Monday, May 24, 2010

Bintang Jatuh di Padang Rumput Inner Mongolia


Judul : Bintang Jatuh di Padang Rumput Inner Mongolia
Project : CC 1
Tanggal : ............ (lupa saking udah lamanya)


Selamat siang / malam rekan-rekan sejawat toastmaster. Hari ini saya akan membawakan Pidato Manual Basic 1.

Di China setiap tanggal 1 Oktober, merupakan hari raya kemerdekaan Negeri China. Maka itu setiap tanggal tersebut, semua kegiatan kantor dan sekolah di liburkan selama 1 minggu. Karena tahun lalu saya sedang berada di China, saya dan beberapa teman sesama anak Indonesia memutuskan untuk ikut berlibur bersama ke luar dari kota Beijing.

Karena mendengar dari senior-senior di sana Inner Mongolia sangat bagus pemandangannya, kami pun memutuskan pergi ke Inner Mongolia. Sekali lagi karena teman-teman mengatakan kalau pergi ke Inner Mongolia, kurang afdol bila tidak mencoba tinggal di rumah tenda, rumah tradional penduduk Mongol kami pun memilih tour yang menawarkan tinggal semalam di Rumah traditional.

Jarak antara kota Beijing dan Inner Mongolia tidak terlalu jauh. Hanya 12 jam menggunakan mobil. Dan ternyata memang benar seperti apa yang di ceritakan teman-teman senior di sana, pemandangan di Inner Mongolia sangat indah. Sepanjang mata memandang kami tidak melihat gedung-gedung tinggi, hanya hamparan rumput yang mulai menguning, langit yang biru, dan rumah-rumah traditional penduduk yang satu sama lainnya tampak serupa.

Ketika malam mulai menjelang, di langit tampak bertaburkan bintang-bintang yang berkilauan bagaikan permata. Sungguh saya belum pernah melihat pemandangan langit seindah itu, di Beijing, di Jakarta, atau pun di kota-kota lain yang pernah saya kunjungi.

Namun selain keindahannya, ternyata ada sedikit masalah yang baru muncul menjelang malam. Ternyata suhu udara di kota Inner Mongolia pada malam hari bisa mencapai 5’ celcius, apalagi saat itu sudah memasuki musim gugur. Dan ternyata di sana juga belum ada listrik. Mereka hanya menggunakan GenSet, itu pun hanya cukup untuk menyalakan lampu di toilet umum dan di dalam tenda. Sehingga kondisi di luar tenda, benar-benar gelap gulita. Tidak ada penerangan lain selain dari cahaya bintang dan bulan.

Menjelang subuh, mendadak saya merasa ingin pergi ke toilet. Awalnya saya ingin menahan hingga matahari terbit, namun sepertinya panggilan alam tersebut tidak bisa ditahan lagi. Akhirnya sekitar jam 3.30 pagi, saya beranikan diri keluar dari tenda dan pergi ke toilet umum sendirian.

Tidak ada masalah saat saya menuju ke toilet umum, karena di situ ada cahaya lampu. Masalah kembali muncul saat saya ingin kembali ke tenda. Saya tidak ingat yang mana tenda saya. Semua tenda tampak serupa, apalagi di tengah gelapnya malam.

Saya mencoba mengingat-ingat kembali jalan yang tadi saya tempuh dan mencoba mencari satu persatu yang mana tenda saya. Ini bukan, itu bukan. Saya mulai panik. Saya bahkan sempat berpikir kalau saya terpaksa harus menunggu di tengah suhu 5’ C sampai matahari terbit.

20 menit mencari tanpa hasil, akhirnya saya memutuskan untuk menenangkan diri dulu sambil menikmati bintang-bintang di langit.

Saat saya sedang memperhatikan bintang-bintang, tiba-tiba saja saya melihat ada sinar yang seperti garis berkelibat. Ternyata itu bintang jatuh. Seperti anak kecil yang percaya saat melihat bintang jatuh, permohonannya akan di kabulkan, saya pun mengajukan permohonan “Tuhan, saya ingin kembali ke tenda saya secepatnya”.

Dan tebak apa yang terjadi setelah itu? Tidak sampai 5 menit kemudian, ada yang menyapa saya dari belakang “Hei kamu lagi ngapain??” dan ketika saya menoleh ternyata itu salah seorang teman saya, yang juga baru dari toilet. Akhirnya karena mencari bersama-sama, tidak sampai 10 menit kami sudah menemukan kembali tenda kami.

Sampai sekarang saya tidak akan pernah melupakan pengalaman itu. Melihat bintang jatuh di tengah dinginnya padang rumput Inner Mongolia.

Grey_S

Jakarta Bahasa Toastmaster


Temen-temen blogger, sepertinya sudah lama saya jarang nge-blog. Bahkan udah lama banget tidak menulis indah lagi. Tapi karena belum lama ini saya di tagih untuk segera melunasi "hutang" pidato ke-2 saya di Jakarta Bahasa Toastmaster, akhirnya saya berhasil menulis "cukup" indah (menurut saya) lagi.

Mungkin sebagian akan bertanya apa sih Jakarta Bahasa Toastmaster itu??

Jakarta Bahasa Toastmasters Club adalah sarana bagi para profesional, pengusaha, mahasiswa, ataupun orang biasa yang ingin mengasah ketrampilan dalam pidato berbahasa Indonesia.

Jakarta Bahasa Toastmaster ini adalah bagian dari Toastmaster International. Yaitu organisasi nirlaba yang memang bertujuan membantu orang-orang yang ingin belajar berpidato. Makanya jangan heran kalau ada club yang dalam bahasa Indonesia, bahasa Inggris, bahasa Mandarin, atau bahasa-bahasa lainnya, tergantung dimana Toastmaster International berada.

Trus apa hubungannya dengan menulis indah??

Hubungannya banyak banget.

Gara-gara "hutang" pidato kemarin, saya baru sadar, untuk bisa menjadi pembicara kita juga harus mempersiapkan bahan pidato secara tertulis, sebelum kita mempelajari cara membawakannya di depan umum. Dan untuk itu tentu saja kita harus rajin membaca, juga belajar menulis indah.

Mulai postingan ini, saya mau sekali bikin kerjaan 2-3 tugas terlunasi hehehehehe... jadi mulai sekarang semua pidato saya, akan saya tampilkan draft-nya di Blog ini. Sekalian untuk mengupdate blog yang mulai jarang terisin ini.

Dan buat temen-temen yang kiranya mau ikutan gabung di Jakarta Bahasa Toastmaster, pertemuan kami setiap hari sabtu jam 10 pagi di gedung Menara Kuningan F2. Jl. Rasuna Said.

Grey_S

Wednesday, May 12, 2010

Zodiak hari ini


Hari ini temen gue iseng ngirimin ramalan zodiak yang dia dapat dari vivanews.com. Pas gue baca kok yah sedikitttt tepat.



GEMINI

Semua masalah asmara Anda akan selesai. (Lho?? Bukannya udah selesai dari kemarin-kemarin?? Bukannya cinta gue udah layu sebelum berkembang??) Cara Anda menyelesaikan masalah sepertinya sudah cukup baik. (Yeah, I think not too closed with her is the best choice even it made me hurt too) Sekarang bagaimana Anda membuat suasana menjadi romantis. (Membuat suasana Romantis?? Sama siapa?? Orang status gue masih SINGLE and AVAILABLE gini.) Tetap kejar prestasi Anda, walau Anda adalah orang yang terakhir. Jangan menyerah, Anda akan mendapatkan hasil yang diidam-idamkan. (Amennnnnn) Keinginan tidak selamanya terwujud. (Iyalah. Itu mah gue udah tau dari dulu kalee.) Jangan biasakan diri untuk melakukan sesuatu yang berbahaya bagi kesehatan, (Maksudnya apa tuh?? Maksain olahraga berat meski ngga boleh sama dokter??) Anda harus dapat hidup sehat. Buang semua keinginan yang dapat merusak tubuh Anda. (Makan mie merusak tubuh ngga?? Merusak Diet seh mungkin tapi I'm still love noodle very much.)

