Friday, January 22, 2010

JAN



Beberapa malam yang lalu, di tengah obrolan chatting aku dan Mba Rain:
Grey, kalau kamu menjenguknya lagi titip peluk dan cium dariku yah. Di kepalanya, yang dekat dengan ubun-ubun. Karena disitu pasti masih tercium aroma kemurnian.

Dan sore kemarin, aku diperbolehkan memeluk dan menciumnya. Selama hampir 2 jam tidak puas-puasnya aku memperhatikannya yang sedang tertidur lelap. Meski aku gendong dan mengajaknya bicara, meski aku dan kakaknya sibuk mengambil foto dirinya. Dia tetap terlelap.

Terkadang dia tersenyum, terkadang dia cemberut, terkadang dia memonyongkan bibirnya yang imut. Entah apa yang sedang ia impikan.

Yang aku tahu, aroma kemurnian memang masih terpancar dari tubuhnya. Tubuh malaikat kecilku.


JAN.

*Anugerah di bulan January.

Grey_S

Wednesday, January 20, 2010

Hanya rincian perjalanan hidup gue

Udah beberapa hari gue lagi agak-agak sensi. Trus kemarin sore baca status FB-nya Wolfie “Some people can be so self-centered and insensitive.” Langsung gue comment “Yeahh… and Maybe I’m one of them.”

Intinya akhir-akhir ini gue emang lagi berasa egois banget. Kok yah pengennya di perhatiin mulu, sedangkan gue sendiri udah jarang-jarang perhatiin orang lain. Apalagi sejak kantoran gue terletak di rumah juga, yang komunitasnya mau ngga mau yah orang-orang sekitar rumah gue juga. Jadi gue ngga perlu jaim-jaim dong sama mereka. Mereka juga ngga ada yang jaim-jaim sama gue. Cuek yah cuek aja. Makanya gue jadi uring-uringan sendiri, minta di perhatiin.

Trus biasanya kan kalo gue lagi BeTe di dunia nyata, gue selalu lari ke dunia Maya. Ehhh… kok yah akhir-akhir ini blog-blog pada sepi. Jarang banget ada yang di update. Sekalinya ada yang update, isinya agak-agak berat buat kepala gue yang lagi pengen di kosongin, alias lagi ngga mau mikir yang berat-berat. Satu-satunya yang masih rajin di update dan bikin gue senyum-senyum sendiri, paling blognya Maly-Indy.

Mana FB Homo gue udah di deactive lagi, jadi kan mau ngga mau kalau pasang status di FB straight gue, harus disamarkan dulu. Biar cuma temen-temen Homo gue aja yang mengerti artinya. Jadi kangen deh sama FB Homo gue.

Intinya kemarin-kemarin gue sempet merasa kesepian banget. Untung aja akhirnya si Fabulous Fa meng-update blognya. Trus si Fa cerita dong kalo ternyata dia lagi ketagihan baca Blog Epentje. Itu loh temennya Fa yang tinggal di negeri singa. Yang kalo comment di blog-nya si Fa bisa panjang banget, sampe bisa jadi bahan satu postingan.
Tau ngga?? Kalo ngga tau mah kelewatan. Irgh ngga gaul deh. Homo bukan seh lo?? Homo Sapiens maksudnya. Lo bukan Megantropus Erectus kan??

Dan ternyata yah si Epentje itu, gitu-gitu pinter nulis loh. Beneran deh, ngga boong loh. Yah… meski gramarnya berantakan, meski bacanya butuh konsentrasi tinggi, meski isinya cuma tentang ke-kepo-an dia semua, tapi berhasil bikin gue ngakak-ngakak loh kemarin. Ngga salah deh si Fa dan Mithya dari Fried Durian, merekomendasikan blog-nya Epentje itu. Gue aja nyesel ngga bisa jadi yang KEDUAX buat jadi marketing blog-nya si Epent.

Trus kan yah, kemarin-kemarin tuh gue sempet sedih karena kehilangan kemampuan menulis gue (Kehilangan??? Bukannya emang ngga pernah bisa menulis indah yah???). Gue juga ngga ada ide buat nulis buat ultahnya Poci. Tapi gara-gara kemarin gue baca judul postingannya si Fa, gue juga jadi mikir ngapain juga gue mikirin pendapat orang yang baca tulisan gue. Toh si Epent aja yang tulisannya dilihat dari sudut manapun ngga ada sastra-sastranya sama sekali, cuma rincian kekepoan dia, berhasil menghibur para pembaca termasuk gue.

So, apapun yang terjadi gue bakal ngikutin si Fa, tetap menulis blog dengan:

Tanpa Nama,
Tanpa Wajah,
Hanya rincian perjalanan hidup gue.

Loh...loh...loh... kok grammar gue jadi ikutan kacau begini seh???
Jangan-jangan ketularan si Epent neh. Kemarin seh ngetawain blog-nya Epent mulu.



Grey_S

Friday, January 15, 2010

Happy B-day

Jangan pernah minta aku untuk mengorganisir surprise party untuk teman ataupun keluarga yang berulang tahun. Aku tidak sekreatif itu.
Jangan pernah juga berharap aku akan memberikan hadiah yang sangat manis dan romantis. Aku tidak seromantis itu.
Bisa mengingat tanggal-tanggal ulang tahun saja, sudah sangat bagus untuk orang yang memiliki short term memory macam aku.

Dan postingan ini juga seharusnya aku posting kemarin, karena kemarin adalah hari ulang tahun My beloved Grandma. Sayangnya aku lupa posting karena sedang bahagia dengan kelahiran my baby cousin. Jadi maunya cerita tentang my baby cousin meluluuuuu dan kemarin setelah nunggu berjam-jam di rumah sakit, tetap saja ngga bisa melihat secara langsung my baby cousin, masih di inkubator seh karena jantungnya sempat melemah.

HAPPY 75th BIRTHDAY Grandma.
Terima kasih untuk selalu merawatku sejak bayi.
Terima kasih untuk selalu mendampingiku dikala aku susah dan senang.
Terima kasih untuk selalu mencoba mengerti cucu-mu yang bandel ini.
Sehat-sehat selalu yah, dan tunggu aku sampai aku bisa membahagiakan dan membanggakanmu.

HAPPY 3th BIRTHDAY to online magazine SepociKopi.
Terima kasih untuk kesempatan menulis yang kau berikan.
Terima kasih untuk kehadiranmu yang membangkitkan semangat para Gay dan Lesbian untuk tetap berjuang menghadapi hidup.
Semoga kau semakin sukses, semakin dewasa, dan tetap tegar menghadapi apapun di hari-hari kedepannya.

HAPPY BIRTHDAY TOO for everyone who born in January.


Grey_S

Wednesday, January 13, 2010

Anak Harapan


12 Januari 2010

Beberapa hari yang lalu saya baru mendapat berita yang kurang mengenakan. Salah seorang sahabat saya di gereja mengalami keguguran. Dan menurut sahabat saya lainnya, sahabat kami itu menjadi begitu shock dan sangat membutuhkan penghiburan.

Akhirnya kemarin, kami memutuskan untuk menjenguk sahabat kami itu ke rumahnya. Disana kami berusaha memberikan penghiburan baginya dengan menceritakan pengalaman-pengalaman teman-teman yang pernah mengalami keguguran juga, namun akhirnya tetap berhasil memiliki anak.

Saya bercerita tentang mami saya yang sempat mengalami beberapa kali keguguran sebelum akhirnya saya dilahirkan ke dunia. “Wah Mami-mu pasti sedih sekali yah saat itu??” ujar sahabat saya.

Dan pertanyaannya membuat saya berpikir.

Kehilangan uang Rp. 50,000 saja kadang sudah membuat kita sedih dan kesal. Bagaimana perasaan orang tua yang kehilangan anak mereka??

Saya belum menjadi orang tua. Tapi saya sering berkesempatan mendampingi para orang tua yang harus kehilangan putra-putrinya.

Seperti kemarin saat saya mendampingi sahabat saya yang baru keguguran. Saya juga mendampingi nenek saya yang mengalami kesedihan selama berbulan-bulan saat putra bungsunya harus mendahului beliau. Saya juga pernah mendampingi seorang kolega yang harus kehilangan putra kesayangannya dalam sebuah kecelakaan.

Mendampingi orangtua yang harus kehilangan buah hatinya, membuat hati saya ikut teriris.

13 Januari 2010

Saya terbangun karena bunyi SMS dari paman saya, yang mengabarkan bahwa istrinya sudah melahirkan anak ke-4 mereka. Di akhir SMS, beliau meminta bantuan doa untuk kesehatan sang putra. Awalnya saya tidak curiga, tapi belakangan saya mendapat kabar bahwa jantung sang bayi sempat melemah ketika akan dilahirkan secara normal. Sampai akhirnya dokter memutuskan untuk melakukan operasi Caesar.

Menurut nenek sang bayi, paman saya sampai menangis ketakutan saat mendengar kabar tersebut. Anak yang sudah di nanti-nantikan selama 8 tahun, jantungnya melemah di detik-detik kelahirannya. Hati siapa yang tidak khawatir.

***

Dengan kelahiran sepupu baru saya ini, saya baru disadarkan, ternyata kelahiran setiap anak itu benar-benar menjadi harapan baru bagi tiap orang tua. Ternyata kelahiran saya pun (sebagai seorang anak) dulu sangat di harapkan oleh orang tua saya. dan ternyata kehidupan saya pun sangat berarti. Meski mungkin hanya untuk orangtua dan keluarga saya.

Karena itu saya harus berjuang. Saya harus berjuang untuk hidup sama seperti dulu orang tua saya memperjuangkan kelahiran saya.



Grey_S

PS: Grey mengucap syukur kepada Tuhan YME, atas kelahiran sepupu kecil. Mohon doa untuk kesehatan ibu & bayinya.


Tuesday, January 5, 2010

Pintu Hati


Sayang,
Pintu hatiku memang kubiarkan tertutup rapat,
Tapi tidak pernah sedikitpun aku menguncinya.

Ku biarkan pintu itu tertutup, agar tidak mudah orang keluar – masuk sesuka hatinya,
bermain-main di dalam ruangnya,
dan meninggalkan ruang itu begitu saja setelah mereka berhasil memporak porandakannya.

Sayang,
Kamu tau kan betapa sulitnya menata kembali ruang hati yang porak poranda?
Maka itu aku selalu membiarkan pintu itu tertutup,
Tapi tidak pernah sedikit pun aku menguncinya.


Grey_S