Tulisan ini seharusnya saya tuliskan beberapa minggu lalu, tapi karena kesibukan dan rasa malas membuat aku terlambat menuliskannya.
Jadi, akhir Maret lalu, adalah minggu terakhir dari Latihan Rohani Pemula yang aku ikuti. Ternyata programnya memang dibuat agar selesai tepat ketika memasuki Pekan Suci 2021. Di minggu terakhir ini, minggu ke-5, kami mendoakan tentang Asas dan Dasar. Dan ini pertama kalinya aku mendoakan tentang Asas dan Dasar, karena ketika mengikuti LRP yang sebelumnya, kami tidak diwajibkan mendoakan minggu ke-5.
Di salah satu doa di minggu ke-5 ini, ada sebuah doa dimana aku diminta untuk membayangkan Yesus sebagai seorang Raja Abadi yang sedang mengajak para Ksatria-Nya untuk “berperang” mengatasi segala penderitaan yang membelenggu manusia. Untuk ikut serta dalam perang tersebut, otomatis para Ksatria harus hidup mengikuti cara hidup Yesus yang harus meninggalkan segala kenikmatan dan kenyamanan yang pernah dirasakan.
Ketika membayangkan ajakan “perang”, tiba-tiba aku kembali mengalami ketakutan yang luar biasa. Rasa takut yang sama persis ketika aku pertama kali ikut menyelam bebas. Di pikiranku waktu itu, keluar kata-kata “Ikut perang? Ngapain? Gila yah? Untung kagak, mati iya.” dan aku pun buru-buru menyelesaikan doaku. Bagai seorang pengecut, aku ingin kabur secepatnya dari lokasi para Ksatria berkumpul mendengarkan ajakan Yesus untuk berperang bersamaNya.
Lalu sepanjang hari ini, Mood-ku mendadak jelek. Bawaanku ingin marah-marah ke semua orang yang ku temui.
Malam harinya, ketika aku membaca Alkitab seperti biasa, tiba-tiba aku menemukan sebuah ayat dari Kolose 3: 5-6a
"Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat, dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala, semuanya itu mendatangkan murka Allah."
Deg... Jantungku hampir berhenti membaca ayat tersebut, tapi aku masih belum mau memikirkannya dan aku memilih tidur.
Besok paginya, aku mengikuti Misa Acies Legio Mariae, di bagian Homili, Pastor yang memimpin ternyata mengangkat tema tentang “Perang”. Beliau mengingatkan bahwa saat ini Perang yang diminta oleh Tuhan untuk dilakukan oleh umatNya, bukanlah perang dengan kekerasan dan mengangkat senjata, namun perang melawan diri sendiri dan segala hawa nafsu.
Deg... untuk kedua kalinya jantungku hampir berhenti. 3x dalam 24 jam, aku diingatkan dengan ajakan perang dari Tuhan. Kali ini aku tidak bisa lari lagi, dan aku pun tidak ingin lari lagi. Aku sadar kemana pun aku berlari dan bersembunyi, Tuhan akan selalu berhasil mengejar dan menemukanku.
Selesai Misa pagi itu, aku pun berdoa, aku meng-iya-kan ajakan Tuhan untuk berperang, melawan diriku sendiri dan semua nafsu jahat yang masih ada dalam diriku.
Setelah hari itu, tantangan hidupku pun mulai bertambah.
Grey_S
No comments:
Post a Comment