Monday, April 6, 2009

Diantara 2 dunia

Pernahkah kalian mengalami hidup diantara 2 dunia?? Dimana sewaktu-waktu kita harus selalu siap berubah menjadi 2 orang yang berbeda, demi kebahagian orang-orang terdekat kita. Aku rasa semua orang pernah mengalami hal ini. Bukankah hidup itu memang punya 2 sisi, seperti uang logam?

Aku sangat percaya bila dunia memang di ciptakan dalam 2 sisi. Hitam dan putih, kanan dan kiri, atas dan bawah, lurus dan belok, baik dan buruk, asli dan palsu, nyata dan maya. Dan manusia selalu berada diantara keduanya.

Sulit merealisasikan diri sendiri di dunia nyata karena tekanan dan tuntutan dari berbagai pihak, kadang juga membuat kita harus kehilangan diri sendiri. Sehingga kata-kata “Be yourself” menjadi impian yang mungkin benar-benar hanya mimpi. Kita tidak boleh egois dalam mempertahankan idealisme kita kan? Apalagi kalau kita tahu idealisme kita akan melukai banyak pihak dan merugikan diri kita sendiri.

Tidak heran kalau akhirnya banyak orang yang mengalami krisis identitas saat di satu sisi ingin membahagiakan orang-orang di sekitarnya, sedangkan disisi lain ia ingin menjadi diri sendiri. Bahkan para superhero di film-film pun selalu di gambarkan sebagai orang yang mengalami krisis identitas dan harus hidup di dalam 2 dunia. Karena mereka tidak bisa menjadi diri mereka sendiri.

Sayangnya hidup kita bukan di film sehingga akhirnya dunia maya menjadi pilihan yang paling nyaman untuk menciptakan sosok seperti yang kita inginkan. Tidak heran juga kalau saat ini gadget yang bisa membuat orang terhubung ke dalam dunia maya dimanapun dan kapanpun digilai banyak orang.

Seperti saat ini, aku juga sering mengalami krisis identitas karena hidupku yang berada dalam 2 dunia. Dunia nyata dan dunia maya, dunia LGBT dan dunia hetero. Sampai terkadang aku sendiri tidak bisa membedakan mana yang benar-benar nyata dan mana yang hanya ilusi-ku semata. Mana yang Grey Sebastian dan mana yang seseorang di balik Grey Sebastian.

Hal ini juga yang membuat aku tidak pernah percaya dengan hubungan percintaan lewat Chatting. Lain cerita kalau di dunia nyata mereka memang sudah saling mengenal, sehingga hanya perlu mengenal lebih dekat lagi lewat chatting.

Menurut seorang teman dunia mayaku, aku adalah salah seorang popular. “Who doesn’t know Grey Sebastian” katanya. Aku punya temen-teman yang juga orang-orang terkenal. Tulisanku pernah beberapa kali dimuat di SepociKopi, majalah lesbian online pertama yang paling terkenal. Aku punya blog pribadi yang sudah mendapat rekomendasi di The Planet SepociKopi. Sehingga menurutnya pasti mudah bagiku untuk mendapatkan wanita manapun.

Satu hal yang dia lupa, Grey Sebastian itu sebenarnya tidak pernah ada. Dia hanya seseorang yang hidup di dunia maya. Coba cari di daftar pemilih untuk pemilu nanti, apakah ada nama Grey Sebastian? Coba cari di daftar WNI yang tinggal di Beijing, apakah ada nama Grey Sebastian? Coba juga cari di daftar penduduk Jakarta, apakah ada KTP atas nama Grey Sebastian? Pasti tidak ada.

Sedangkan sebagai seseorang di balik Grey Sebastian, aku tidak sehebat yang dia kira. Aku masih belum bekerja. Aku masih bergantung pada orang tua. Memiliki kesulitan berkomunikasi. Sama sekali tidak popular. Aku hanya beruntung memiliki kesempatan untuk belajar di negara asing. Sehingga menurutku tidak ada yang perlu terlalu di banggakan dari diriku. Karena Grey Sebastian dan orang dibaliknya adalah 2 orang yang berbeda. Meski aku juga tetap bangga menjadi diriku sendiri.

Dan sebagai seseorang yang hidup di 2 dunia, jangan heran kalau aku selalu punya 2 account. Aku punya 2 account Facebook, aku punya 2 account yahoo, aku punya 2 account Yahoo Messenger. Dulu aku juga punya 2 account Friendster. Hal ini membuat aku sedikit kerepotan dan memerlukan waktu lebih banyak di depan computer. Karena selain harus mengupdate tentang Grey Sebastian, aku juga harus menyapa teman-teman di dunia nyataku. Tentu saja ini aku lakukan hanya agar mereka tahu bahwa aku baik-baik saja dan masih hidup.

Aku pribadi lebih suka hidup sebagai Grey Sebastian, begitu aku menyalakan komputer dan mengaktifkan internet. Mungkin alasanku sama dengan teman-teman yang lain, yang juga hidup di dalam 2 dunia, karena Grey Sebastian adalah pribadiku yang lain, yang sulit aku realisasikan di dunia nyata.


Grey_S

7 comments:

Zhou Yu said...

Been there, done that Grey. Akhirnya sampai pada tahap fed up, muak dengan semuanya. Karena pada suatu titik, akirnya salah satu pribadi akan menjadi lebih dominan. Dan waktu itu, my other me yang menyebalkan menjadi sangat dominan dan benar-benar menjadi nyata. Akhirnya, sekarang aku hanya berusaha jujur dan hanya mengambil screen name tanpa berusaha membentuk pribadi yang lain.

Kalau dulu aku mati-matian berusaha menyembunyikan sisi lain diriku, sekarang prinsipnya adalah, don't ask don't tell...

Anonymous said...

yang bisa menilai.. adalah orang yang kenal kedua sisi itu... the Grey Sebasteian... and the soul behind Grey Sebastian

Ryan said...

Lho... seperti perandaianmu sendiri, kan, Grey. Manusia punya 2 sisi, seperti uang logam. Ya dirimulah uang logam itu. Kamu ga perlu bingung kamu sisi yang mana, karena dua2nya dirimu dan tanpa salah satunya, malah dirimu yang nggak lengkap, kan? Aku sendiri juga percaya tentang 2 sisi itu, karena tanpa tahu gelap kita nggak akan tahu terang itu seperti apa, tanpa keburuka kita nggak akan tahu kebaikan itu seperti apa, dan seterusnya.

Anonymous said...

Score!

Lu posting yang ada di otak gua selama 3 minggu ini... hahaha!

Seperti yg gw bilang kemaren2, gw baru banget berhubungan ama komunitas LGBT.
Lu kontak gw pertama di sini (ntar pasti gw cantumin kalo gw bikin biografi, LOL).
Trus gw join di SP ngikutin rekomendasi lo (penasaran mode ON!)
Gw dapet bbrp kontak.
Trus... setelah chat, rata2 pada nanya "eh ada fs?" "eh ada fb?"
WEW... gw bingung deh jawabnya. FS sih ada. FB juga ada.
Tapi................. gak satupun di list gw yang tau gw gay...
Mulai deh freak out, parno.

Wajar sih kalo pada nanya, setidaknya dari sana kan bisa lebih tau siapa sih temen chat gw.
At least kayak gimana wujud aslinya... hehe..
Akhirnya, gw bikin deh account baru di FB pake e-mail ini.
Stop sampe sana doang. Sampe hari ini belom gw utak-utik lagi :p
Soalnya gw masih mikir terus, nimbang2 sampe mana niat gw untuk eksis di sini.
Ribet banget kalo gw mesti update 2 account?!
Tapi kalo gw gak bikin, garing juga... bingung...
So sampe hari ini masih ngambang, LOL...
Niatnya gw sih cuma pengen dapet temen ngobrol doang.
Kalo bener mo kenal ama gua, ayo ketemuan.
Hahaha... ngajak berantem gak sih? Nyolot bener...

Yah gitu aja, cuma excited baca posting lo.
Mo comment tapi malah jadi curhat.. :p


-Riz-

Ms. Grey said...

@ ZhouYu : Sekarang seh emang aku jg sudah tidak berusaha membentuk karakter yg baru, cuma pakai Screen Name aja. Tapi dulu hampir setiap minggu aku bisa berubah Nickname dan character sesuai dengan mood.

@ Zee : Kamu bener, cuma orang yg kenal aku di 2 sisi itu yg bisa menilai aku.

@ Ryan : Karena itulah aku memilih sebagai si Abu-abu. Karena aku sadar aku tidak akan pernah bisa memilih salah satu sisi dalam hidupku.

@ Riz : Ga perlu parno, tp emang tetep harus hati-hati dengan orang yg baru di kenal. Apalagi kalau kenalan cuma lewat chatting.

M. said...

sama gw juga begitu
sempat ditanya kenapa pakai nama itu dan gw bilang itu memang nama gw cuma bukan nama depan
sekarang sih mulai masa bodo emang sih di dunia maya banyak teman2 yg tahu gw gay, tapi kemudian lanjut di dunia nyata bahkan teman2 dari SMP beberapa sudah tahu gw gay dan it's okay for them,

Ms. Grey said...

@ M : Kalo kita udah bisa jujur dengan diri sendiri, pasti perasaan jadi lebih lega. Kita juga jadi bisa ber-kreasi lebih leluasa.