Monday, May 4, 2009

Perjalanan sejarah dari Xi’an


Setiap tanggal 1 Mei di China merupakan hari libur untuk merayakan Labor Day atau kadang disebut May Day. Karena kebetulan 1 Mei kali ini jatuh di hari Jumat makanya aku memiliki waktu yang cukup untuk liburan ke luar kota. Aku memilih Xi’an untuk liburan kali ini.

Sebenarnya aku penasaran sekali ke Xi’an cuma karena disana ada Terracotta. Terracotta adalah patung-patung prajurit yang terbuat dari tanah liat. Konon patung-patung tersebut di buat atas keinginan Kaisar pertama China QinShiHuang yang tidak mau sendirian saat ia meninggal.

QinShiHuang naik tahta di usia 13 tahun, di usia 22 tahun ia memegang kendali kerajaan sepenuhnya. Tidak lama setelah naik tahta, ia memerintahkan sekitar 700,000 pekerja untuk membangun Mausoleum tentang dirinya beserta patung-patung prajurit Terracotta tersebut. Dan ketika QinShiHuang meninggal, putranya QinErShi memerintahkan para pekerja yang tidak memiliki keluarga dan tidak dapat bekerja lagi, agar dikubur hidup-hidup bersama jenasah sang Kaisar pertama.

Terracotta di ketemukan secara tidak sengaja oleh 4 orang petani yang saat itu sedang menggali sumur untuk mengairi tanah mereka. Saat ini Terracotta sering disebut sebagai keajaiban dunia ke delapan. Sehingga ada pepatah yang mengatakan kalau belum melihat Terracotta, artinya belum pergi ke China.

Namun selain Terracotta, Xi’an memiliki banyak sekali tempat-tempat bersejarah yang menarik lainnya seperti Tembok kota Xi’an, HuaQing Pool, Menara Drum dan Bell, Gunung Hua, Masjid Agung Xi’an dan masih banyak tempat-tempat bersejarah lainnya yang tidak sempat aku kunjungi saking banyaknya.

Sedikit informasi, lama perjalanan dari Beijing ke Xi’an adalah 13 jam menggunakan kereta. Otomatis meski dibilang 4 hari tour tapi kenyataannya 2 hari di kereta dan hanya 2 hari di Xi’an. Maka itu tidak banyak tempat yang bisa dikunjungi dalam waktu sesingkat itu.

Pada hari pertama, setibanya di Xi’an, sebelum ke Terracotta, aku mengunjungi HuaQing Pool terlebih dahulu. HuaQing Pool adalah tempat pemandian Kaisar beserta permaisurinya dan anggota keluarga kerajaan lainnya. Di bangun pada jaman Dinasti Zhou (1100–771 SM). HuaQing Pool ini juga merupakan tempat sauna pertama di dunia karena air pemandian disini berasal dari sumber mata air panas alami.

Konon salah seorang dari 4 wanita tercantik sepanjang sejarah China, yang juga merupakan selir kesayangan Kaisar Li LongJi, yaitu Selir Yang, suka sekali mandi di pemandian ini. Inilah yang mengangkat reputasi dari HuaQing Pool. Pada tanggal 12 Desember 1936, di HuaQing Pool ini pula terjadi insiden Xi’an yang mengejutkan dunia.

Di hari kedua, aku mengunjungi Tembok kota Xi’an. Tidak jelas kapan Tembok kota Xi’an di bangun, tapi sejarah mencatat bahwa tembok itu di perbesar pada tahun 1374-1378 oleh Dinasti Tang. Tembok ini memiliki panjang 11,9 Km, tinggi sekitar 30 meter, lebar 15 meter, dan 4 buah menara penjagaan. Untuk mengitari tembok ini bisa menggunakan sepeda. Karena itu di setiap menara penjagaan ada tempat penyewaan sepeda. 1 sepeda bisa disewa dengan harga 40RMB per jam.

Setelah dari Tembok kota Xi’an aku pergi ke Wild Goose Pagoda, tapi tidak sempat masuk karena waktu yang sangat terbatas. Dari situ aku ke Menara Drum dan Bell. Di menara ini aku juga tidak naik ke atasnya karena harus membayar cukup mahal dan menara seperti ini ada di setiap kota di China, termasuk Beijing. Jadi menurutku kurang unik. Akhirnya aku memilih mengunjungi Masjid Agung Xi’an.

Dari arah utara barat Menara Drum and Bell Xi’an, dibangun sebuah Mesjid Agung. Masjid Agung seluas 12,000 m2 ini dibangun pada jaman Dinasti Tang (618-907), dan di perbaiki pada jaman Dinasti Ming (1368-1644). Mesjid ini dibagun untuk menghormati sebagian penduduk Xi’an yang adalah penganut agama Islam.

Dokumen-dokumen bersejarah mencatatkan masuknya Islam ke China melalui 2 jalan. Jalan pertama melalui perdagangan sutra dari Asia barat ke Xi’an yang saat itu disebut sebagai Chang’an lalu ke Xinjiang Uygur, sebuah daerah otonomi. Jalan lainnya yaitu melalui Dinasti Sing (960-1279) melalui Samudera Hindia ke daerah tenggara China.

Karena saat ini Masjid Agung tersebut sudah di buka untuk umum, maka sepanjang jalan menuju masjid ini di penuhi toko-toko yang menjual souvenir dan restorant-restorant muslim yang dijamin halal. Saat hari libur seperti May Day kemarin, jalan ini benar-benar di padati turis local maupun turis asing.

Masjid Agung Xi’an adalah tempat terakhir yang sempat aku kunjungi, karena tidak terasa aku sudah harus pergi ke stasiun kereta untuk segera kembali ke Beijing. Mungkin lain kali aku harus menyediakan waktu yang lebih panjang untuk mempelajari sejarah-sejarah yang sangat mengagumkan bagiku.



Grey_S

10 comments:

Ang said...

foto2nya dong Grey..

Ms. Grey said...

@ Ang : Foto-fotonya ada di FB seh. Ntar deh diusahain dimasukin kesini.

Anonymous said...

makasih oleh-olehnya.. makasih pelajaran sejarahnya :D keren!!!

gimana pegel-pegelnya? masih? :D pas pulang juga dapet tempat tidur? atow tempat duduk?

Ms. Grey said...

@ Zee : pulang pergi memang ambil yg tempat tidur. Untung temenku baik.

Pulangnya kita semua tukeran tempat tidur. Aku pindah ke yg paling bawah, mereka naik ke atas.

Anonymous said...

menariiik

aderain
http://rainforesto.blog.com

Ms. Grey said...

Aku ga bisa masuk Blog-nya mba Aderain, kayaknya Blog beliau kena banned jg disini.

Sinyo said...

Greyyyyyyyy! aku mo nanya "insiden Xi'an" bisa kamu ceritakan? Pertanyaan ini juga ada di poci, loh??? thanks Grey... :D

Ms. Grey said...

@ Sinyo : gw ga bisa jelasin disini. Tapi ttg kasus itu di china pun agak di tutup-tutupi karena ada hubungannya dengan masalah China dan Taiwan

Sinyo said...

Yup! aku ngerti ini isu yang sensitif ya, Greyyy... :))
btw, tanpa ngeluarin duit aku sudah merasa ikut dalam perjalananmu, Greyyyy, thanks :D

Ms. Grey said...

@ Sinyo : Your Welcome.