Wednesday, September 23, 2009

Nge-Blog dengan hati (1)


Di minggu-minggu terakhir menjelang lebaran yang super duper sibuk ini (sibuk jadi sopir plus pembantu maksud saya), akhirnya saya berhasil menyelesaikan tugas untuk membaca satu buku. Judulnya pasti sudah bisa di tebak. Yup. Nge-Blog dengan Hati karya Ndoro Kakung. Seorang jurnalis senior yang juga merupakan seorang Blogger ternama dan berpengalaman.

Sebenarnya buku ini sudah menghuni kamar saya sejak 1,5 bulan yang lalu, tapi baru dalam minggu ini saya menyempatkan untuk membacanya. Dulu… waktu pertama kali melihat buku ini di toko buku, saya juga sempat pikir-pikir sebelum membeli. “Bakal kebaca ngga yah buku ini??”. Masalahnya buku-buku tentang Blog dan sejenisnya kan sudah sangat banyak beredar di pasaran. Banyak juga yang sudah saya beli dan pada akhirnya buku-buku tersebut hanya menjadi penghuni lemari buku saya. Karena secara garis besarnya saja saya sudah tidak mengerti apa yang tertulis dalam buku-buku tersebut.

Buku Nge-Blog dengan Hati ini, tidak hanya bicara tentang segala sesuatu yang bergemuruh dari ranah blog, seperti blog hosting, mencari uang lewat blog, bagaimana agar blog ramai di kunjungi, kode etik, ataupun kabar teknologi yang sedang hangat di dunia blogging. Lewat tulisan-tulisannya, Ndoro Kakung mengajak para blogger agar terus berbagi. “Sampean bisa menyebut semangat itu dengan nama BLOGISME” itu katanya.

Bahkan ada satu paragraph yang membuat saya tertarik dan pada akhirnya memutuskan untuk membeli buku ini, sebagai salah satu buku pelajaran yang wajib saya selesaikan.

… mengisi blog bukan seperti ikut lomba lari jarak pendek; melejit begitu bendera start dikibaskan untuk berhenti segera dalam tempo singkat. Mengelola blog itu ibarat lari maraton, mungkin lebih jauh lagi. Begitu mulai, kita tidak perlu bergegas. Atur kecepatan dan napas, juga irama. Perjalanan begitu panjang. Kita tidak perlu buru-buru berhenti.”

Belum dua tahun saya nge-blog, namun saya sudah banyak nemukan blog-blog yang mati di tengah jalan. Padahal blog-blog tersebut lumayan berkualitas menurut saya. Selama hampir dua tahun ini pula saya juga menemukan penulis-penulis yang suka berpindah-pindah “tempat kos”. Dari blogdrive ke blogspot, pindah lagi ke wordpress, dan sekarang saat Facebook sedang booming, mereka pindah ke Facebook Notes. Tentu saja dengan alasan kenyamanan dalam berkarya.

Saya sendiri pernah mengalami masa-masa bingung mau menuliskan apa dalam blog saya ini. Saya juga pernah mengalami down, saat saya merasa Blog saya kurang popular dan tulisan saya kurang menarik dari blog-blog lainnya. Bahkan saya pernah tidak bisa LogIn di Blog saya sendiri karena terkena Banned dari pemerintah setempat, sehingga ada beberapa orang yang menawari saya untuk ikutan pindah “tempat kos”.

Yah… bisa di bilang kalau saya mau berhenti nge-blog, saya punya banyak alasan untuk “menyelesaikan Perjalanan” ini sesegera mungkin. Namun saat membaca paragraph diatas saya menjadi terkenang kembali alasan saya membuat Blog Perjalanan Grey ini. Alasan-alasan itulah yang membuat saya tidak bisa dan tidak ingin berhenti nge-blog.


Btw, alasan-alasannya saya post menyusul yah. Terlalu panjang kalo di jadikan satu postingan. Lagian masih banyak tugas rumah tangga yang harus saya kerjakan. Sampai jumpa di postingan berikutnya. Saya mo nyetrika baju dulu, abis itu mo lanjut masak buat makan malam.


Grey_S


9 comments:

Yue said...

Jadi pengen baca bukunya juga :)

Ligx said...

Grey, qu suka postingmu yang ini, blogging ga cuma emosi yang tertuang tapi juga hati ikut terlibat. lari maraton nge blog cape, qu udah pernah nyoba, hehehe

LigX

Ms. Grey said...

@ Yue & Ligx : ini baru part pertama yg gue tulis. Masih ada sambungannya.
Gw mo atur "napas" dulu buat nulisnya...

Bukunya bisa di beli di toko-toko buku kesayangan kalian...

Lushka Love said...

minjem punya lo aja,boleh ga Bu?hehehe *nyengir-nyengir* eh, kita marathon ngelarin tugas rumah tangga aja, gimana?hehe

Ms. Grey said...

@ Luskha : Boleh aja pinjem buku gw. Tapi lo harus datang ke rumah gw, dan selesaikan baca di ruang baca gw.
Buku-buku gw GA BOLEH di bawa keluar dari ruang baca gw.

Marathon ngelarin tugas rumah tangga boleh juga tuh...

Anonymous said...

Hehehe, gue suka sama istilah "Begitu mulai, kita tidak perlu bergegas. Atur kecepatan dan napas, juga irama. Perjalanan begitu panjang. Kita tidak perlu buru-buru berhenti."

Gue sempet berpikir untuk cuti menulis di blog. Tapi setelah berpikir panjang, saat gue mulai cuti gue akan berhenti untuk selamanya. Makanya gue tetap melanjutkan menulis.

Bagi gue, blog adalah bayi yang gue lahirkan dan harus diberi makan dan minum cukup agar ia tumbuh dan berkembang dan dirawat dengan hati. Yup, dengan hati :)

Nice posting, Grey, dan mengingatkan gue untuk tetap semangat walaupun kadang-kadang sedih memerhatikan blog-blog tetangga yang beristirahat sejenak :) Semoga mereka bisa melanjutkan marathon ini :)

Ms. Grey said...

@ FJ : Yah begitu lah Jo. Btw, kok MARATON seh??? Lari jarak jauh atuh.
Kalo marathon ntar ngap-ngap-an lagi...

Re said...

aku tidak pernah peduli, blogku dibaca, disuka, atau bahkan populer. Aku menulis karena aku tidak mampu bersuara..

Ms. Grey said...

@ Re : "krn gw tidak bisa bersuara" itu salah satu alasan gw .

Jadi tunggu lanjutan dr postingan ini aja...
Gw pengen lanjutin tp lagi sibuk banget...