Friday, March 11, 2011

Antara cinta dan persahabatan


Cinta dan persahabatan mungkin adalah dua anugerah terindah yang dapat dimiliki oleh semua orang. Dapat hidup bersama orang-orang yang kita cintai dan dikelilingi oleh sahabat-sahabat yang selalu mendampingi baik dalam suka maupun duka, mungkin adalah kebahagian terbesar yang selalu didambakan oleh semua orang.

Namun ada kalanya ternyata cinta dan persahabatan tidak dapat berjalan beriringan. Ada yang kekasihnya dan sahabatnya ternyata saling bertolak belakang dan saling tidak menyukai, ada yang jatuh cinta pada sahabatnya sendiri sehingga akhirnya mengacaukan hubungan yang sudah ada. Dan ternyata yang paling menyakitkan diantara itu semua adalah bila kita dan sahabat ternyata mencintai orang yang sama.

What the Drama?? Cinta segitiga kan cuma ada di sinetron-sinetron atau telenovela atau cerita-cerita picisan?? Mungkin itu yang ada di pikiran kalian saat ini. Aku pun ingin berpikiran seperti itu. Sayangnya aku sudah pernah mengalami kejadian yang mirip hanya berbeda waktu dan tokoh.

Dulu ketika aku masih remaja dan duduk di bangku SMU, aku pernah mencintai gadis yang sama dengan yang di taksir oleh kedua sahabat lelaki-ku, Ndi dan Gus. Kami bertiga mati-matian merebut perhatian Stella, putri impian kami, meski saat itu aku masih tidak berani berterus terang bahwa aku juga mencintai Stella.

Dan ternyata drama percintaan kami saat itu malah berakhir tragis, dengan pecahnya persahabatanku dengan Ndi dan Gus. Kedua sahabatku itu bertengkar karena berebut Stella, dan aku tidak dapat memihak salah satu pun dari mereka, karena hati kecilku juga tidak dapat merelakan Stella untuk salah satu dari mereka.

Sekarang, setelah lewat beberapa tahun, aku kembali mencintai wanita yang sama dengan sahabatku. Ingin rasanya aku menjadi seorang bitch untuk merebut hati gadisku, menghapus penyesalan di masa lalu saat aku tidak dapat berbuat apa-apa untuk merebut hati gadis yang kucintai, tapi melihat kebahagian yang terpancar dari wajah sahabatku, membaca status-statusnya yang penuh dengan cinta, sikapnya yang polos, semakin membuatku tidak tega merusak kebahagiaannya.

Munafik kah aku?? Yah I think yes. Saat ini aku merasa menjadi orang yang munafik saat ku katakan, aku baik-baik saja. Aku munafik bila kukatakan aku tidak cemburu. Aku juga munafik bila kukatakan, aku merelakan mereka hidup bahagia. Hati kecilku ingin sekali memutar balikan keadaan, tapi aku sungguh aku tidak tau harus berbuat apa.


Dan yang paling kuinginkan saat ini adalah menghilang.


Grey_S

4 comments:

henny said...

kayaknya cinta dan persahabatan itu sesuatu yang tidak bisa dipisahkan. bahkan ada yang bilang,,jadi sahabat ujung-ujungnya pasti jadi cinta. kalau emang nggak mau itu terjadi seharusnya dari dulu batasi diri dan hati

Apisindica said...

udah lama nggak mampir dan ternyata grey lagi gundah gulana. hehehe.

just follow your herat Grey. Gw tahu lo udah punya jawaban atas semua yang kamu pertanyakan. Semangaaat!

Farrel Fortunatus said...

itulah realita. ga semuanya yang kita inginkan bisa kita raih. ga semua yang kita mau, bisa kita miliki. tetap semangat ya grey. patah tumbuh hilang berganti, hilang satu tumbuh seribu he he he...

Ms. Grey said...

@ Henny, Apis, n Farrel : Gw speechless...

Ngga semua pertanyaan bisa gw jawab... bila hati menjadi egois dan otak sometimes lebih wise, mana yg harus gw pilih??