Thursday, March 26, 2009

Sombong & Egois-nya aku (2)

Melanjutkan postingan sebelumnya.

Dalam perbincangan kami saat itu calon imam tersebut juga sempat meramalkan perjodohanku (meski aku tidak mau percaya, karena takut dosa), dia bilang kalau aku baru akan bertemu dengan jodohku saat aku berusia diatas 27 tahun (masih lama banget yah!!! Bisa mati gatel-gatel neh). Dan yang pasti aku harus bisa mengatasi kesombongan dan keegoisan aku dulu, sebelum dapat jodoh (sampai sini aku baru paham maksudnya dia).

Saat ini aku susah dapat pacar kemungkinan besar karena kesombongan aku sendiri.

Yup… sekarang aku memang masih berprinsip “Mending ga usah pacaran, ga usah ada cinta-cintaan lagi, daripada gw di tinggal kawin. Lagian gw ga butuh cinta.”

Cihh.... sombong banget yah aku… Padahal siapa juga yang bisa hidup tanpa cinta. Secara aku bukan robot, yang tidak punya hati dan perasaan.

Tapi aku juga bukan orang yang bisa membagi kekasih-ku dengan orang lain, siapapun itu termasuk suami-nya. Makanya kalau mau jadi pacarku syaratnya cuma 1, tidak akan menikah dengan siapapun (kecuali denganku) dan dengan alasan apapun. Karena cuma aku yang akan menikahi dia.

Dan inilah yang menyebabkan aku dibilang sebagai orang yang “Super-Duper” egois.
Impian terbesar bisa menikahi orang yang aku cintai, lengkap dengan restu orangtua dan seluruh keluarga besar, di depan altar gereja pula. Itu kan artinya aku egois banget.

Dan saat itu aku pasti lagi mimpi di siang bolong atau aku lagi jadi punguk yang merindukan bulan. Nyaris tidak mungkin sama sekali. Lagian bagaimana pula dengan perasaan orangtua-ku dan orangtua-nya nanti. Lain cerita kalau memang akan ada keajaiban yang membuat keluarga kami, menerima dengan mudah cinta dan pernikahan sesama jenis.

Aduh… bener-bener pusing deh kalau sudah mikirin hal-hal beginian.

God…. Please help me…

Oh ya, satu lagi kata-kata calon imam itu. Kalau aku tidak bisa mengatasi kesombongan dan keegoisan aku, aku pasti akan mati muda. Aku benar-benar tidak bisa comment saat dia bilang tentang ini. Sekarang pun aku jadi tidak bisa menjelaskan kata-katanya lewat tulisan.
Tapi yang pasti demi cinta, aku memang tidak pernah takut mati.

Mungkin bener seh kata-kata calon imam itu. Gara-gara aku PD mode on-nya terlalu berlebihan a.k.a SOMBONG, akhirnya aku salah ambil keputusan untuk kelas HSK. Yang namanya kelas HSK itu susah banget, harusnya aku ambil kelas itu tidak boleh sambilan ambil kelas yang lain. Tapi waktu aku di tawari untuk trial kelas, dengan PD-nya aku bilang "ga perlu, aku pasti jadi ambil." kenyataannya sesudah aku daftar kelas HSK, aku malah kelimpungan sendiri. Akhirnya sudah 2 hari ini aku kelelahan. Ingin cancel kelas, tapi sudah bayar. Mau tidak mau harus di jalankan. Jujur aku belum bisa membayangkan 2 bulan seperti ini, setiap hari.

Btw, ini sebenernya tulisan tentang apaan seh??? Kok aku jadi ngga ngerti sendiri. Pasti gara-gara aku mabok sama HSK Class yang susah banget itu.

3 comments:

Yue said...

Grey,

aku juga punya prinsip yg sama dgn kamu. Memang segalanya menjadi serba sulit. Hanya satu yg bisa kita lakukan: berserah diri secara total kepada Tuhan. Utarakanlah segala keinginanmu kepada-Nya. Aku yakin pada waktunya nanti, Dia pasti akan mengabulkan dengan cara-Nya, bukan dengan cara kita. Cara ajaib yg tidak pernah terpikirkan oleh kita. So, nggak usah pusing2 mikirin hal2 beginian. Biarkan Dia yg bekerja. Saat ini, cukup pusingin HSK Class-mu itu supaya kamu cepat lulus & membahagiakan orangtuamu. :)


Gbu,

Tizzz said...

Itu bukan egois namanya. Itu cinta namanya. Gua juga ga mau berbagi dengan orang lain. It is ok to selfish kalo dalam cinta. Everyone deserves to be a little selfish. Itu normal namanya. Don't give up on love yah Grey.

Anonymous said...

Setidaknya kamu punya prinsip dalam hidupmu, and that's good thing. So good luck :)