Thursday, June 30, 2011

Someone Like You

Bulan Agustus 2011 nanti mungkin akan menjadi salah satu bulan bersejarah dalam kehidupan seorang Grey Sebastian sepanjang tahun 2011 ini. Kenapa??

Satu, Agustus adalah bulan ulang tahun beberapa orang yang terpenting dalam hidupku. Tanggal 9 Agustus ulang tahunnya J, tanggal 12 ulang tahunnya bokap, tanggal 22 ulang tahunnya #mydearnomention, dan tanggal 26-nya salah seorang sahabat lama juga berulang tahun.

Dua, awal Agustus Choir kami akan kembali mengikuti lomba tingkat daerah Jakarta di salah satu pusat kebudayaan asing, dimana hasil lomba kali ini pasti akan sangat mempengaruhi konser yang akan kami adakan di bulan Oktober 2011.

Tiga, akan ada suatu event yang (cukup) besar buat diriku pribadi, yaitu untuk pertama kalinya aku harus bernyanyi solo di depan beberapa guru music yang cukup terkenal untuk di nilai secara personal. Rencana awal hingga saat ini aku akan diminta untuk menyanyikan minimal 3 lagu. 1 lagu pilihan dari pelatihku, 1 lagu untuk duet (kemungkinan besar All I Ask of You), dan lagu terakhir adalah lagu bebas, alias aku boleh memilih laguku sendiri.

Ketika salah seorang pelatihku mengatakan aku boleh menyanyikan lagu bebas, mendadak malah aku kebingungan memilih lagu. Karena seperti biasa, disaat aku harus memilih untuk diriku sendiri, aku pasti menginginkan yang paling pas untukku, termasuk dalam hal memilih lagu.

Sampai aku mendengar kata-kata ini dalam sebuah lirik lagu yang di putar di radio,

I heard That you're settled down. That you Found a girl And you're Married now. I heard That your dreams came true. Guess she gave you things I didn't give to you. Old friend, Why are you so shy? Ain't like you to hold back Or hide from the light. I hate to turn up out of the blue uninvited, But I couldn't stay away, I couldn't fight it. I had hoped you'd see my face and that you'd be reminded That for me it isn't over. Never mind, I'll find someone like you. I wish nothing but the best for you too "Don't forget me," I begged; "I'll remember," you said "Sometimes it lasts in love, But sometimes it hurts instead." You know how the time flies. Only yesterday It was the time of our lives. We were born and raised In a summer haze. Bound by the surprise Of our glory days, I hate to turn up out of the blue uninvited, But I couldn't stay away, I couldn't fight it. I had hoped you'd see my face and that you'd be reminded That for me it isn't over. Nothing compares, No worries or cares. Regrets and mistakes They are memories made. Who would have known How bittersweet this would taste?

Yup. Someone Like You-Adele mendadak selalu terngiang-ngiang di telingaku. Lagu ini mengingatkanku pada perasaanku terhadap seseorang. Seorang wanita yang kukagumi sekaligus kusayangi, namun tidak dapat kumiliki, karena ia sudah menikah dengan pujaan hatinya.

Bagiku, ia adalah seorang kakak yang akan selalu menjaga adik-adiknya, seorang pemimpin choir yang akan selalu menjadi motor bagi anggota-anggotanya, seorang sahabat yang selalu ada dan siap direpotkan oleh teman-temannya, juga sekaligus seorang guru yang akan selalu membimbing murid-muridnya.

Setahun mengenalnya, dan beberapa bulan terakhir selalu menghabiskan akhir pekan bersamanya, membuatku semakin kagum dan menyayanginya. Kebetulan ia adalah salah seorang yang akan ikut menilai performaku nanti. Maka lewat lagu ini, aku ingin menyampaikan padanya, “Never mind cici, I’ll find someone like you.”

Grey_S

Sunday, June 12, 2011

3 of 27

Sejak aku mulai dapat mengingat, seingatku baru kemarin oma-ku menciumku sambil menitikan air mata. Aku tidak tahu mengapa ia sampai menitikan air mata, padahal ciuman di pagi itu hanyalah ciuman biasa seperti yang setiap pagi ia lakukan sebelum aku berangkat bekerja.

Mungkinkah air mata itu karena ia teringat bahwa tepat 27 tahun yang lalu, aku hanyalah bayi yang baru di lahirkan?? Mungkinkah air mata itu karena ia teringat bagaimana perjalanan dan perjuangan merawat sang bayi selama 27 tahun itu sehingga menjadi seorang dewasa seperti sekarang sudah ia lewati?? Aku yakin iya, itulah alasannya ia menitikan air mata saat mencium keningku di hari ulang tahunku yang ke-27.

Bulan Juni bukan hanya menjadi bulan kelahiranku, pada awal bulan Juni pula seseorang yang pernah menjadi bagian dari hidupku dan belahan jiwaku berulang tahun. Pada awal Juni 3 tahun yang lalu pula akhirnya aku memutuskan untuk memulai sebuah perjalanan batin, yaitu Perjalanan Grey.

Sama seperti oma-ku yang tidak terasa sudah mengurusku selama 27 tahun, aku pun tidak berasa sudah memiliki blog ini selama 3 tahun. Kalau aku membaca ulang blog ini dari awal, ternyata sudah cukup banyak pula perjalanan yang aku lewati dan pelajaran hidup yang aku dapatkan.

Dari awalnya aku tidak belum dapat menerima diriku sebagai homosexual, sampai sekarang aku merasa bahagia dengan diriku apa adanya. Dari awalnya aku takut berkenalan dengan teman-teman LGBT, sampai akhirnya aku mengenal cukup banyak orang dengan banyak karakteristik dan banyak permasalahan juga. Dari yang awalnya aku bisa banyak menghabiskan waktu untuk menulis, sampai akhirnya aku harus mencuri-curi waktu untuk bisa tetap menulis.

Argh... Semoga saja Perjalanan Grey ini bisa terus berjalan seiring dengan berjalannya usia sang pemilik blog dan tetap bisa menjadi media untuk membagikan kisah perjalanan si abu-abu ini.






Sunday, June 5, 2011

Vietnam (Part 3)

Di hari ke-3 di Vietnam, aku sengaja tidak mengambil city tour karena setelah makan siang aku kan berangkat ke Hanoi untuk menikmati wisata alam di Halong Bay. Untungnya Hotel tempatku menginap sangat dekat dengan objek tujuan wisata. Sehingga setelah sarapan dan packing, aku bisa berjalan-jalan ke sekitar daerah Hotel sekalian mencari kantor pos untuk mengirimkan kartu pos kepada sahabatku yang berada di Italy.

Ternyata kantor pos terdekat dari Hotelku adalah kantor pos tertua di Ho Chi Minh, dan di depannya persis terdapat Gereja Katedral di Ho Chi Minh. Keduanya ternyata merupakan objek wisata yang paling sering di kunjungi wisatawan asing. Akhirnya sekalian aku mengirimkan kartu pos, sekalian aku foto-foto di kedua tempat tersebut.


Sebenarnya saat itu aku ingin sekali bisa masuk ke dalam gereja Katedralnya, sekalian berdoa di situ. Sayangnya saat itu ternyata sedang ada sakramen pernikahan sehingga gereja di tutup untuk umum untuk sementara waktu. Mereka memintaku untuk menunggu sehingga acara selesai bila masih ingin masuk ke dalam, namun karena keterbatasan waktu aku memilih untuk kembali ke hotel saja.

Setelah makan siang bersama tanteku, aku segera menuju airport untuk melanjutkan perjalananku ke kota Hanoi. Menurut jadwal seharusnya pesawatku akan take off sekitar jam 1.30 siang, namun ternyata penerbanganku di tunda sampai tiga kali dan baru take off sekitar pukul 5.30 sore. Dan yang sangat aku sayangkan, pemberitahuan keterlambatan tersebut hanya 30 menit sebelum waktu boarding yang seharusnya.

Karena keterlambatan tersebut, aku yang seharusnya sampai di Hanoi pukul 4.30 sore akhirnya baru tiba di sana pukul 8.30 malam. Aku langsung mencari taksi dan menuju hotel yang sudah di pilihkan oleh tanteku. Sekali lagi aku merasa sangat beruntung karena memiliki tante yang bekerja di bidang Tour and Travel, karena hotel yang dia pilihkan kembali ada di pusat kota sehingga dekat kemana-mana.

