Thursday, November 11, 2010

What's wrong being Grey??


Kemarin sore, beberapa saat sebelum pulang kerja aku chatting dengan sahabatkuTizz. Chatting ngalor-ngidul kami mendadak berubah menjadi serius saat sahabatku bertanya “Grey, am I sissy ??”

Doeeennggg… Aku mau jatuh “baca” pertanyaannya.

Temen gue bilang, gue sissy. Abis sekali ngeliat aja orang pasti tau gue Gay.” Lanjutnya lagi. Sebagai seseorang yang sudah bertahun-tahun mengenal Tizz, aku tahu pertanyaannya kali ini beneran serius.


Sejujurnya aku kurang paham dengan penggunaan istilah “sissy”, apakah itu maksudnya banci, bencong, ngondek, bottom, atau apalah artinya. Namun dari penjelasan Tizz, aku menangkap kalau istilah “sissy” biasa digunakan untuk mendeskripsikan apakah ia “CowoSekali” alias macho atau “Feminin” alias banci banget.

Kalau penggunan istilah “Sissy” seperti yang dijelaskan oleh Tizz, aku berani menjamin 1000% bahwa sahabatku sama sekali bukan sissy. Meskipun kuakui ia juga tidak semacho model-model iklan supplement kesehatan di TV. Karena ia hanyalah seorang pria yang imut dan manis.

Tizz sama sepertiku, ia seorang Androgyny. Kami terlahir bukan sebagai lelaki dan juga bukan sebagai perempuan, namun kami terlahir sebagai lelaki yang juga perempuan. Dalam diri kami, sisi maskulin dan feminine berkembang dengan seimbang.

Tidak ada yang salah dalam diri kami. Aku dan Tizz juga tidak pernah merasa bahwa Tuhan salah saat menciptakan kami, sehingga jiwa kami tertukar. Aku dan Tizz hanya terlahir dalam gender yang abu-abu.

Aku tidak pernah berusaha untuk mengubah diriku menjadi “Cowo macho” meski pun aku juga sulit untuk menjadi “Cewe Feminine”. Begitu juga Tizz, ia tidak pernah bergaya seperti perempuan meskipun ia juga tidak bergaya “Sok Macho”. Kami hanya berusaha menjadi diri kami sendiri, tanpa ada yang kami lebih-lebihkan atau kami tutup-tutupi.

Jadi sebenarnya apa yang salah dengan menjadi abu-abu?? Bukankah abu-abu juga sebuah warna?? Bukankah dunia ini tidak hanya diciptakan dalam dua bagian??

Diantara ATAS dan BAWAH selalu ada TENGAH.
Diantara KANAN dan KIRI selalu ada TENGAH.
Diantara SURGA dan NERAKA selalu ada DUNIA.
Diantara MALAIKAT dan SETAN selalu ada MANUSIA.
Diantara HITAM dan PUTIH selalu ada ABU-ABU.

Maka itu sekali lagi kukatakan, aku bangga sebagai seorang Androgyny. Aku bangga sebagai manusia abu-abu. Aku bangga menjadi diriku sendiri.


Grey_S

8 comments:

Farrel Fortunatus said...

nice post. semoga banyak yang dapat pencerahan dengan postingan kali ini. menjadi abu-abu, kenapa ga?

Sinyo said...

hidup androgynyyyyyyyyyyyyyyyy !!!!!

Unknown said...

Love you note ..membuat aku jd lebih memahami arti nya sbg diriku dan mrk yg aku lihat... nice .. thanks!

Ms. Grey said...

@ Farrel : Abu-abu jg kan warna yah Rel, bisa tetap mewarnai dunia juga.

@ Sinyo : Hiduppppppp!!!!!

@ Erike : Your Welcome. Bisa menjadi diri sendiri dan apa yang kamu mau adalah hal terindah pastinya.

Anonymous said...

saya bangga terhadap anda Bung!

Ms. Grey said...

thanks for coming Anonymous

rid said...

tidak semua orang bisa dan bangga menjadi diri sendiri. maka berbahagialah kamu bisa berdiri di antara tanpa rasa jengah :)

tapi kalo disuruh milih warna aku gak mau jadi abu-abu, aku mau jadi orange aja :D

salam

Ms. Grey said...

@ Rid : Semua orang pasti akan MATI, tapi tidak semua orang pernah merasakan HIDUP.
Aku pernah nyaris MATI, kini aku ingin HIDUP.

Btw, Orange lucuuuuu.... aku jg suka.