Tuesday, January 20, 2009

My Winter Holiday (liburan termahalku)

Baru hampir 1 minggu liburan musim dingin dimulai. Tapi sudah dari bulan November anak-anak Indonesia ngeributin soal liburan mo kemana. Pulang ke Indonesia atau jalan-jalan disini.

Aku juga sempet pusing dengan “liburan mo kemana??” abis kalo tetap di Beijing sepi banget bo. Sekarang aja cari makan susah karena toko-toko pada tutup semua. Sampai akhirnya sempet mutusin untuk ga pulang, tapi ke rumah sodara, ngerayain Imlek disana, jalan-jalan, mewakili keluarga besar di pernikahan si Om, jalan-jalan lagi, baru pulang ke Beijing.

Dan sekarang mendadak aku berganti pikiran, jadi liburan kali ini ke tempat saudara, rayain imlek disitu, jalan-jalan, ke pernikahan si Om, pulang ke Indo.

Karena sudah lama janji untuk datang ke rumah sodara yang jaraknya 30 jam dari Beijing dengan kereta atau 3 jam dengan pesawat. Makanya udah lama juga cari-cari tiketnya.

Tadinya aku pengen ngerasain yang namanya perjalanan surealis, backpacker, jalan-jalan dengan biaya seminim mungkin. Tapiiiiiiii….. jadinya malah liburan termahal yang pernah aku jalanin. Kenapa?? Karena ternyata disini terbalik dengan di negara-negara lain.

Awalnya aku mau-nya naik kereta aja kesana. Murah meriah seh, cuma 480RMB. 30 jam-30 jam deh. Sekalian biar ada pengalaman. Tapi karena teman bilang “Inikan mau imlek. Di keretanya udah rame, di Statiun bakal lebih rame lagi.” Jadi keinget sama orang-orang Indonesia waktu lebaran deh.

Ya udah ga jadi naik kereta. Naik pesawat aja. Tapi aku bener-bener ga tau kalo beli tiket pesawat di China, makin mepet dengan waktu keberangkatan makin murah. Aku sudah beli dari 1 bulan yang lalu, dapat tiket harganya 2,140 RMB. Ternyata kalau belinya 1 hari sebelum berangkat cuma 820RMB. Plus tax aja total cuma 970RMB. Berarti aku rugi 1,140RMB. Itukan kebeli Blackberry 1 + masih ada kembalian. Rese ga tuh??

Sampe sekarang kalau mikirin tiket jadi mules sendiri. Hiks hiks T_T.



Grey_S

Monday, January 19, 2009

Jodoh

Kalian percaya dengan yang namanya jodoh??? Aku sungguh percaya dengan jodoh. Karena aku percaya rejeki, jodoh, dan kematian semua di tangan Tuhan.

Namun yang namanya jodoh itu bukan hanya untuk yang berpasangan. Jodoh itu untuk semua orang. Aku percaya ada orang yang di takdirkan untuk berjodoh sebagai teman, ada yang berjodoh sebagai rekan kerja, ada yang berjodoh sebagai pasangan hidup. Bahkan aku juga percaya orang mencari kerja itu jodoh-jodohan sama perusahaannya.

Hanya saja kelanjutan dari jodoh itu ada di tangan masing-masing setiap orang. Bagaimana ia meng-follow up jodohnya. Memang seh kalau ternyata tidak jodoh, mau di follow up seperti apapun, tetap saja tidak akan sesuai dengan keinginan kita.

Dan sekarang aku benar-benar tidak tahu jodoh seperti apa yang Tuhan inginkan antara aku dan “that girl”.

Saat aku masih di Jakarta, aku kenal dia sebagai kekasih temanku, makanya aku tidak pernah berani “mengganggu”nya.
Saat aku sudah berada si negara lain, kami berteman sangat dekat. Tapi saat itu ada orang lain yang aku suka.
Setelah ia putus dari temanku. Kami semakin dekat, sehingga ada perasaan lain yang lebih dari sekedar teman di antara kami.
Tapi sekarang saat aku sudah memutuskan untuk menemuinya, dia sudah menjadi kekasih temanku yang lain.

Memang salahku yang menggantung perasaannya terlalu lama.
Memang salahku yang terlalu egois memikirkan perasaanku sendiri.
Memang salahku yang tidak mengerti ia butuh kepastian secepatnya.
Maafkan aku untuk ini semua.

Tapi sekali lagi aku percaya dengan jodoh. Kalau dia memang jodohku, kami pasti akan bersatu entah kapan dan bagaimana caranya.
Tapi kalau kami hanya berjodoh sebagai teman, aku hanya ingin menjadi teman yang terbaik dalam hidupnya.



