Dari
semula kehidupan manusia, meski tampak kebetulan, namun aku percaya semua sudah
di rencanakan oleh Tuhan. Termasuk semua hal yang terjadi dalam hidupku. Semua
pengalaman suka maupun duka yang pernah kulewati, yang sekarang kupercaya sudah
menjadikanku seorang Grey seperti saat ini.
Mungkin
tidak semua hal yang kuinginkan dan kusukai dapat dengan mudah kudapatkan.
Bahkan beberapa hal pernah menjadikanku sedih berkepanjangan, namun hari ini
aku dapat tersenyum saat melihat ke masa laluku karena ternyata semua hal yang
pernah menyakitiku semakin membuatku kuat hari ini. Seperti pepatah yang
mengatakan, “Everything not killed you, make you stronger.”
“Rencana
indah t'lah kau siapkan bagi masa depanku yang penuh harapan”
Sama
seperti anak muda lainnya, aku pernah memiliki banyak impian. Aku pernah
bermimpi menjadi orang paling sukses dan paling kaya, aku juga pernah berambisi
untuk menjadi orang nomor satu. Semua itu karena aku memiliki impian untuk bisa
dapat hidup bebas suatu saat nanti. Bebas uang, bebas waktu, dan bebas pikiran.
Meski tanpa kusadari semua itu malah membuatku melupakan hal terpenting dalam
kehidupan, yaitu cinta dan arti sesungguhnya dari KEBEBASAN.
Cinta
terhadap keluarga dan teman-temanku, cinta terhadap hobiku, dan cinta terhadap
diriku sendiri. Aku terlalu sibuk mengejar ambisi yang fana. Hingga suatu hari
sakit yang di derita nenekku, menyadarkanku bahwa kekuasaan yang kukejar,
materi yang kukejar, gengsi yang kukejar tidak ada satu pun yang dapat
menggantikan waktuku untuk membahagiakan orang-orang yang kusayangi. Bahkan
semua itu tidak dapat memperpanjang usia orang-orang yang kusayangi. Dan bagaimana
dengan kebebasan?? Aku bahkan tidak memiliki kebebasan untuk sekedar menikmati
waktu dengan orang-orang tersayang.
Sejak
saat itu aku mulai merubah sudut pandangku terhadap kehidupan dan tujuan
hidupku. Aku belajar untuk menerima kekuranganku, aku belajar untuk lebih
banyak menghabiskan waktu menemani orang-orang yang kusayangi, dan aku berusaha
untuk lebih menikmati dan mensyukuri semua yang aku miliki tanpa harus
membandingkan hidupku dengan orang lain. Aku mulai belajar untuk mulai
membebaskan diriku dari target-target yang sebenernya tidak berguna.
“S’mua baik, s'mua baik. Apa yang t'lah kau perbuat di dalam hidupku, s'mua baik, sungguh teramat baik kau jadikan hidupku berarti.”
Tanpa
ambisi dan target-target yang melebihi kemampuanku, aku mulai tau apa itu “KAYA,
BERKUASA, dan KEBEBASAN” dalam arti sesungguhnya. Perlahan tapi pasti aku mulai
mendapatkan kesempatan untuk membuktikan diri. Kekasih yang baik hati,
kebahagian-kebahagian yang sederhana, kebanggaan-kebanggaan diri yang sederhana,
pekerjaan yang lebih baik, kehidupan yang lebih damai.
Aku
mulai merasa KAYA akan cinta, aku mulai merasa bangga karena akhirnya aku dapat
BERKUASA atas diriku sendiri, dan akhirnya aku dapat merasakan KEBEBASAN yang
sesungguhnya. Kebebasan untuk menjadi diriku sendiri dan hidup bahagia bersama
orang-orang tercinta.
1 comment:
Nothing is free, free is nothing
Post a Comment