Monday, December 22, 2014

Aku dan Mami


Tulisan ini tidak untuk sekedar ikut-ikutan orang lain yang mengucapkan hari ibu melalui Social Media. Kami, aku dan mami, hanya tidak pernah menjadikan tanggal 22 Desember menjadi hari yang special. Toh pada dasarnya hari ini dijadikan hari ibu karena pada tanggal 22 Desember 1928, untuk pertama kalinya wanita Indonesia mengadakan kongres. Jadi bagiku hari ini bukanlah hari ibu, melainkan hari Wanita Indonesia. Kebetulan saja, aku dan mami, adalah wanita Indonesia.

Aku dan mami, bukanlah anak dan ibu yang romantis. Yang bisa mengungkapan hal-hal manis dengan mudah. Bila Ibu lainnya akan merasa senang bila dibelikan kado oleh anaknya, kalau aku membelikan kado ke mami, mami akan mentransfer balik uang yang aku gunakan untuk membeli kado, dan mengatakan “Ngapain sih kami buang-buang uang?”

Bagiku dan mami, tulisan adalah cara yang termudah untuk mengungkapkan rasa di hati. Dia bukanlah orang yang mampu untuk mengucapkan kata-kata manis, dan aku bukanlah pembicara yang mampu merangkai kata-kata. Aku hanyalah seorang Introvert yang menyukai keheningan.

Bagiku, menulis adalah salah satu jalan untuk melepaskan semua sesak di dada. Untuk mengucapkan kata yang tak terucap, dan mengungkapkan rasa yang tak terungkap. Dan sepertinya begitu pun bagi mami, yang lebih sering berkomunikasi denganku lewat pesan pendek dari pada telpon langsung atau bertatap muka.

Aku mencintai kebebasan. Itu sebabnya aku sulit untuk bertahan lama disebuah perusahaan, apalagi bila aku sudah mulai sulit untuk menyatukan pendapat dengan atasan. Sedangkan mami, aku tidak tahu apakah karena ia mencintai pekerjaannya dan perusahaannya, atau karena dia memang mengorbankan kebebasannya agar aku dapat menikmati kebebasanku, tapi mami mampu bertahan di sebuah perusahaan selama lebih dari 30 tahun. Bahkan mami sudah bekerja diperusahaan tersebut jauh sebelum menikah dan punya anak.

Aku harus berterima kasih pada mami untuk semua hal yang aku punya. Untuk perjuangannya menantang maut saat melahirkanku. Untuk semua kemewahan yang dapat kurasakan dari kerja keras mami. Untuk jabatan dan kehormataan yang aku peroleh sekarang karena mami menyekolahkanku di sekolah elit. Untuk kebebasan yang masih bisa kurasakan karena sifat mandiri mami, yang tidak pernah mau menyusahkan anak. Untuk semua kekecewaan yang mungkin mami rasakan, karena aku yang tidak bisa menjadi anak yang sesuai harapan. Dan untuk semua cinta tak berpamrih yang ia berikan kepadaku.

I love you mam

No comments: