Pernah ngalamin yang namanya harus pacaran jarak jauh sama pasangan kamu??? atau istilah kerennya LDRan. Jaman sekarang kayaknya LDR udah ga aneh lagi deh. Secara banyak banget pasangan yang karena kebutuhan ekonomi atau kebutuhan untuk menuntut ilmu di tempat lain, akhirnya terpaksa harus LDR untuk sementara waktu.
Banyak yang bilang LDR itu sulit di jalankan. Tapi banyak juga tuh pasangan yang berhasil melewati ujian cinta yang satu ini. Salah satu orang yang takut sama LDR, adalah adik kandung semata wayangku. Dia sampai batal pergi ke China, karena takut pisah sama pacarnya. Akhirnya aku pergi sendiri deh. Padahal tadinya, salah satu alasan aku disuruh pergi ke China, untuk menemani adikku belajar bahasa.
Aku sendiri karena belum pernah pacaran, jadi belum pernah yang ngalamin LDR. pacaran aja belum pernah gimana mau LDR yah?? Tapi seandainya harus LDRan yah….Meski berat… apa boleh buat. Apalagi kalau tujuan LDR itu untuk masa depan berdua yang lebih baik. Tapi kalo di bandara, ternyata yayank bilang jangan pergi, aku juga pasti batal pergi seh. Hihihi…
Yang penting kan tetap menjaga hati, komunikasi, dan kepercayaan. Lagian hari gini, komunikasi kan udah canggih. Buat apa Telepon, Internet dan Web-Cam di ciptakan??? Itu kata orang yang sudah pengalaman LDR.
Nah ini masalah barunya… bagaimana kalau ternyata karena kemajuan teknologi itu, terciptalah satu jenis LDR lagi?? Yang buat aku, LDR jenis ini, jadi Believe it or not. Agak tidak masuk akal, tapi ini yang terjadi dengan sebagian teman-temanku. Jadian lewat internet, LDR, belum pernah ketemuan. Nah lho??? Bagaimana bisa???
Aku juga bingung kenapa bisa jadian?? Memang seh ngomong minta jadian itu ternyata tidak sesulit yang aku bayangkan dulu. Tinggal bilang “May you be my girlfriend??” terus kalau dijawab “Yes, I do” resmi deh jadian. Tapi yang sampai sekarang tetap saja tidak masuk dalam akal sehatku, adalah bagaimana dengan perasaan dan chemistry yang seharusnya ada dalam suatu hubungan. Apakah bisa perasaan cinta dan chemistry itu terbentuk tanpa kita pernah dekat, apalagi tanpa pernah bertemu sebelumnya dengan pasangan kita itu?? Lalu bagaimana kalau ternyata pasangan kita tidak seperti yang kita bayangkan??
"Itu sudah resiko” kata temanku saat kami diskusi masalah ini. Entah karena aku orang yang sangat serius memandang suatu hubungan, atau karena aku juga sudah lelah patah hati, aku pribadi memiliki pendapat yang berbeda tentang masalah ini. Menurut aku “hati” bukan untuk di coba-coba atau di buat sebagai permainan judi. Kalau nanti pas sudah ketemuan ternyata klop yah lanjut, kalau tidak yah putus. Yah kalau rasa sayang atau cinta itu belum terlalu dalam, bisa begitu. Kalau salah satu pihak sudah terlanjur mencintai terlalu dalam, tentu akan menyakiti perasaannya kan??
Saat ini aku juga sedang dekat dengan seseorang yang jaraknya berbeda 9 jam perjalanan dengan pesawat. Aku selalu merasa nyaman bertukar pikiran dengan dia. Pembicaraan diantara kami juga selalu nyambung. Aku tidak pernah bosan untuk ngobrol sama dia. Dia single, aku single. Dia cukup cantik, aku cukup handsome (narsis mode on). Dia dewasa, aku penggemar daun tua.
Intinya banyak teman yang mempertanyakan kelajutan hubungan kami. Kenapa kami tidak segera meresmikan hubungan saja? Tapi buat aku tidak segampang itu jadian. Aku masih 7 bulan lagi disini. Itu pun kalau tidak jadi extend.
Ngajak jadiannya seh memang gampang, tapi bagaimana dengan kualitas hubungan kami nantinya.
Apalagi chemistry diantara kami saat ini baru terbangun sebatas chatting. Dengar suara dia baru 2x, itu pun baru Hallo-hallo sebentar sudah putus. Apalagi ketemuan, belum pernah sama sekali. Lha wong aku baru dekat dengannya sewaktu aku sudah di Beijing.
Aku sendiri sangat sadar, kalau aku yang di dalam dunia Maya dan aku yang di dunia Nyata, adalah 2 orang yang berbeda 180 derajat. Sehingga ada sedikit keraguan, kalau nanti copy darat temanku bisa menikmati ngobrol denganku, seasyik saat kami chatting.
Aku pun tidak bisa berharap banyak, teman dunia mayaku akan sesuai dengan gambaranku selama kami belum berjumpa.
Hal-hal seperti itulah yang membuatku harus berpikir dulu sebelum memutuskan untuk jadian.
Jujur aku takut kecewa, dan takut mengecewakan. Bukan karena aku memandang fisik, tapi karena aku memandang chemistry yang seharusnya terbentuk. Chemistry yang akan menentukan seseorang itu akan menjadi kekasih hatiku, sahabatku, atau cukup sekedar teman biasa.
GreyS
To : Someone
PS: Untung kita punya cara pandang yang sama.
5 comments:
wah... sapa nih Grey? :)
Siapa yah??? Aku juga ga tau tuh..... ;P
aku tahu aku tahu aku tahu hahahaa..:P
Susah itu hanya ada dipikiran :). Banyak orang yang takut pada rasa takut susah nya itu haha... padahal si susah nya sendiri juga ga sesusah itu.. (nah lo.... orang gila baru karena terpisah 15 jam penerbangan ama yayanknya.. hahaha).
Nice blog!...
@ MIG : bukannya takut susah LDR, cuma belum percaya aja sama cinta di Chatting.
Tapi liburan besok aku mau nemuin dia kok....
Post a Comment