Liburan Natal kemarin karena tidak terlalu banyak acara seperti tahun-tahun sebelumnya, maka aku habiskan liburanku dengan menonton beberapa film yang belum sempat aku tonton. Salah satunya film Cin(T)a.
Film Cin(T)a adalah film keluaran tahun 2009 yang mengangkat tema kisah cinta beda agama. Bahkan banyak yang mengatakan film ini adalah kisah cinta segitiga antara seorang pria bernama Cina, seorang gadis bernama Anissa, dan Tuhan. Tuhan yang satu, namun memiliki banyak nama.
Film ini menjadi semakin menarik bagiku, karena memang tema yang diangkat berdasarkan kisah nyata. Ntah sudah berapa banyak pasangan yang saling mencintai namun harus terpisah hanya dikarenakan perbedaan cara mereka dalam menyebut nama Tuhan. Salah satu dari pasangan-pasangan tersebut, adalah sahabatku.
Sahabatku di kantor, terpaksa harus berpisah dari kekasihnya yang sudah mendampinginya selama 9 tahun dikarenakan perbedaan cara menyebut nama Tuhan tersebut. Apalagi di tambah, pernikahan di Indonesia adalah pernikahan keluarga. Sehingga restu yang juga belum di dapat dari keluarga dua belah pihak semakin membuat runyam masalah yang mereka hadapi.
Mereka, Pria dan Wanita, yang saling mencintai. Mereka saja sulit untuk menikah dan menjadi satu. Hanya karena masalah hukum dan tradisi di Indonesia yang menyulitkan pernikahan beda agama. Apalagi aku dan kekasihku, yang notabene sesama wanita atau teman-teman LGBT-ku lainnya, yang memiliki impian untuk dapat menikah dengan pasangan tercinta secara sah dimata hukum dan agama. Sepertinya perjuangan kami masih sangat amat panjang.
No comments:
Post a Comment