Tuesday, July 7, 2015

Same sex marriage

Beberapa hari ini seluruh dunia sedang heboh dengan pro kontra legalisasi pernikahan sejenis di Amerika. Yang memutuskan melegalkan pernikahan sejenis Amerika, tapi yang heboh malah Indonesia. 

Malam ini pun di sebuah stasiun TV telah menayangkan acara debat tentang Pro Kontra Same Sex Marriage ini dengan nara sumber anggota MUI dan aktivis LGBT Indonesia. Dan ujung-ujungnya tetap saja menurut pihak yang kontra, homosexualitas dianggap berdosa dan harus direhabilitasi.

Memang sih dengan dilegalkannya pernikahan sejenis di Amerika, yang sebelumnya terkenal diskriminatif, membuat semua LGBTIQ di seluruh dunia, khususnya di negara-negara yang masih homophobia apalagi di negara yang masih mengkriminalisasi homoseksual, merasa mendapat harapan untuk bisa menikahi kekasih hati mereka di kemudian hari.

Apakah dengan dilegalkannya same sex marriage maka semua orang akan berubah orientasi sexual? Apakah benar sekarang pernikahan itu masih berharga untuk setiap pasangan? Kalau iya, kenapa jumlah perceraian semakin banyak? Dan kenapa semakin banyak pula orang-orang heterosexual yang tidak tertarik untuk menikah?

Grey Hair

Hari ini aku menatap wajahku di cermin cukup lama. Memperhatikan setiap bagian di wajahku dan juga rambutku. Aku kembali menemukan sehelai rambut putih itu. Masih ada di kepalaku dan memang belum aku cabut sejak sebulan yang lalu. 

Biasanya begitu aku menemukan rambut putih, pasti langsung aku cabut. Karena aku tidak percaya diri dengan rambut-rambut putih itu di usiaku yang masih “muda” ini. Tapi rambut putih kali ini sedikit berbeda untukku. Sengaja aku masih membiarkannya tumbuh karena ini adalah rambut putih pertamaku di usiaku yang kepala tiga sejak tahun lalu.

Rambut putih kali ini mengingatkanku bahwa aku sudah lama tidak menjadi anak-anak lagi. Ternyata sudah lama aku lepas dari sebutan anak-anak. KTPku sudah tiga kali ganti.
Adikku bahkan sudah memiliki dua buntut.
Adikku yang beda usia tujuh tahun dariku, yang dulu masih aku gantikan popoknya, sekarang sudah resmi menjadi dokter.
Adikku yang paling kecil, yang beda usia sepuluh tahun dibawahku, yang dulu masih aku gendong-gendong ternyata sudah memasuki tahun ke empat kuliah. Sebentar lagi lulus.
Keponakanku yang sepertinya baru kemarin aku tunggui kelahirannya, sekarang sudah masuk taman kanak-kanak dan menjadi anak yang sangat cerdas dan lucu.
Keponakan kekasihku yang ketika mengenalnya persis baru genap berusia dua tahun, sekarang sudah naik ke kelas satu SD.

Rambut putih kali ini belum ingin aku cabut. Aku masih membutuhkannya untuk mengingatkanku beberapa hal lain.
Aku masih perlu diingatkan untuk lebih serius dalam menjalani sisa hidupku.
Aku masih perlu diingatkan untuk lebih berani berjuang menggapai mimpiku sebelum waktuku berakhir.
Aku masih perlu diingatkan untuk lebih banyak menghabiskan waktu bersama orang-orang tercinta, karena hari esok belum tentu ada untukku.
Dan yang paling penting aku masih perlu diingatkan untuk semakin dekat denganNya, karena hanya Ia yang mampu menjadi petunjuk jalan, pendamping, dan pelindungku.

Grey_S