Sesampainya di hotel, aku segera check-in dan mencari makan malam. Staff hotel disana menyarankanku untuk pergi ke salah satu kedai dekat situ dan mencoba sejenis makanan khas Vietnam yang di jual disana. Karena aku tidak tau apa nama makanan tersebut, aku hanya memesan dengan menunjuk-nunjuk. Akhirnya aku mendapat setengah porsi ketan kuning yang di makan dengan potongan ayam rebus, kentang rebus, dan bawang goreng. Untung rasanya enak di lidah. Hehehhe... Setelah makan malam, aku langsung balik hotel, mandi, terus tidur.

Keesokan paginya setelah sarapan, aku di jemput oleh city tour setempat untuk pergi ke salah satu objek wisata paling terkenal di Hanoi yang juga merupakan UNESCO World Heritage Site, yaitu Halong bay. Perjalanan dari Hanoi ke Halong Bay kurang lebih 3 jam. Sesampainya kami di pelabuhan, tour kami bergabung dengan beberapa tour lain untuk bersama-sama naik kapal menuju Halong Bay.
Halong Bay sendiri merupakan sebuah teluk yang di tengah-tengahnya terdapat formasi dari beberapa bukit-bukit batu yang terbentuk secara alami karena iklim tropis yang basah selama 500 juta tahun.
Awalnya aku mengira tour ke Halong bay itu seperti tour ke pulau seribu atau tour Quicksilver di Bali, yang kami pergi mengunakan kapal menuju ke sebuah pantai di tengah teluk, lalu kami dapat berenang-renang atau bermain air disana. Ternyata tour di Halong Bay sedikit unik karena selama setengah hari itu, kami nyaris selalu berada di kapal, berfoto-foto dan makan siang pun di dalam kapal. Kami hanya turun sebentar di sebuah dermaga yang ternyata adalah Seafood Market, bermain perahu kayak, dan ke sebuah pulau yang memiliki gua dengan staglagmit alami yang sangat indah. Uniknya lagi, selama di dalam kapal tersebut, banyak perahu-perahu lain yang lebih kecil yang menghampiri perahu kami sekedar untuk menawarkan barang dagangan. Ternyata disitu juga ada pasar terapung seperti yang ada di Banjarmasin, Kalimantan Selatan.


Aku kembali tiba di Hanoi dari wisata alam di Halong Bay, sekitar pukul 8 malam. Aku hanya punya waktu 30 menit untuk bersiap-siap karena teman lamaku Lina sudah menjemputku untuk makan malam bersama.

Lina adalah temanku yang aku kenal ketika aku berwisata di Inner Mongolia tahun 2008. Karena janjiku untuk menemuinya juga yang akhirnya membawaku menjejakan kaki di Vietnam. Kenapa harus bertemu di Vietnam?? Karena vietnam adalah negara terdekat yang paling mungkin untuk aku tempuh saat ini untuk menemuinya. Karena ia juga bukan orang Asia Tenggara, dan pekerjaannya memang mengharuskan dia untuk berpindah negara hampir setiap 1-2 tahun sekali.

Sebenarnya saat itu aku sudah pasrah, kalau pada akhirnya aku tetap tidak bisa menemui Lina karena kesibukannya yang luar biasa. Tapi sepertinya aku masih berjodoh dengannya karena mendadak ia juga mendapat tugas di Hanoi pada hari yang sama aku pergi ke Hanoi. Sehingga kami masih bisa mengatur jadwal untuk makan malam bersama meski hanya 2 jam saja. Dan kami berjanji untuk bertemu lagi suatu saat entah di negara mana lagi.

Berakhirnya malam itu, berakhir pula liburanku di Vietnam. 2 hari yang tersisa di Vietnam, aku hanya menemani tanteku bekerja, dan belajar menjadi consultant untuk orang-orang yang ingin berlibur ke Vietnam. So, kalau ada yang mau berlibur ke Vietnam kontak aku yah. Oh ya ada sedikit tambahan informasi, kalau kalian mencari Hotel di Hanoi untuk akomodasi, kalian juga bisa browsing di website Agoda.


Grey_S