Asmara : Dia butuh dukungan Anda (Dia siapa yah??)
Keuangan: Kok rencananya berantakan. (Iyalah, gimana mau nabung lagi, kalo duitnya aja ngga ada.)
Kesehatan: Hati-hati dengan flek di paru-paru. (Irgh serem amat. Tapi gue malah lebih takut sama masalah syaraf gue yang akhir-akhir ini sering kambuh.)

Gue sebenernya ngga terlalu percaya sama ramalan seh, tapi lagi kepo, ngga ada kerjaan yang urgent banget, ngga ada pacar, patah hati pula, yah wes isengnya kambuh.



Grey_S

Tuesday, May 11, 2010

Cinta dalam sekotak nasi

Nasi kotak yang disiapkan oleh oma gue dengan penuh cinta.


Meski tidak ada pembantu dan dalam kondisi sakit, oma gue tetep aja nyiapin makan siang untuk gue dengan penuh cinta, karena khawatir cucu tersayangnya ini keracunan makanan kalau jajan sembarangan.

I Love You Grandma.


Grey_S


Tuesday, May 4, 2010

Kenapa tidak betah disini??

Sebagian dari teman-teman mungkin tau bahwa 3 hari yang lalu aku baru pulang dari negeri leluhur. Mungkin karena pernah tinggal (meski di kota lain) dan sempat memiliki kenangan-kenangan manis disana. Kepergianku kesana yang sebenarnya hanya dalam rangka mengantar nenek-ku medical check up, malah menjadi ajang nostalgia untukku.


Nostalgia terhadap makanan, yang meski rasanya beda-beda dikit tapi tetap sama. Nostalgia naik angkutan umumnya, yang meski berantakannya mirip-mirip sama di Jakarta tapi tetap jauh lebih nyaman. Nostalgia bermain-main dan bersantai-santai ria di taman kota yang masih banyak pohon-pohon rindang dan luasnya bisa bikin pengusaha Indonesia “gatal” untuk membangun area mall baru. Nostalgia menonton para kakek-kakek tua yang melatih bakat seni kaligrafi mereka di jalan-jalan di setiap taman kota, atau segerombolan lansia yang berlatih yoga di taman yang sama.

Kebiasaan tinggal di tempat yang dapat membuatku merasa nyaman dan relax, memang membuat aku sedikit uring-uringan ketika akhirnya aku harus tetap pulang kembali ke Jakarta. Apalagi memang begitu pulang, segudang masalah langsung menyambutku. Jadilah sepanjang hari sabtu kemarin, status di YM-ku tertulis “Beteeeeee… Gw malas pulang ke Jakarta.”

Status yang tentunya mengundang sejuta tanda tanya buat temen-temen. Tapi yang paling bikin aku mikir adalah pertanyaan dari Elize KianDamai. “Kenapa kamu ngga betah di Jakarta??”

Hmmm….

Kenapa yah??

Sudah lama seh sebenarnya aku ngga terlalu betah di Jakarta.

Alasannya :
  1. Mungkin karena aku sudah benar-benar bosan di Jakarta.
  2. Di Jakarta aku ngga bisa menghabiskan waktu dan melepaskan kepenatan di taman kota seperti yang aku lakukan disana.
  3. Aku ngga bisa pulang malam.
  4. Aku sudah benar-benar letih dengan kemacetan dan kesemrawutan jalanan di Jakarta.
  5. Terlalu banyak orang yang berharap dan berusaha memaksakan impian mereka kedalam kehidupanku dengan embel-embel ingin membantuku. JUJUR, hal ini malah membuatku merasa di tolak oleh keluargaku sendiri, merasa semua yang aku lakukan tidak berguna sama sekali, dan merasa asing dengan keluargaku sendiri.
  6. Dan masih banyak alasan lainnya.
  7. Kalau aku lanjutkan terus, lama-kelaman ini bisa jadi list keluhan dan complainku kepada Tuhan. Jadi mending di stop disini.

Tapi seperti yang pernah aku tulis di postingan (Like and Dislike), di setiap tempat, di setiap pilihan, pasti ada positif dan negatifnya. Dan aku sedang berusaha untuk selalu melihat dari segi positifnya.


Grey_S