Buat semua yang deket banget sama gue pasti tau, dari hari kamis malam minggu lalu perasaan gue sedikit kacau, karena tulisan gue tentang perasaan gue ke cewe yang lagi gue taksir ke posting dengan sukses di majalah lesbian online.
Memang awalnya gue yang ngirim ke mereka, tapi karena salah satu anggota redaksi mengembalikan file tulisan itu, dengan maksud minta perbaikan, sekalian saja gue tarik balik tulisan itu. Karena setelah gue baca ulang, tulisan itu terlalu personal untuk di publikasikan di majalah online. Dan sang editor yang harusnya ngedit gue punya, sudah OK untuk tidak jadi memposting tulisan gue.
Ehh… tapi ternyata yah sepertinya tulisan gue itu terlalu bagus untuk tidak di posting oleh anggota redaksi lainnya. Jadilah dadak-dadakan gue dapat selamat dari beberapa fans. Sayangnya gue bukannya senang tapi malah ngga bisa tidur dari hari kamis sampe hari minggu kemarin.
Memang awalnya gue yang ngirim ke mereka, tapi karena salah satu anggota redaksi mengembalikan file tulisan itu, dengan maksud minta perbaikan, sekalian saja gue tarik balik tulisan itu. Karena setelah gue baca ulang, tulisan itu terlalu personal untuk di publikasikan di majalah online. Dan sang editor yang harusnya ngedit gue punya, sudah OK untuk tidak jadi memposting tulisan gue.
Ehh… tapi ternyata yah sepertinya tulisan gue itu terlalu bagus untuk tidak di posting oleh anggota redaksi lainnya. Jadilah dadak-dadakan gue dapat selamat dari beberapa fans. Sayangnya gue bukannya senang tapi malah ngga bisa tidur dari hari kamis sampe hari minggu kemarin.
Secara, gimana juga gue bisa tidur kalau sekarang perasaan hati gue ketauan sama orang seIndonesia. Kalah tuh si Ratu Cong Fa, waktu PDKT sama Noon-nya. Dia kan waktu itu cuma nulis di blog, gue di majalah bo.
Dan yang paling fatal adalah cewek yang gue taksir baca juga, padahal yah katanya dia tuh jarangggg bangetttt baca-baca majalah online. Padahal yah, gue tuh sudah menghibur diri, dengan mengatakan “tenang aja, dia ngga akan baca.” Tapi kok yah di baca juga. Hiksss…..
Trus dia juga comment. Dingin banget lagi comment-nya. Padahal yang lain sudah pada comment positif, cuma dia doang yang paling dingin dan satu-satunya yang mempertanyakan keseriusan gue. Hikss….
Dan di saat-saat desperado begitu, teman gereja gue tau-tau ngomong begini waktu rapat kepemudaan “Semua akan indah pada waktunya. Trust it Grey.” Gue sampe bengong. Padahal gue yakin seyakin yakinnya, dia ngga tau kalau hati gue memang lagi gundah gulana. Waktu itu gue kan lagi ngebahas soal pembabtisan oma-oma yang jadi tanggung jawabnya gue, kok yah bisa nyambung.
Trus selesai rapat gue posting kata-kata yang sama di Twitter. “Semua akan indah pada waktunya.” Niatnya sih ingin menghibur diri sendiri. Ehh…tau-tau si And ngirim lagu dengan judul yang sama special buat gue. Padahal waktu itu gue belum cerita apa-apa sama genk Idiots. Gue sampe hampir nangis karena terharu.
Tapi yang paling mengena buat gue, justru nasehatnya Epent, yang memang pikirannya selalu Out of Box.
Dia bilang begini di status FB gue:
“Penghiburan diri dan penipuan terhadap diri sendiri, tidak akan indah kalo kita tidak melihat dengan keindahan... please lahhhh.” Epent mulai berkotbah “so... kalo lu melihat segala sesuatu dgn keindahan, silahkan ganti judulnya menjadi... SEMUA SELALU INDAH, gak pake PADA WAKTUNYA, karena waktu menjadi tiada kalo lu selalu bisa melihat semua itu indah..” lanjutnya lagi.
PYAKKKKK… Gue serasa kena tampar dengan kata-kata Epent.
Bener juga kata-kata Epent, kalau gue melihat semua dengan keindahan, maka semua yang terjadi dalam hidup gue memang sudah indah, tidak ada waktu yang khusus untuk keindahan itu sendiri. Namun memang untuk yang terindah dari yang paling indah, akan ada waktunya yang khusus. Bener ngga??
Life like a party right?? Happy, be crazy, and go home when the party was over.
Dan kalau gue menyesali semua yang sudah terjadi sampai saat ini, yang sebenernya gue yakin ini adalah rencana Tuhan, artinya gue adalah orang yang paling tidak bisa bersyukur. Harusnya kan gue bisa melihat sisi baik dari masalah gue kemarin.
- Ternyata gue masih punya temen-temen yang luar biasa, yang akan selalu ada untuk mendampingi gue di saat-saat gue gundah gulana begini.
- Ternyata tulisan gue masih layak untuk di publikasikan, meski isinya menye-menye banget.
- Minimal ngga akan ada jerawat di hidung gue, gara-gara cinta terpendam seperti dulu-dulu.
- Setidaknya dia tidak marah dengan terpublikasinya tulisan itu. Meski katanya “tidak ada harapan” buat gue.
- Setidaknya gue jadi tau perasaan dia ke gue gimana, jadi kan ngga ada tebak-tebak buah manggis lagi.
- Setidaknya gue tau, gue masih harus berjuang keras untuk meyakinkan dia.
Udah ah gue ngantuk.
Grey_S
2 comments:
hahaha... you still don't get it, do you?
if everything is good/beautiful everyday, every moment, your life will be datar banget??
ya orohhhh?? belajar pengalaman hidup darimana???? sapa yg ajarin????? (tepatnya, sapa yg racuninn???)
kenapa harus ada sesuatu yg 'lebih' to make you enjoy your life and to make you understand that your daily 'routine' life is actually SUPER interesting... you don't need chilly on every dish, seriously!!!
oh... one more thing....
when you write something or publish something, and when your only motivation is to be famous and get laid (in beautiful writing: get lucky)....
believe me, then your writing will always be so not interesting, karena without you noticing, you write your motivation inside, and ambitious is nothing so good to read about most of the time, beside.... other people ambition of course not interesting to another human being :))
but.. who am i? i am just one prejudice prick :P
Ighhh Epent mo comment panjang di tempat gw... Senangnya....
Post a Comment