Semalam
adalah malam kedua aku tidur bertiga bersama Mami dan Papi setelah hampir 30
tahun kami tidak pernah tidur bertiga lagi. Tentu saja setelah adikku lahir,
kami sudah tidak tidur bertiga lagi, tapi berempat.
Apalagi
saat aku masuk TK, aku harus pindah ke rumah Oma-Opa karena lebih dekat dengan
sekolah, dibanding rumah Mami-Papi yang pada saat itu masih jadi tempat “Jin
buang anak” a.k.a jauh dari mana-mana. Sehingga mulai saat itu, aku hanya
pulang ke rumah Mami Papi kalau liburan tiba. Itu pun biasanya jarang bisa
lebih dari 2 minggu, karena setiap pulang ke rumah Mami Papi, aku selalu sakit.
Selepas
SMP aku semakin jarang pulang ke rumah Mami Papi karena aku sempat bertengkar
hebat dengan papi yang menyebabkan aku sempat tidak bertegur sapa dengan Papi
selama hampir 13 tahun. Saat ini meski hubunganku dengan Papi sudah mulai
membaik, namun kekakuan diantara kami belum bisa mencair seperti saat aku masih
kecil dulu.
Namun
banjir yang melanda Jakarta 3 hari terakhir ini, membuatku terjebak tidak bisa
pulang dari kantor ke rumah Oma, sehingga aku terpaksa harus pulang ke rumah
Mami Papi. Kecuali aku bersedia keluar uang lebih untuk menyewa kamar hotel. Tapi
dengan kondisi keuanganku sekarang, aku lebih memilih pulang ke rumah Mami Papi
yang sudah jelas tidak perlu bayar untuk menginap.
Malam
pertama aku kembali tidur bertiga, aku masih belum punya waktu untuk
memerhatikan kedua orang tuaku. Aku terlalu lelah setelah seharian bekerja dan
terjebak macet yang luar biasa. Aku hanya tidak bisa tidur karena bukan tidur
dikasurku yang biasa, dan tidak memeluk gulingku yang biasa.
Malam
kedua aku kembali tidur bertiga, aku baru mulai memperhatikan
kebiasaan-kebiasaan orangtuaku yang ternyata agak berbeda denganku. Mungkin karena
aku jadi lebih mengikuti kebiasaan-kebiasaan Oma Opaku.
Mami
ternyata tidak bisa tidur kalau tidak ada nyala lampu sama sekali. Sedangkan aku
justru tidak terbiasa tidur dengan adanya nyala lampu. Aku lebih suka mematikan
lampu dan menikmati cahaya bulan dari jendela kamarku.
Mami
dan Papi juga terbiasa menyalakan AC semalam suntuk dan baru dimatikan ketika
bangun tidur, sedangkan aku justru tidak bisa tidur kalau suhu ruangan terlalu
dingin.
Papi
terbiasa tidur cepat, lalu bangun dini hari untuk membaca dan mengerjakan
tugas-tugasnya, sedangkan aku lebih suka menyelesaikan tugas-tugasku dulu agar
bisa bangun lebih siang esok harinya.
Mami
tidak suka sarapan pagi, sedangkan aku jarang sekali bisa meninggalkan rumah
tanpa sarapan. Bila aku tidak sempat sarapan pun, aku akan selalu menyediakan
bekal untuk aku sarapan di kantor atau di jalan.
Tidak
tinggal bersama memang membuat banyak kebiasaan-kebiasaan kami yang berbeda
jauh, namun sejauh apapun perbedaan kami semoga aku masih bisa berbakti untuk
kedua orang tuaku.