Monday, July 19, 2010

SANTO RAFAEL: Malaikat Agung Allah


(Oleh : Sr. Maria Rafaella, P.Karm)
Kisah Sang Malaikat



Santo Rafael adalah salah satu dari para malaikat yang melayani Tuhan. Kisah tentang Malaikat Rafael ini ada di dalam Kitab Tobit, Perjanjian Lama. Dalam kitab ini diceritakan suatu peristiwa yang terjadi pada zaman penjajahan Asyur, kira-kira 722 sebelum Masehi, yang menampilkan contoh kehidupan ideal dari sebuah keluarga yang saleh.

Ketika itu ada seorang di antara para tawanan yang dibawa ke Asiria, namanya Tobit. Ia adalah seorang yang saleh dan taat kepada Allah. Ia mempunyai seorang istri bernama Hana dan dikaruniai seorang anak laki-laki yang bernama Tobia. Tobit senantiasa berlaku baik dan menghibur kawan-kawan senasibnya.

Di suatu hari ketika Tobit sedang tidur di pelataran rumahnya, ada seekor burung pipit yang membuang kotoran di matanya. Akhirnya mata Tobit menjadi buta. Namun Tobit tetaplah bersikap baik dan saleh. Semakin hari ia semakin tua dan suatu ketika ia mengirim putranya Tobia untuk pergi ke Media mengambil titipan uang Tobit yang ada pada Gabael, kenalannya. Oleh karena Tobia saat itu masih sangat muda, maka dicarilah seorang lain untuk mendampingi perjalanan Tobia. Saat itulah Allah kemudian mengirim seorang pelayannya yaitu Malaikat Rafael untuk menjadi pemandunya. Maka akhirnya Rafael pun menjadi teman seperjalanan Tobia. Tobia tidak mengetahui bahwa teman seperjalanannya adalah seorang malaikat karena saat itu Rafael menyamar menjadi seorang pemuda dan memperkenalkan dirinya sebagai Azarya bin Ananias.

Di dalam perjalanan itu mereka kemudian beristirahat di sebuah sungai yang disebut sungai Tigris. Saat itu Tobia hendak turun ke air untuk membasuh kakinya namun tiba-tiba dari dalam air muncullah seekor ikan besar hendak menelan kaki Tobia sehingga membuat ia terkejut. Tobia pun menjerit, namun Malaikat Rafael memberitahu Tobia untuk menangkap ikan itu. Ia menarik ikan tersebut ke tepi sungai lalu Rafael menyuruhnya mengeluarkan jantung, kantung empedu, dan hatinya untuk dijadikan obat. Tobia yang belum mengerti lalu mengerjakan seperti apa yang diminta oleh Malaikat Rafael kepadanya. Ketika mereka melanjutkan perjalanan Tobia bertanya kepada Malaikat Rafael apa khasiat dari jantung, hati, dan empedu ikan yang mereka tangkap itu. Malaikat Rafael pun mengatakan, "Jantung dan hati itu boleh diasapkan di depan laki-laki atau perempuan yang kerasukan setan atau roh jahat, dan orang itu akan dibebaskan dari gangguan tadi. Sedangkan empedu itu hendaknya diurapkan pada orang yang matanya kena bintik-bintik putih, niscaya bintik-bintik itu itu pun hanya tinggal ditiup saja lalu sembuhlah orang itu."

Setelah itu mereka pun melanjutkan perjalanan dan akhirnya tiba di rumah kerabat Tobia yaitu Raguel di Media. Ketika berada di rumah Raguel itu Tobia bertemu dengan Sara anak perempuan Raguel. Ada pun Sara dikuasai oleh Asmodeus setan jahat. Tobia yang terpikat oleh kecantikan dan kelembutan Sara kemudian meminang dia. Kemudian atas saran dari Malaikat Rafael, maka Tobia pun mengeluarkan jantung dan hati ikan yang ditangkapnya di sungai Tigris dan ditaruhnya di atas bara pendupaan. Harum ikan tersebut mengganggu setan jahat itu yang kemudian lari ke dataran tinggi negeri Mesir. Malaikat Rafael pun pergi dan mengikat kaki setan jahat itu serta dikebatnya juga. Sara anak perempuan Raguel pun dibebaskan dari gangguan Asmodeus setan jahat itu.

Setelah Tobia menikah dengan Sara ia pun membawa Sara untuk pulang bersamanya. Sebelum itu ia meminta Malaikat Rafael untuk pergi mengambil titipan uang ayahnya Tobit kepada Gabael kerabatnya dan mengundang Gabael untuk datang ke pernikahannya. Maka datanglah Gabael dan dengan sukacita mereka merayakan pernikahan itu.

Tobia dan Sara kemudian kembali ke Niniwe rumah kediaman Tobit bersama dengan Malaikat Rafael. Setibanya di rumah, Malaikat Rafael menyuruh Tobia untuk mengoleskan empedu ikan pada mata Tobit ayahnya itu. Dan ketika empedu itu dioleskan terbukalah mata Tobit dan sembuhlah ia. Maka sukacitalah mereka semua dan seluruh kota Niniwe.

Oleh karena kegembiraan itu, Tobit dan Tobia lalu hendak memberikan setengah dari kekayaan mereka kepada Malaikat Rafael yang menjadi pendamping dan penolong Tobia. Ketika mereka hendak memberikan upah itu, lalu Malaikat Rafael pun memberitahu mereka untuk mengucap syukur dan berterima kasih kepada Allah di surga. Ia berkata, "Kepada-Nya persembahkanlah puji-pujianmu agar semua manusia mendengarnya. Dialah yang menunjukkan belas kasihan kepadamu." Lalu Malaikat Rafael pun melanjutkan perkataannya, "Segenap kebenaran hendak kuwartakan kepada kamu dan tidak kusembunyikan apa-apa terhadap kamu. Ketika engkau dan Sara berdoa maka doamu itu kusampaikan ke hadapan kemuliaan Tuhan. Lalu, karena engkau telah mendapatkan anugerah-Nya, maka perlulah cobaan datang untuk menguji kesalehanmu. Dan sekarang untuk penyembuhanmu, untuk pembebasan Sara istri putramu dari serangan roh jahat, Allah telah mengutus aku. Aku adalah Malaikat Rafael, satu dari ketujuh malaikat yang melayani di hadapan Allah yang mulia."

Sewaktu mendengar perkataan itu, maka terperanjatlah Tobit dan Tobia, lalu bersujudlah mereka dengan gemetar dan ketakutan. Akan tetapi, Malaikat Rafael berkata kepada mereka, "Jangan takut, damai sejahtera besertamu. Pujilah Allah selama-lamanya. Kehendak Allahlah yang telah membawa aku ke sisimu dan bukan kehendakku. Maka pujilah Dia seumur hidup, bernyanyilah bagi Dia dengan sukacitamu. Dan sekarang waktunya telah tiba, aku harus kembali kepada-Nya yang mengutus aku. Bersyukurlah kepda Allah dan wartakanlah semua kebaikan-Nya." Setelah berkata demikian maka Malaikat Rafael pun menghilang dari pandangan mata mereka dan mereka tidak pernah melihatnya lagi. Kemudian Tobit dan Tobia bersama-sama mengucap syukur dan memuji Allah karena perbuatan-Nya yang besar itu.

Keutamaan Malaikat Rafael

1. Malaikat penyembuh

Malaikat Rafael sering disebut-sebut sebagai malaikat penyembuh dari Allah. Arti nama "Rafael" dalam bahasa Ibrani adalah "Allah yang menyembuhkan". Dalam kitab Tobit telah kita lihat bahwa Malaikat Rafael diutus oleh Allah untuk menyembuhkan dua orang yang dikasihi-Nya, yaitu Tobit dari kebutaannya dan Sara dari gangguan Asmodeus setan jahat. Pada saat kesesakan Tobit dan Sara yang tinggal berjauhan itu berdoa kepada Tuhan dan saat itu Malaikat Rafael mendengar doa-doa mereka serta menyampaikan doa itu kepada Allah. Malaikat Rafael kemudian diutus untuk menyembuhkan mereka.