Grey_S

Too Late

Pernah ga seh kalian ngalamin yang namanya terlambat?? Terlambat pergi kerja, terlambat pergi sekolah, terlambat datang ke pertemuan, atau terlambat menyatakan perasaan kalian yang sesungguhnya. Pasti pernah. Apalagi orang-orang Indonesia itu katanya terkenal dengan yang namanya “jam karet”nya.

Kalian pasti pernah denger dong lagunya Michael Learns to Rock yang judulnya 25 minutes. Lagu itu menceritakan tentang seorang pria yang hanya terlambat datang 25 menit ke pernikahan pacarnya. Tapi 25 menit itu telah mengubah semua jalan cerita cinta mereka. Karena sang gadis telah menjadi istri orang lain.

Mungkin itu sebabnya kita di harapkan selalu menggunakan waktu yang kita punya sebaik-baiknya. Karena waktu adalah hal yang tidak mungkin kembali. Karena waktu selalu bersahabat baik (kalau tidak mau dibilang berpasangan) dengan kesempatan. Bila waktu sudah berlalu, maka kesempatan yang kita punya pun ikut berlalu bersama sang waktu.

Hari ini, karena aku terlalu membuang-buang waktu untuk memutuskan kepulanganku, aku harus menerima konsekuensi dari keterlambatanku memutuskan itu.
Hari ini, karena aku terlalu membuang-buang waktu untuk mengutarakan perasaanku, aku harus menerima konsekuensi bahwa gadis yang sudah terang-terangan mencintaiku, sudah menjadi milik orang lain.
Hari ini, aku belajar dari sang waktu untuk tidak meremehkannya lagi.

Apa aku menyesal dengan semua ini?? Dadaku sesak, aku harus belajar dari pengalaman, tapinya aku tidak boleh menyesal karena bila semuanya sudah terlambat, maka terlambat pulalah kita untuk menyesal


Grey_S

Friday, January 16, 2009

Blackberry oh Blackberry

Katanya saat ini di Jakarta lagi musim Blackberry. Tapi jenis berry yang ini bukan untuk dimakan ataupun di buat selai. Ini adalah nama sebuah demam. Demam Blackberry.

Katanya lagi, penderita demam Blackberry ini bila berlanjut akan menjadi penyakit autis yang akut. Gawatnya penyakit autis yang disebabkan oleh Blackberry ini, bisa menular. Ooww….. Dan ternyata itu semua benar adanya. Oowww….

Terbukti karena meskipun demam Blackberry ini melanda Indonesia, tapi penularannya sudah sampai ke Beijing. Anak-anak Indonesia yang sedang belajar di Beijing, sudah mulai terjangkit demam Blackberry juga, dan sepertinya sebentar lagi aku juga akan terjangkit. Ooww…

Aku akan menceritakan sedikit kronologis penularan Blackberry disini:

1. Meskipun jarak antara Jakarta-Beijing adalah 9 jam perjalanan dengan pesawat, tapi karena teknologi Informasi sudah sangat maju, teman-teman disini sangat update dengan berita-berita di Indonesia. Termasuk berita terjadinya demam Blackberry di Indonesia pada umumnya dan di Jakarta pada khususnya.

2. Seorang teman yang akan kembali ke Jakarta, ketika sedang shopping di pusat electronic disini, mendapatkan Blackberry hanya 1,000RMB. (1RMB = Rp. 1,700). Ada garansi 1 tahun. Tergodalah ia untuk membeli.

3. Mendengar temanku ini membeli Blackberry hanya 1,000RMB, anak-anak Indonesia di asrama heboh semua.

4. Entah pada hari yang sama, atau keesokan harinya (tidak jelas juga) beberapa orang temanku yang lain ikut membeli. Dan ternyata benar, harga Blackberry itu cuma 1,000RMB.

5. Akhirnya hampir setiap hari, Blackberry user bertambah disini. Dan para Blackberry user itu tentu saja anak-anak Indonesia.

6. Kemarin saja temanku kembali membeli Blackberry, langsung 8 buah. Untuk oleh-oleh katanya. Dan karena membeli langsung banyak, harganya turun lagi menjadi 980RMB. (Itu beli Blackberry atau beli kacang seh??)

7. Sebenernya aku masih takut-takut untuk beli. Tau sendiri kan barang-barang China. Tapi karena menurut temen chat-ku, Blackberry di Jakarta juga masuknya belum resmi-resmi amat (kecuali yang beli di Provider telepon), dia juga nyaranin buat ikutan beli, sepertinya aku juga mulai tergoda untuk beneran ikutan beli.

Gawat neh…. Bisa ikutan terjangkit demam Blackberry deh.


GreyS

Sunday, January 11, 2009

LDR (Long Distance Relationship)

Pernah ngalamin yang namanya harus pacaran jarak jauh sama pasangan kamu??? atau istilah kerennya LDRan. Jaman sekarang kayaknya LDR udah ga aneh lagi deh. Secara banyak banget pasangan yang karena kebutuhan ekonomi atau kebutuhan untuk menuntut ilmu di tempat lain, akhirnya terpaksa harus LDR untuk sementara waktu. 
Banyak yang bilang LDR itu sulit di jalankan. Tapi banyak juga tuh pasangan yang berhasil melewati ujian cinta yang satu ini. Salah satu orang yang takut sama LDR, adalah adik kandung semata wayangku. Dia sampai batal pergi ke China, karena takut pisah sama pacarnya. Akhirnya aku pergi sendiri deh. Padahal tadinya, salah satu alasan aku disuruh pergi ke China, untuk menemani adikku belajar bahasa. 

Aku sendiri karena belum pernah pacaran, jadi belum pernah yang ngalamin LDR. pacaran aja belum pernah gimana mau LDR yah?? Tapi seandainya harus LDRan yah….Meski berat… apa boleh buat. Apalagi kalau tujuan LDR itu untuk masa depan berdua yang lebih baik. Tapi kalo di bandara, ternyata yayank bilang jangan pergi, aku juga pasti batal pergi seh. Hihihi… 

Yang penting kan tetap menjaga hati, komunikasi, dan kepercayaan. Lagian hari gini, komunikasi kan udah canggih. Buat apa Telepon, Internet dan Web-Cam di ciptakan??? Itu kata orang yang sudah pengalaman LDR. 

Nah ini masalah barunya… bagaimana kalau ternyata karena kemajuan teknologi itu, terciptalah satu jenis LDR lagi?? Yang buat aku, LDR jenis ini, jadi Believe it or not. Agak tidak masuk akal, tapi ini yang terjadi dengan sebagian teman-temanku. Jadian lewat internet, LDR, belum pernah ketemuan. Nah lho??? Bagaimana bisa??? 

Aku juga bingung kenapa bisa jadian?? Memang seh ngomong minta jadian itu ternyata tidak sesulit yang aku bayangkan dulu. Tinggal bilang “May you be my girlfriend??” terus kalau dijawab “Yes, I do” resmi deh jadian. Tapi yang sampai sekarang tetap saja tidak masuk dalam akal sehatku, adalah bagaimana dengan perasaan dan chemistry yang seharusnya ada dalam suatu hubungan. Apakah bisa perasaan cinta dan chemistry itu terbentuk tanpa kita pernah dekat, apalagi tanpa pernah bertemu sebelumnya dengan pasangan kita itu?? Lalu bagaimana kalau ternyata pasangan kita tidak seperti yang kita bayangkan?? 

"Itu sudah resiko” kata temanku saat kami diskusi masalah ini. Entah karena aku orang yang sangat serius memandang suatu hubungan, atau karena aku juga sudah lelah patah hati, aku pribadi memiliki pendapat yang berbeda tentang masalah ini. Menurut aku “hati” bukan untuk di coba-coba atau di buat sebagai permainan judi. Kalau nanti pas sudah ketemuan ternyata klop yah lanjut, kalau tidak yah putus. Yah kalau rasa sayang atau cinta itu belum terlalu dalam, bisa begitu. Kalau salah satu pihak sudah terlanjur mencintai terlalu dalam, tentu akan menyakiti perasaannya kan?? 

Saat ini aku juga sedang dekat dengan seseorang yang jaraknya berbeda 9 jam perjalanan dengan pesawat. Aku selalu merasa nyaman bertukar pikiran dengan dia. Pembicaraan diantara kami juga selalu nyambung. Aku tidak pernah bosan untuk ngobrol sama dia. Dia single, aku single. Dia cukup cantik, aku cukup handsome (narsis mode on). Dia dewasa, aku penggemar daun tua. 

Intinya banyak teman yang mempertanyakan kelajutan hubungan kami. Kenapa kami tidak segera meresmikan hubungan saja? Tapi buat aku tidak segampang itu jadian. Aku masih 7 bulan lagi disini. Itu pun kalau tidak jadi extend. Ngajak jadiannya seh memang gampang, tapi bagaimana dengan kualitas hubungan kami nantinya. 

