi W dan pamanku, tapi bagiku itu adalah impian yang bagaikan "Apel Eden". TIDAK MUNGKIN dan TIDAK BOLEH diwujudkan. Karena bagaimana pun juga aku hanyalah seorang pria jadi-jadian, yang hanya bisa bermimpi kelak aku akan memiliki istri dan menjadi seorang "PAPA" seperti mereka.
Aku tiba-tiba teringat pada W, karena sebenarnya pada hari minggu itu, pamanku pun sedang merayakan kelahiran putrinya. Setelah sekian lama mencari pendamping hidup, pamanku akhirnya menikah di usianya yang ke-38, dan istrinya saat itu berusia 37. Dan mukjizat Tuhan, istrinya masih bisa langsung hamil di usia itu. Aku tidak heran mengapa pamanku begitu bahagia dengan kelahiran putri kecilnya.
Begitu pula dengan W, aku mengenalnya sejak aku masih duduk di bangku SMU. Dia 9th lebih tua dariku. Dulu sebelum dia bertemu dengan istrinya, aku dan dia pernah sangat dekat. Dia adalah salah seorang pria baik, yang selalu bersikap gentle, memperlakukan aku selayaknya seorang cewe, dan yang pernah mengatakan bahwa sebenarnya aku ini sangat manis. Dia juga satu-satunya pria yang pernah menanyakan apa aku akan berubah menjadi feminin, seandainya ada pria yang mau menungguku. Jawabku saat itu "Aku tidak tahu." Dan setelah itu, dia memang tidak pernah terlihat menjalin hubungan dengan wanita manapun selama beberapa tahun. Mungkin saat itu dia sedang menungguku. Sayangnya, dia tidak pernah tau siapa aku sebenarnya dan mengapa aku tidak bisa bersikap feminin.
Aku bahagia waktu tau akhirnya W menemukan wanita yang tepat untuknya. Yang akhirnya menjadi ibu bagi putri kecilnya saat ini. Mereka menikah diusai kepala 3 juga.
Dan sekali lagi, mungkin W tidak pernah tau apa yang sebenarnya aku impikan selama ini. Mungkin W tidak akan pernah tau, kalau aku juga bermimpi bisa menjadi seorang suami bagi istriku dan seorang ayah bagi anak-anakku.
Pria mana yang tidak ingin, saat dia pulang ke rumah ada istri dan anak-anak yang akan menyambutnya.
Istrinya akan mengatakan "Kamu lelah sayang?? Ayo aku siapkan makan malam."
Dan anak-anak yang akan memanggilnya "Papa...Papa..."
Itu mungkin adalah impian yang sederhana bagi W dan pamanku, tapi bagiku itu adalah impian yang bagaikan "Apel Eden". TIDAK MUNGKIN dan TIDAK BOLEH diwujudkan. Karena bagaimana pun juga aku hanyalah seorang pria jadi-jadian, yang hanya bisa bermimpi kelak aku akan memiliki istri dan menjadi seorang "PAPA" seperti mereka.
GreyS
No comments:
Post a Comment