Beberapa malam yang lalu, di tengah obrolan chatting aku dan Mba Rain:
“Grey, kalau kamu menjenguknya lagi titip peluk dan cium dariku yah. Di kepalanya, yang dekat dengan ubun-ubun. Karena disitu pasti masih tercium aroma kemurnian.”
“Grey, kalau kamu menjenguknya lagi titip peluk dan cium dariku yah. Di kepalanya, yang dekat dengan ubun-ubun. Karena disitu pasti masih tercium aroma kemurnian.”
Dan sore kemarin, aku diperbolehkan memeluk dan menciumnya. Selama hampir 2 jam tidak puas-puasnya aku memperhatikannya yang sedang tertidur lelap. Meski aku gendong dan mengajaknya bicara, meski aku dan kakaknya sibuk mengambil foto dirinya. Dia tetap terlelap.
Terkadang dia tersenyum, terkadang dia cemberut, terkadang dia memonyongkan bibirnya yang imut. Entah apa yang sedang ia impikan.
Yang aku tahu, aroma kemurnian memang masih terpancar dari tubuhnya. Tubuh malaikat kecilku.
JAN.
*Anugerah di bulan January.
Grey_S