“Apa sih yang paling kamu inginkan
ketika Depresi-mu lagi kambuh?” tanya seorang teman kepadaku, saat kami sedang
membicarakan kondisi mamanya yang sedang sakit cukup berat.
Dan seperti biasa, ketika ditanya
secara langsung, aku malah tidak bisa menjelaskannya secara detail, karena itu
aku coba jelaskan lewat tulisan lagi.
Pada saat aku mengalami masalah
cukup berat, merasa terpuruk, mengalami kesedihan yang dalam, bahkan masuk ke
tahap Depresi, pastinya yang aku inginkan adalah kabur dari kenyataan, tidak
perlu terbangun lagi dari alam mimpi, tidur selamanya (atau kata kasarnya yah… maunya
sih mati aja lah). Maka pada saat mengalami itu, biasanya aku bisa tidur belasan
jam, tidak nafsu makan, merasa tubuh lemas, lemah, lelah, bahkan semua penyakit
bisa terasa (psikosomatis), dan pastinya pikiran dan perasaan juga menjadi
jelek terus.
Nah pada saat itu terjadi, yang penting
itu justru bukan “apa yang aku inginkan” tapi “apa yang aku BUTUHKAN”
Pada saat itu terjadi sebenarnya aku
hanya butuh: ada yang mengingatkan aku betapa aku dicintai, betapa kehadiranku
masih dibutuhkan, bahwa aku tidak sendirian di dunia ini, bahwa badai yang aku
alami pasti akan berlalu, dan hal-hal positif lainnya.
Tapi untuk diingatkan hal-hal
tersebut diatas pun, tidak melulu harus lewat kata-kata. Cukup dengan tidak menghakimi
kadang itu sudah sangat membantu. Tetap bertahan di sisi-ku, atau dengan sebuah
pelukan hangat, atau kecupan kecil, itu sudah membuatku sangat bersyukur.
Aku masih terkenang sebuah kejadian belasan
tahun lalu, ketika adikku yang paling kecil, saat itu baru berusia 8-9 tahunan,
memelukku erat sambil berkata “Cici, cici lagi stress yah. Jangan stress-stress
dong.” Mungkin dia bahkan sudah melupakan kejadian itu, tapi pelukannya saat
itu berhasil menyelamatkanku dari keterpurukan. Hal-hal sederhana ini lah yang
paling aku butuhkan disaat aku sedang terpuruk atau Depresiku sedang kambuh.
Oh ya, tiap-tiap orang memiliki
Bahasa Cinta yang berbeda-beda. Sehingga tiap orang pasti memiliki cara yang
berbeda pula untuk mengingat pengalaman-pengalaman dicintai tersebut. Saranku,
pelajarilah Bahasa Cinta orang yang ingin kamu dampingi untuk melewati masa
sulitnya. Kalau kamu sungguh-sungguh mencintai orang tersebut, pasti tidak
masalah kan untuk kamu mencoba memahami lebih dalam apa yang ia butuhkan? Dan bersabarlah
menghadapinya, karena tiap orang membutuhkan waktu yang berbeda pula untuk bisa
pulih dari keterpurukannya.
Grey_S