Thursday, November 18, 2010

I’m Happy On My Own

Temen gue Tizz sering cerita kalau akhir-akhir ini banyak ABG yang ngajakin dia kenalan. Gue juga sih, banyak diajak kenalan sama anak-anak ABG. Malah kadang ABG-ABG ini yang lebih agresif. Padahal kalau diperhatiin umur mereka paling baru sekitar 15-20 tahunan lha, masih berondong banget, tapi ternyata kalau bicara pengalaman gue sama Tizz mah lewat deh. Mereka jauh pada lebih pengalaman. Ngga heran yah kalau Ratu Fa sering teriak, “Gila anak sekarang kecil-kecil udah pada HOMO!!!!!

Mungkin karena kemajuan jaman yang disertai dengan kemajuan ilmu komunikasi dan informasi, membuat ABG-ABG sekarang menjadi semakin mudah untuk segera menemukan jati dirinya. Beda banget dengan jamannya gue masih ABG (apalagi jamannya Ratu Fa masih ABG), yang mau cari kenalan di luar kota aja harus lewat Sahabat Pena dari Majalah. Mau cari informasi cuma bisa cari di Buku Pintar atau Ensiklopedia.

Makanya gue ngga heran juga ngeliat anak-anak sekarang kecil-kecil udah pada HOMO, lha wong ketika mereka mulai bingung sama perasaannya tinggal mengetikan apa yang ada di pikiran mereka, contoh: “lelaki yang mencintai lelaki” atau “perempuan yang mencintai perempuan” atau “HOMO” atau “LESBIAN”, dan Om Google akan menjawab dengan memberikan mereka link kepada sumber-sumber informasi yang mereka perlukan. Bahkan Om Google pasti juga dapat mengantar mereka ke milist, forum, atau situs pertemanan “khusus”.

Hal-hal seperti itu yang bikin gue iri sama anak-anak sekarang. Kenapa?? Karena gue butuh enam belas tahun untuk menemukan jati diri gue, untuk berhenti membenci diri gue sendiri karena memang sejak kecil gue udah sadar sesadar-sadarnya kalau gue HOMO. Bayangkan, gue butuh enam belas tahun buat mengerti apa itu Homosexual, dan ABG-ABG sekarang paling cuma butuh beberapa hari buat full browsing dan baca-baca tentang apa itu HOMO.

Belum lagi terlalu banyak informasi yang salah yang dulu gue dapatkan tentang Homoxesual, sehingga gue sempat mengalami yang namanya depresi berat, percobaan bunuh diri, menutup diri dari lingkungan social dan membohongi diri gue sendiri.

Gue masih inget banget tuh jaman-jamannya gue chatting nyari kenalan cewe tapi gue selalu ngaku lelaki. Trus tiap kali cewe yang gue ajak kenalan ngajakin ketemuan, gue pasti langsung mengelak mati-matian. Saat itu gue beneran benci banget sama diri gue yang terlahir sebagai perempuan yang juga mencintai perempuan. Sigh.

Untung masa-masa itu sudah berlalu. Setelah akhirnya gue menemukan informasi yang benar dan akurat (karena dilengkapi dengan penelitian dan sebagainya) tentang homosexual dari milis, blog, forum dan media-media lainnya. Gue juga merasa bahagia karena melalu blog, milis dan forum itu gue bertemu dengan teman-teman senasib yang akhirnya menjadi sahabat-sahabat gue. Sehingga sekarang gue bisa berteriak sekenceng-kencengnya “I’M HAPPY ON MY OWN”.

Ngomong-ngomong tentang “Happy on my own”, sebenarnya adalah nickname seorang blogger yang sedang mengkampanyekan tentang bagaimana mencintai diri kita apa adanya. Menurut beliau came out (terbuka) atau discreet (merahasiakan) itu sepenuhnya adalah pilihan, tapi menerima dan mencintai diri kita apa adanya adalah keharusan.

Gue setuju banget sama pendapat beliau. Karena kalau bukan kita yang mulai mencintai diri kita sendiri, orang lain pun akan sulit untuk bisa mencintai kita. Lagi pula gue tetap percaya kalau kita adalah mahluk ciptaan Tuhan yang paling Tuhan kasihi. Makanya Tuhan menciptakan kita sesuai dengan citra-Nya dan kalau Tuhan menciptakan kita sebagai seorang homosexual, itu karena Tuhan percaya kita bisa mewarnai dunia dengan perbedaan.

Fiiuuhh.... Panjang juga yah penjabaran gue kali ini, padahal sih intinya gue cuma mau mengajak kalian untuk ikut mendukung gerakan “I’M HAPPY ON MY OWN”. Yah minimal dengan cara kalian mulai mencintai diri kalian sendiri lha, sebelum memohon-mohon dicintai oleh pacar atau calon pacar.

Untuk yang mau tau tentang Si Happy On My Own, bisa buka blognya di www.happyonmyown.wordpress.com .



11 comments:

Zhou Yu said...

Same here, Grey. Di satu sisi, gw iri dengan kecepatan mereka menerima diri sendiri. I used to hate myself for being different and almost commited suicide.

Tapi di sisi lain, kok gw prihatin ya? Secara mereka sebenernya juga masih labil...

Farrel Fortunatus said...

I am happy on my own too!!!

Ms. Grey said...

@ Zhou Yu : Iya seh. Semoga aja dengan banyaknya informasi yang mereka dapatpun, mereka bisa memilih mana yang baik dan tidak.

@ Farrel : we are happy on our own.

The Insider said...

you're right.. we are happy on our own... salam kenal yah.. androgyne di sini... :)

Ms. Grey said...

Hi Muliani, salam kenal jg.

Anonymous said...

my kepo:
kita adalah mahluk ciptaan Tuhan yang paling Tuhan kasihi. Makanya Tuhan menciptakan kita sesuai dengan citra-Nya dan kalau Tuhan menciptakan kita sebagai seorang homosexual --> itu artinya tuhan juga homoseksual HEHEHEHE

Tapi di sisi lain, kok gw prihatin ya? Secara mereka sebenernya juga masih labil... --> lah? tau darimana mereka labil? if you are not the golden standard of the world, then you should not use your understanding to represent the whole world kan?

Ms. Grey said...

Epent, gw cuma mau bilang, gw kangen sama kepo-kepo lo.

Mana update-an blog lo sendiri???????

Anonymous said...

Kalo aq udah sangat mencintai diri ku sendiri Grey,,tapi kok gak hapy2 juga ya,,Hehe:D

Ms. Grey said...

@ Anonym : Waduhhh.... Kalo kamu tanya aku, aku tanya siapa dong??

M said...

hmm iya anak2 sekarang lbh out terbuka gw kadang bingung gimana keluarga mereka ngadepinnya ya?

jaman gw dulu gw mau nonton fashion show di tv aja kayaknya gimaaaannaaa gitu, gak macho

sekarang coba cowo2 straight mana yang gak suka mantengin fashiontv malam2?

grey a-rhea said...

"gila anak sekarang kecil-kecil udah pada homo!!!!"

huahahaha *ngakak ga kelar-kelar