Dari awal sejarahnya, Rafael adalah utusan khusus Allah dalam pelayanan orang sakit. Dia diutus untuk melakukan mujizat penyembuhan dalam jumlah yang tidak terhitung banyaknya. Selain itu, secara rutin dia menyampaikan doa permohona orang-orang beriman ke hadirat Allah.

Saat Malaikat Rafael muncul, semua kejahatan yang ditanganinya sirna. Ikan yang menyerang Tobia kemudian justru menjadi penyelamatnya dengan petunjuk dari Rafael. Jantung, hati, dan empedu ikan tersebut akhirnya digunakan oleh Tobia untuk menyembuhkan Sara istrinya dan Tobit ayahnya. Ikan adalah simbol Kristus yang kepada-Nya Rafael mengarahkan kita. Kristus sebagai Juruselamat sekaligus Obat dari segala penyakit jiwa dan raga kita.

Puji-pujian yang dinyanyikan pada pesta peringatan Santo Rafael mengingatkan kita akan kuasa penyembuhannya dan kemenangannya atas setan. Bahkan kedua pujian resmi yang dipakai dalam ibadat Gereja didasarkan pada misi pelayanan ini. Contohnya dalam Pujian Malam, mengandung doa ini: "Semoga Malaikat Rafael, tabib yang memelihara kesehatan kami, datang dari surga untuk menyembuhkan yang sakit dan membantu menyelesaikan masalah-masalah hidup yang sulit." Dan pujian dalam Ibadat Pagi secara langsung memohon pertolongannya: "Bersamalah dengan kami, O Malaikat Agung, Obat dari Allah; usirlah semua penyakit tubuh dan bawalah kesehatan penuh bagi jiwa kami."

Rafael adalah resep Allah sendiri untuk menyembuhkan penyakit-penyakit kita, untuk kesembuhan menyeluruh bagi dunia yang sakit. Santo Rafael akan memberi kita ketenangan dalam pikiran, walaupun kita sakit dan menderita. Malaikat Rafael selalu bekerja pada saat yang tepat. Saat ia menyembuhkan Tobit dan membebaskan Sara dari roh jahat, dia melakukannya dengan tepat menurut kehendak dan waktu Allah. Allah telah mengkhususkan Rafael agar selalu siap menjadi "Penyembuh Ilahi" untuk meringankan kesengsaraan manusia. Allah memakainya sebagai alat untuk menyembuhkan kita dan membantu kita memanggul salib setiap hari dan mengikuti Kristus.

2. Malaikat yang penuh belas kasih

Malaikat Rafael ini adalah malaikat yang penuh dengan belas kasih. Ia mempunyai hati yang lembut. Dia berlaku sebagai seorang saudara yang mengasihi saudaranya yang lain. Seperti ketika ia tampil sebagai seorang teman bagi Tobia, ia mengalirkan kasihnya yang lembut kepada Tobia. Malaikat Rafael selalu memancarkan kasih Allah yang Mahabaik. Allah menganugerahi Malaikat Rafael hati yang penuh belas kasih kepada manusia terlebih kepada mereka yang sengsara dan menderita. Ia selalu tergugah dan menjadi semakin lemah lembut terhadap manusia yang mengalami penderitaan dalam kehidupannya.

3. Malaikat yang sederhana dan rendah hati

Sebagai salah satu dari para Malaikat Agung Allah, Rafael berperilaku sangat sederhana. Ia tidak menonjolkan diri dan kehebatannya sebagai malaikat. Ketika ia mucul untuk menemani Tobia dalam perjalanannya, Malaikat Rafael tidak menampakkan diri sebagai seorang malaikat, namun ia tampil sebagai seorang manusia biasa. Ia menyembunyikan identitas dirinya dengan memakai nama manusia. Ia juga menyembunyikan kemalaikatannya dalam bentuk petualangan manusia. Makin tinggi makhluk ciptaan itu, maka semakin rendah hatinya.

Malaikat Rafael hadir untuk menunjukkan kemuliaan Tuhan dan kebesaran-Nya. Ia tidak merasa perlu dikenal orang dan diketahui identitas sebagai malaikat, namun baginya pekerjaan Allah yang besar itulah yang harus diwartakan sehingga setiap manusia memuji dan menaikkan syukur kepada-Nya. Seperti ketika pada akhirnya Tobit dan Tobia mengetahui bahwa pemuda yang menjadi teman seperjalanan Tobia dan menyembuhkan Tobit dan Sara adalah Malakat Rafael, ia tidak meminta pujian dari mereka, tetapi ia justru menyuruh mereka untuk mengucap syukur dan memuji Allah, sebab semua itu terjadi karena kehendak Allah dan oleh belas kasihan Allah.

4. Malaikat cinta kasih

Malaikat Rafael adalah malaikat pelindung khusus bagi orang muda. Ia adalah malaikat atas pertemuan-pertemuan bahagia dan pilihan yang bijak. Dalam kisah Tobit, ada sebuah kisah ketika Tobia bertemu dengan Sara yang akhirnya menjadi istrinya. Dalam pertemuan itu Malaikat Rafael mengambil peranan yang penting. Ia yang mengatur pertemuan mereka dan meyakinkan Tobia untuk mengambil Sara menjadi istrinya. Sara adalah pilihan Allah untuk menjadi pendamping Tobia, dan melalui pertolongan Malaikat Rafael itu maka kehendak Allah dinyatakan. Rafael yang hatinya lembut dan penuh kasih mempunyai cara tersendiri untuk menyatukan orang. Ia membawa orang kepada pilihan dan keputusan yang baik dan sesuai dengan kehendak Allah.

Malaikat Rafael yang dilimpahi kasih karunia Tuhan membantu manusia untuk mencapai kebahagiaan. Dengan pertolongannya banyak orang yang akhirnya memperoleh kebahagiaan dan cinta dalam hidupnya. Sebagai seorang sahabat yang penuh kasih, maka kita dapat mempercayakan diri kita kepada pertolongan Malaikat Rafael dan berdoa kepada Allah melalui perantaraannya.

5. Malaikat sukacita

Allah telah menunjuk Malaikat Rafael sebagai utusan-Nya untuk menangani masalah-masalah sukacita. Kitab Tobit menunjukkan kepada kita bagaimana peristiwa kedukaan diubah menjadi peristiwa kegembiraan. Malaikat Rafael telah hadir dalam kehidupan keluarga Tobit dan membawa mereka keluar dari kedukaan kepada sukacita yang besar.

Dalam kitab Tobit dapat kita lihat bagaimana sukacita yang ditinggalkan oleh Malaikat Rafael dalam kehidupan keluarga Tobit ini. Malaikat Rafael menyelesaikan tugasnya dengan sangat luar biasa, dan waktu yang bergulir akan mengembalikan setiap sukacita yang hilang dengan ribuan sukacita lagi. Janji Rafael sungguh terpenuhi. Kembalinya sukacita berlipat ganda adalah tema Kitab Tobit. Sejak Rafael, Malaikat Sukacita memasuki drama kehidupan Tobit dan keluarganya, pembebasan sudah dekat dan kemenangan akhir adalah suatu kepastian.

Malaikat Rafael membawa sukacita kepada kita karena dia membawa kita ke hadirat Allah. Kita akan dijauhkan dari ketakutan-ketakutan dan keragu-raguan. Jika kita hidup dalam ketakutan, maka sukacita akan jauh dari kita, namun jika ketakutan telah hilang dari kehidupan kita, maka sukacitalah yang tinggal dan kebahagiaan akan tersenyum.

6. Malaikat pendamping perjalanan

Malaikat Rafael diutus oleh Allah untuk mendampingi orang yang sedang melakukan perjalanan. Dalam Kitab Tobit dikisahkan bahwa Malaikat Rafael menjadi pendamping bagi Tobia yang pergi ke Media. Bersama Rafael perjalanan dihindarkan dari segala yang jahat dan kecelakaan. Ketika ikan besar hendak menyerang Tobia, maka Rafael tampil melindunginya. Malaikat Rafael akan mengarahkan kita dalam perjalanan kita supaya tidak tersesat dan akhirnya sampai di tujuan dengan selamat.

