Monday, October 24, 2011

Terima kasih

Terima kasih Tuhan untuk bulan October paling luar biasa dalam hidupku.

Di mulai dari berjalannya QFF dengan lancar tanpa gangguan apapun.
Mengenal seorang sahabat luar biasa yang mampu menerima orientasi sexualku tanpa penolakan sedikit pun.
Kelahiran keponakan pertamaku dengan selamat meski sedikit membuat khawatir karena meleset cukup jauh dari perkiraan awal.
Hingga keberhasilan konser yang tahun ini menjadi project terbesar sekaligus project pertama yang aku kerjakan sebagai ketua panitia.

Terima kasih Tuhan untuk semua rintangan dan cobaan yang Kau berikan, sebelum akhirnya Kau menghadiahkan kami kesuksesan dan kebahagiaan seperti saat ini.
Terima kasih Tuhan untuk akhirnya membiarkan kami menikmati impian kami yang menjadi nyata.

Terima kasih yah Tuhan.

Great October

Sesungguhnya aku bahkan tidak tahu harus menuliskan apa untuk menggambarkan perasanku saat ini. Bangga dan bahagia, menggantikan semua perasaan letih, stress, dan khawatir yang selama beberapa bulan terakhir ini menemaniku.

Letih, karena hampir semua kegiatan yang aku ikuti mengadakan acara pada bulan October ini. Stress, karena cukup banyak masalah yang terjadi juga pada saat pengerjaan acara-acara itu. Khawatir, karena bagaimana pun juga kami, khususnya aku hanyalah manusia biasa yang memiliki banyak kekurangan. Belum lagi mendadak adikku harus melahirkan sebelum waktunya, aku dan teman-teman yang mendadak sakit hanya seminggu sebelum acara konser kami berlangsung, hingga perbedaan pendapat antar panitia yang sedikit membuat tegang di hari min satu sebelum concert.

Rasanya ingin sekali menangis ketika menerima banyak masalah itu datang mendera. Sayangnya bahkan airmataku pun sudah tidak bisa berkompromi denganku. Ia terlalu sombong untuk menetes di pipiku, sekedar untuk menenangkan perasaanku. Segala daya dan upaya sudah aku kerjakan semaksimal mungkin.

“Manusia boleh berencana, namun hanya Aku, yang Maha Kuasa, yang akan memutuskan.”

Semua jalan sudah buntu. Keadaan memaksaku untuk hanya bisa memasrahkan diri dan berdoa.

“Tuhan, kedalam tanganMu keserahkan hidupku. Terjadilah padaku sesuai kehendakmu.”

Dan jadilah sabtu kemarin pembuktian Tuhan atas kebesarannya. Konser yang kami kerjakan selama berbulan-bulan sukses dengan sambutan hangat yang melebihi perkiraan kami. Anggota-anggota yang sehari sebelumnya masih sakit, termasuk aku ternyata bisa bertahan untuk bernyanyi sampai konser selesai. Buku acara yang nyaris tidak selesai di cetak, ternyata bisa tiba di tempat tepat waktu. Hadirnya perwakilan duta besar dari negara sahabat dan beberapa wartawan yang meliput, semakin membuat percaya diri kami bertambah.

Hari minggu kemarin kebahagianku semakin lengkap dengan boleh pulangnya malaikat kecilku dari rumah sakit. Malaikat kecilku bahkan jauh lebih sehat dari paman kecilnya yang dua tahun lalu juga terlahir prematur. Tidak sabar rasanya aku ingin bermain dengan malaikat kecilku.