Tinggal 1 hari lagi maka tahun 2016
pun akan berakhir sudah. Waktu benar-benar terasa berlari dengan sangat cepat.
2016, 10 tahun setelah aku
mendapatkan gelar S1, akhirnya aku berhasil mendapatkan gelar S2. Sebuah impian
yang (pernah hanya menjadi mimpi) akhirnya menjadi kenyataan.
Kebahagiaan yang membuncah karena
berhasil menggapai impianku, sempat membuat aku sangat memikirkan banyak “Skenario”
yang mungkin terjadi di hari kelulusanku. Dari yang mungkin saja, aku akan
menangis terharu ketika dinyatakan lulus, sampai “Pidato kemenangan” di acara
syukuran. Untung saja semua “Skenario” yang ada di dalam bayanganku tidak ada
yang terjadi.
Mungkin benar seperti cerita-cerita
orang lain yang sudah lebih dulu sukses menggapai impian mereka, karena mereka
sudah memimpikan hari kesuksesan itu sejak lama, maka ketika mereka sungguh
sukses mendapatkannya, hal itu menjadi biasa saja. Begitu juga denganku.
Hal-hal dramatis yang ada di benakku, untung saja hanya tetap berada di
benakku. Sehingga aku masih tetap terlihat cool dan tidak norak dengan semua
yang berhasil aku dapatkan.
Untuk hal-hal yang (seharusnya)
menjadi bahan “Pidato kemenanganku” akan aku bagikan di blog ini saja.
Mungkin buat orang lain bisa lulus
S2 adalah hal yang biasa aja. Lulus dengan predikat memuaskan pun mungkin biasa
aja. Bisa lulus kuliah sambil kerja juga mungkin hal yang biasa aja. Tapi tidak
untukku.
Untuk seseorang yang pernah dianggap
sampah masyarakat oleh gurunya sendiri ketika di sekolah dulu, bisa mendapat
gelar S2 dengan usaha sendiri, adalah sebuah kesuksesan.
Untuk seseorang yang pernah ditolak
ketika ingin mendaftar kuliah karena nilai yang dianggap kurang dan tidak
mungkin bisa lulus test, bisa mendapat gelar S2 dengan predikat cukup memuaskan,
adalah sebuah kesuksesan.
Dan untuk seseorang yang pernah
dipecat karena tetap mementingkan pendidikan dibanding dibodohi oleh atasan, bisa
menyelesaikan thesis tepat waktu, mendapat pujian di presentasi, dan mendapat
gelar S2 tepat waktu, bersamaan dengan launching produk, plus mengurus acara
pemutaran film, adalah sebuah kesuksesan.
Bagiku lulus S1 adalah kewajiban dan
“hutang” yang harus aku bayar kepada kedua orangtuaku dan keluargaku, namun
lulus S2 adalah sebuah kesuksesan dan sebuah pembuktian bahwa “ketika aku yakin
bisa, aku pasti bisa, dan aku harus bisa”
Masih teringat kata-kata seorang
motivator yang dulu dikenalkan oleh om-ku belasan tahun yang lalu, “Capailah
IMPIANmu setinggi langit, bukan langit-langit.” Bagiku saat ini, momen
keberhasilanku dalam mendapatkan gelar S2 ini, adalah momen untuk mengembalikan
kepercayaan diriku, dan momen untuk kembali mempercayai kekuatan “IMPIAN”.
"A dream is a wish your heart makes" - Cinderella
Grey_S
"A dream is a wish your heart makes" - Cinderella
Grey_S
No comments:
Post a Comment