Tuesday, June 1, 2010

Sumber Ilmu


Judul : Sumber Ilmu
Project : CC 2
Tanggal : 22 Mei 2010


Rekan-rekan sejawat Toastmaster, pernahkah anda mendengar pepatah-pepatah seperti ini : Buku adalah gudang ilmu, buku adalah sumber ilmu, atau buku adalah jendela dunia.

Itu adalah pepatah-pepatah yang mungkin sering kita dengar saat masih anak-anak, yang di ucapkan kepada kita oleh para orang tua dan guru-guru sejak jaman dahulu. Tentu saja maksudnya agar kita semakin rajin membaca dan banyak belajar lewat buku-buku yang kita baca. Tapi bagaimana dengan kenyataan yang ada hingga saat ini??

Orang-orang saat ini, khususnya para ABG pasti lebih memilih membaca status Facebook atau Twitter dari pada membaca Textbook atau koran. Benar atau tidak pendapat saya??

Saat saya memutuskan untuk mengangkat tema ini sebagai topic pidato ke dua saya di JaBat, saya sebenarnya baru tau dari berita di Internet bahwa setiap tanggal 17 Mei Indonesia merayakan Hari Buku Nasional. Tapi sayangnya, gaung perayaan hari buku tidak sesemarak perayaan lainnya. Sehingga sama seperti saya, mungkin kebanyakan orang juga baru tau ada perayaan Hari buku Nasional lewat berita-berita di Internet.

Yah… Sampai saat ini buku masih belum menjadi kebutuhan pokok. Kegiatan membaca masih belum menjadi hobi yang di minati anak-anak muda. Bahkan anggapan umum yang masih sering terdengar adalah “bisa makan sehari 3x saja sudah bagus, buat apa buang-buang uang untuk membeli buku”.

Sepertinya orang-orang jaman sekarang khususnya anak-anak muda, lebih suka cara hidup yang serba instant. Apalagi saat ini media komunikasi dan informasi memang beragam jenisnya. Tentu saja semua itu sangat mempermudah dalam menyebarkan berita-berita terkini.

Tapi bila orang hanya mengandalkan berita-berita yang tersebar melalui internet atau pesan singkat di ponsel, tanpa pernah mau membaca dari media lain atau mempelajari kebenarannya melalui buku-buku, bisa saja berita yang di terimanya hanyalah kabar burung belaka, yang tentu saja isinya tidak dapat di pertanggung jawabkan. Dan pada akhirnya, hanya akan menimbulkan krisis kepercayaan di masyarakat.

Membaca adalah langkah pertama setiap orang untuk mendapatkan pengetahuan tentang segala hal. Bisa rekan-rekan bayangkan, bila para ahli di masa lalu, tidak pernah mau belajar membaca dari buku-buku pengetahuan dan mempraktekan ilmunya. Mungkin saat ini tidak ada impian-impian besar yang terealisasi. Mungkin saja saat ini kita masih berada dalam peradaban yang ketinggalan jaman.

Dalam belajar berpidato sekalipun kita harus banyak membaca. Khususnya membaca buku panduan, dan bahan-bahan yang ingin kita bawakan. Karena bila tidak di sertai dengan banyak membaca, apa yang kita bicarakan akan terasa seperti omong kosong belaka atau tidak akan mudah untuk di mengerti oleh para pendengar.

Saya sudah membuktikannya sendiri, tanpa bantuan buku panduan, saya tidak akan dapat mempersiapkan pidato hari ini.

Oleh karena itu, saat ini saya ingin mengajak rekan-rekan sejawat toastmaster untuk mulai meningkatkan minat membaca terlebih dahulu, sebelum kita menjadi pembicara yang baik dan berkualitas.

Terima kasih.


Grey

No comments: