Friday, June 18, 2010

Never say Never



Jangan pernah katakan “Tidak akan pernah” sebelum kau mengalaminya, atau kau harus bersiap-siap untuk menjilat ludahmu sendiri, sama seperti yang aku alami saat ini.

Sepanjang sejarah percintaanku, realita yang terjadi membuatku tidak pernah percaya dengan yang namanya cinta pada pandangan pertama. Karena selama ini yang terjadi adalah, aku selalu jatuh cinta karena terbiasa.

Jangan heran kalau semua mantan wanita yang pernah aku kagumi dan aku sayangi, rata-rata berasal dari lingkungan yang sama. Kalau bukan teman satu sekolah, guru yang mengajarku, pastilah rekan kerjaku. Dan itu pun aku selalu jatuh cinta pada mereka, setelah sekian bulan saling mengenal.

Dulu ketika aku masih kuliah di luar, beberapa teman Lesbianku sering mengajakku jalan-jalan untuk sekedar cuci mata ataupun pergi ke bar untuk mencarikanku teman kencan. Sampai sekarang pun aku masih sering bepergian untuk sekedar kumpul-kumpul atau berkenalan dengan teman-teman sesama lesbian. Tentu saja dengan harapan suatu saat aku bisa menemukan orang yang bisa menarik hatiku.

Sayangnya meski aku sering bertemu dengan orang-orang baru, tetap saja tidak ada pernah ada yang menarik hatiku untuk mengenal lebih jauh. Pernah sih sekedar naksir dengan beberapa orang yang secara fisik memang menarik perhatian, tapi ternyata setelah mengenal mereka lebih jauh, aku lebih sering memutuskan untuk berteman saja. Kalau pun akhirnya aku mencoba untuk PDKT dengan teman satu komunitasku, pastinya karena aku sudah sering ketemu dia dan cukup merasa nyaman dengannya.

Inti ceritaku yang panjang lebar di atas adalah, sejak masa puber aku tidak pernah mempercayai akan cinta pada pandangan pertama. Aku hanya percaya kalau cinta dan rasa sayang itu hanya akan tumbuh bila sudah terbiasa dan sudah merasa nyaman. Jadi aku TIDAK AKAN PERNAH jatuh cinta pada pandangan pertama. Selesai.

Tapi….. sepertinya lagi-lagi Tuhan sedang ingin bercanda denganku.

Yup.

Kesombonganku selama belasan tahun, bahwa aku tidak akan jatuh cinta pada pandangan pertama, di hancurkan hanya dalam waktu dua jam.

Hari itu, dalam suatu pertemuan yang tidak terduga dan tidak terencana dengan baik, aku malah berkenalan dengan seorang wanita yang mampu menarik perhatianku sejak pandangan pertama.

Selama hampir dua jam pertemuan kami saat itu, tidak henti-hentinya aku mencoba mencuri pandang menatapnya. Tidak heran, temanku, yang seharusnya menjadi tamu utamaku hari itu, langsung sadar kalau aku menyukai sahabatnya. Akhirnya lewat bantuan dari temanku, aku dan wanita tersebut saling bertukar nomor handphone dan kartu nama.

Lucunya, setelah pertemuan itu, aku hampir tidak dapat berhenti tersenyum sepanjang malam. Aku berusaha mencari tau tentangnya dan mengenalnya lebih dalam, bahkan sampai sekarang aku masih berusaha menemuinya lagi, lagi, dan lagi.

Sepertinya setelah ini aku tidak akan mengatakan TIDAK AKAN PERNAH lagi.



Grey_S

6 comments:

amel said...

yah iyah jugak sih kakak grey...
semua jangan selalu bilang enggak sebelum di coba...
oia...
sukses selalu yah....

Anonymous said...

napsu kaleeee :)))))))

Ms. Grey said...

@ Amel : thanks Amel

@ Epent : hahahhahhaa...... Napsu yah?? kok gw ngga napsu yah waktu ketemu lo??

Padahal kita hampir seharian berduaan doang loh.
Padahal kita udah romantis kali loh, sampe di kasih coklat sama mas pelayan cafe. hihihihi....

Sinyo said...

ayooook greyyyyyyyyy.... sebelum janur melengkung pasti masih ada kesempatan.... :D

Apisindica said...

semangat grey!!! kita tidak tahu skenario apa yang akan kita mainkan saat ini. karenanya teruslah berusaha dan mengejar cinta yang ini. hehehe

anw, kalo ketemuan lagi apa epentje gw ikut donk! pengen kenal sama orang yang pemikirannya sangat out of the box. :))

Ms. Grey said...

@ Sinyo : Yoi bu...

@ Apis : Katanya sih agustus ini dia mo pulang ke Jakarta, lo tanya aja sama yg bersangkutan.