Begitu pula dalam perjalanan hidup kita menuju Kota Surgawi, dengan bantuan dan pendampingan dari Malaikat Rafael maka kita akan tiba di tujuan dengan selamat. Berjalan bersama Malaikat Rafael dalam mengarungi perjalanan hidup rohani kita, ia akan mengarahakan pandangan kita kepada Dia yang adalah Terang. Malaikat Rafael akan memabantu kita, melindungi kita, dan menghindarkan kita dari godaan si jahat yang melemahkan kita. Dia akan membimbing kita untuk selalu berjalan pada arah yang benar.

Penutup

Malaikat Rafael telah melayani Allah dengan penuh sukacita dan dengan hati penuh kasih. Ia senantiasa ada untuk mendampingi dan menolong setiap orang yang berseru kepadanya. Malaikat Rafael adalah malaikat dalam kehidupan kita sehari-hari, karena ia selalu bersedia menolong kita dalam segala situasi hidup kita. Apa yang dilakukan oleh Malaikat Rafael mencakup banyak bidang seperti terungkap dari pengakuan Tobia yang penuh syukur kepada malaikat. Ia mengatakan: "Dialah yang mengawal saya dengan aman, pergi dan pulang; mendapatkan kembali uang yang dititipkan kepada Gabael; mempertemukan saya dengan pendamping hidup saya; menjauhkan Sara dari serangan roh jahat; menolong saya dari serangan ikan; menyembuhkan ayah saya dari kebutaannya; mengembalikan semangat untuk menyongsong hari depan."

Melalui pertolongan Malaikat Rafael kita telah diberkati dengan rahmat yang besar. Maka marilah kita memohon kepadanya untuk senantiasa berjalan bersama kita dan membawa kita menuju kepada kehidupan abadi bersama Yesus Sang Mempelai Ilahi. "Santo Rafael, Malaikat Agung Allah, doakanlah kami.... " >


http://www.mail-archive.com/renungan-vacaredeo@yahoogroups.com/msg00016.html



Tuesday, July 13, 2010

Tidung Island, you drive me crazy…

Hari gini belum pernah dengar nama Pulau Tidung?? Please dong ah. Gaul ngga sih lo?

Mungkin itu jawaban yang akan kamu dengar, kalau sampai kamu bertanya kepada temanmu “Pulau Tidung? Dimana tuh? Pulau apa sih??”

Pulau Tidung adalah salah satu pulau di Kepulauan seribu yang sedang popular saat ini, di samping pulau Pramuka ataupun pulau Untung Jawa. Untuk pergi ke pulau Tidung, kalian harus berangkat dari Muara Angke menggunakan kapal, dengan lama perjalanan kurang lebih tiga jam.

Tapi tolong jangan bayangkan kalau kalian akan menggunakan kapal pesiar, karena kapal-kapal yang dari Muara Angke semuanya hanyalah kapal nelayan yang di sewa untuk mengangkut penumpang. Tidak ada tempat duduk, kecuali tikar-tikar yang di sediakan untuk para penumpang agar dapat lesehan.

Tapi inilah seni ke pulau Tidung. Karena pulau Tidung terkenal sebagai pulau para backpacker. Dan hari sabtu kemarin saya bersama 21 teman lainnya, pergi ke pulau Tidung tersebut untuk mencoba menjadi backpacker selama dua hari.

Sebagai pulau para backpacker, maka jangan harap kalau kalian akan menemukan cottage mewah seperti yang ada di kepulauan Maldives. Di pulau Tidung kalian akan menginap di perumahan penduduk. Tapi jangan khawatir, semua penginapan tersebut bisa dijamin kenyamanannya.

Bahkan untuk mencari makanan bila kalian kelaparan juga tidak sulit. Hampir setiap lima puluh meter akan ada warung yang menjual makanan dan minuman ringan.

Pulau Tidung terbagi menjadi dua pulau, yaitu Tidung besar dan Tidung kecil. Namun kedua pulau tersebut dihubungkan dengan sebuah jembatan penghubung, yang terkenal dengan sebutan Dermaga Cinta. Jembatan penghubung atau Dermaga cinta ini cukup panjang untuk sekedar berjalan-jalan menikmati pemandangan laut yang sangat indah.

Jalan menuju Dermaga Cinta adalah jalan setapak yang dapat dilalui dengan bersepeda, menggunakan becak, ataupun sepeda motor. Tapi sebagai orang yang sudah bosan menggunakan kendaraan bermotor, saya dan teman-teman lebih memilih bersepeda untuk melewati jalan tersebut. Ternyata berjalan iring-iringan menggunakan sepeda, sambil bercanda benar-benar mengasyikan. Seakan-akan kami bernostalgia ke jaman kami masih anak-anak.

Di pintu masuk menuju Dermaga, kami harus memarkir sepeda kami dan melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki. Sepanjang area menuju dermaga kami kembali menemukan banyak warung-warung makanan dan minuman ringan dengan harga yang cukup terjangkau.

Di awal Dermaga Cinta ini, akan ditemui jembatan yang cukup tinggi untuk melalui suatu cekungan laut yang agak dalam, dimana pengunjung dapat ikut serta bersama anak-anak setempat mencoba melakukan loncat indah, atau lebih dikenal dengan sebutan Bridge Jumping.

Namun kita harus hati-hati saat melakukan Bridge Jumping ini, karena kalau sampai salah gerakan, kemungkinan besar kamu akan mendapat cedera, seperti yang terjadi pada saya kemarin. Saat menulis ini, pinggang saya masih sakit karena salah gerakan ketika mencoba Bridge Jumping.

Selain Bridge Jumping, kalian bisa menikmati snorkeling bagi yang hobi berenang di laut ataupun sekedar bermain air di pinggir pantai. Bagi para pecinta photography, sudah tidak di ragukan lagi kalau kalian akan sangat betah di pulau tersebut karena banyak objek foto yang wajib kalian abadikan. Bagi yang hobi mancing, kalian tinggal membawa umpan dan peralatan mancing, lalu silahkan duduk di tepi dermaga, kalian dapat memancing GRATIS….

Saya sendiri pecinta laut dan tergila-gila untuk berenang di laut, jadi snorkeling seharian plus berenang, mancing, dan bridge jumping selama dua hari kemarin, masih belum cukup untuk melepaskan rindu saya kepada laut. Kayaknya saya harus pergi lagi neh untuk snorkeling dan kembali melepas rindu pada laut. Atau saya pindah kerja ke tepi pantai saja yah…

Hmmmmm… Tidung, you drive me crazy….


Grey_S

Monday, July 5, 2010

Yang terindah dari yang paling indah

Buat semua yang deket banget sama gue pasti tau, dari hari kamis malam minggu lalu perasaan gue sedikit kacau, karena tulisan gue tentang perasaan gue ke cewe yang lagi gue taksir ke posting dengan sukses di majalah lesbian online.

Memang awalnya gue yang ngirim ke mereka, tapi karena salah satu anggota redaksi mengembalikan file tulisan itu, dengan maksud minta perbaikan, sekalian saja gue tarik balik tulisan itu. Karena setelah gue baca ulang, tulisan itu terlalu personal untuk di publikasikan di majalah online. Dan sang editor yang harusnya ngedit gue punya, sudah OK untuk tidak jadi memposting tulisan gue.

Ehh… tapi ternyata yah sepertinya tulisan gue itu terlalu bagus untuk tidak di posting oleh anggota redaksi lainnya. Jadilah dadak-dadakan gue dapat selamat dari beberapa fans. Sayangnya gue bukannya senang tapi malah ngga bisa tidur dari hari kamis sampe hari minggu kemarin.

Secara, gimana juga gue bisa tidur kalau sekarang perasaan hati gue ketauan sama orang seIndonesia. Kalah tuh si Ratu Cong Fa, waktu PDKT sama Noon-nya. Dia kan waktu itu cuma nulis di blog, gue di majalah bo.

Dan yang paling fatal adalah cewek yang gue taksir baca juga, padahal yah katanya dia tuh jarangggg bangetttt baca-baca majalah online. Padahal yah, gue tuh sudah menghibur diri, dengan mengatakan “tenang aja, dia ngga akan baca.” Tapi kok yah di baca juga. Hiksss…..

Trus dia juga comment. Dingin banget lagi comment-nya. Padahal yang lain sudah pada comment positif, cuma dia doang yang paling dingin dan satu-satunya yang mempertanyakan keseriusan gue. Hikss….

Dan di saat-saat desperado begitu, teman gereja gue tau-tau ngomong begini waktu rapat kepemudaan “Semua akan indah pada waktunya. Trust it Grey.” Gue sampe bengong. Padahal gue yakin seyakin yakinnya, dia ngga tau kalau hati gue memang lagi gundah gulana. Waktu itu gue kan lagi ngebahas soal pembabtisan oma-oma yang jadi tanggung jawabnya gue, kok yah bisa nyambung.

Trus selesai rapat gue posting kata-kata yang sama di Twitter. “Semua akan indah pada waktunya.” Niatnya sih ingin menghibur diri sendiri. Ehh…tau-tau si And ngirim lagu dengan judul yang sama special buat gue. Padahal waktu itu gue belum cerita apa-apa sama genk Idiots. Gue sampe hampir nangis karena terharu.

Tapi yang paling mengena buat gue, justru nasehatnya Epent, yang memang pikirannya selalu Out of Box.

Dia bilang begini di status FB gue:

Penghiburan diri dan penipuan terhadap diri sendiri, tidak akan indah kalo kita tidak melihat dengan keindahan... please lahhhh.” Epent mulai berkotbah “so... kalo lu melihat segala sesuatu dgn keindahan, silahkan ganti judulnya menjadi... SEMUA SELALU INDAH, gak pake PADA WAKTUNYA, karena waktu menjadi tiada kalo lu selalu bisa melihat semua itu indah..” lanjutnya lagi.

PYAKKKKK… Gue serasa kena tampar dengan kata-kata Epent.

Bener juga kata-kata Epent, kalau gue melihat semua dengan keindahan, maka semua yang terjadi dalam hidup gue memang sudah indah, tidak ada waktu yang khusus untuk keindahan itu sendiri. Namun memang untuk yang terindah dari yang paling indah, akan ada waktunya yang khusus. Bener ngga??

Life like a party right?? Happy, be crazy, and go home when the party was over.

Dan kalau gue menyesali semua yang sudah terjadi sampai saat ini, yang sebenernya gue yakin ini adalah rencana Tuhan, artinya gue adalah orang yang paling tidak bisa bersyukur. Harusnya kan gue bisa melihat sisi baik dari masalah gue kemarin.

  1. Ternyata gue masih punya temen-temen yang luar biasa, yang akan selalu ada untuk mendampingi gue di saat-saat gue gundah gulana begini.
  2. Ternyata tulisan gue masih layak untuk di publikasikan, meski isinya menye-menye banget.
  3. Minimal ngga akan ada jerawat di hidung gue, gara-gara cinta terpendam seperti dulu-dulu.
  4. Setidaknya dia tidak marah dengan terpublikasinya tulisan itu. Meski katanya “tidak ada harapan” buat gue.
  5. Setidaknya gue jadi tau perasaan dia ke gue gimana, jadi kan ngga ada tebak-tebak buah manggis lagi.
  6. Setidaknya gue tau, gue masih harus berjuang keras untuk meyakinkan dia.

Udah ah gue ngantuk.


Grey_S

Sunday, July 4, 2010

Chocolate + Mint = Sempurna


Chocolate, manis, pekat, dan hangat.
Mint, sedikit pedas, dingin, dan menyegarkan.
Chocolate + Mint = Cita rasa yang sempurna.

Dia penggemar Chocolate.
Aku penggemar Mint.
Dia + Aku = Takdir yang sempurna.


Ps : Dapatkan resep Mint Chocolate Ice Cream di Dapur Grey.