Apalagi chemistry diantara kami saat ini baru terbangun sebatas chatting. Dengar suara dia baru 2x, itu pun baru Hallo-hallo sebentar sudah putus. Apalagi ketemuan, belum pernah sama sekali. Lha wong aku baru dekat dengannya sewaktu aku sudah di Beijing. Aku sendiri sangat sadar, kalau aku yang di dalam dunia Maya dan aku yang di dunia Nyata, adalah 2 orang yang berbeda 180 derajat. Sehingga ada sedikit keraguan, kalau nanti copy darat temanku bisa menikmati ngobrol denganku, seasyik saat kami chatting. 

Aku pun tidak bisa berharap banyak, teman dunia mayaku akan sesuai dengan gambaranku selama kami belum berjumpa. Hal-hal seperti itulah yang membuatku harus berpikir dulu sebelum memutuskan untuk jadian. 

Jujur aku takut kecewa, dan takut mengecewakan. Bukan karena aku memandang fisik, tapi karena aku memandang chemistry yang seharusnya terbentuk. Chemistry yang akan menentukan seseorang itu akan menjadi kekasih hatiku, sahabatku, atau cukup sekedar teman biasa. 



GreyS To : Someone 
PS: Untung kita punya cara pandang yang sama.

Saturday, January 3, 2009

Writer’s Block

Ku tatap layar monitor laptopku dengan tatapan kosong

Bingung…

Sudah berjam-jam aku duduk di bangku ini
Sudah berjam-jam aku menatap monitor ini
Tapi tak satupun kata tercurah

Kosong…
Layar Microsoft word-ku masih kosong…

Malam semakin kelam
Dinginnya semakin menusuk kulit
Dan aku masih juga duduk disini
Menatap kosong layar monitor laptopku

Apakah ini yang disebut sebagai Writer’s Block??
Ataukah hanya diriku yang sedang merasa hampa??

Bingung…

Aku bingung mau menuliskan apa….




GreyS

Thursday, January 1, 2009

Tomorrow will be better

Sudah beberapa hari aku bingung mau menuliskan apa untuk resolusi 2009-ku. Setelah bertahun-tahun aku hidup bagaikan mahluk tidak bernyawa, ditambah dengan kejadian-kejadian “hebat” di tahun 2008. Aku sangat berharap tahun 2009 benar-benar menjadi awal dari kebangkitan hidupku.

Mendadak aku dapat ilham dari lagu yang harus dinyanyikan pada waktu performance kelas. Judul lagu tersebut “Ming Tian Hui Geng Hao” artinya dalam bahasa Inggris Tomorrow will be better. Lagu ini popular banget di tahun 1985 dan sempet jadi Original Soundtrack beberapa film Mandarin saat itu. Sayang aku belum mengerti arti lagu tersebut secara keseluruhan.

Beberapa hari mendengarkan lagu ini terus-menerus membuat aku semakin menaruh harapan besar untuk hari ke depanku. Meski ada pepatah Yesterday is a history, Tomorrow is a mystery, and Today is a gift. Aku sudah tidak sabar membuka “gift”-ku yang berikutnya. Dan yang pasti aku yakin “gift”ku yang berikutnya pasti akan lebih baik dari hari ini.

Aku juga benar-benar berterima kasih terhadap 2008-ku yang telah memberi banyak sekali pelajaran berharga dalam hidupku. Yang pasti tanpa melewati banyak kejadian di 2008, aku tidak mungkin sesiap ini menghadapi 2009-ku. Baru kali ini lho aku bener-bener semangat untuk tahun baruan.

Balik ke resolusi di tahun baru 2009 ini. Ada beberapa resolusi-ku yang aku harapkan bisa terwujud tahun ini:

1. Aku berharap bisa mendapatkan pekerjaan sesuai dengan kemampuanku dan harapanku, di negara impianku. Tapi semua balik lagi, aku serahkan ke tangan Tuhan.

2. Aku berharap bisa mendapatkan kekasih yang baik dan pengertian.
Udah bosen banget neh jadi jomblo. Jangan-jangan sekarang bukan jadi jomblo cool / exist lagi, tapi udah jadi jomblo jamuran.

3. Aku berharap secepetnya bisa mandarin.
Kayaknya harus nambah course lagi neh, biar cepet bisa. Abis kalau ga bisa-bisa kan ga enak sama mami yang ngebiayain.

4. Aku berharap bisa jadi penulis beneran. Yang karyanya bisa dinikmati dan menginspirasi semua orang.

5. Aku berharap….. ehm…. apalagi yah…. Ntar deh nyusul. Sementara segitu dulu.

By the way busway, HAPPY NEW YEAR 2009 yah buat semua yang mampir. Semoga harapan-harapan kalian di tahun baru juga bisa terwujud. AMEN.


PS : Mohon di comment saran dan kritiknya dong. Biar aku bisa lebih baik lagi. Thanks yah semuanya.


GreyS