Friday, August 8, 2008

Sampai maut memisahkan....

"... Di depan Tuhan dan di depan saudara seiman, saya HPS berjanji akan menerima AS sebagai istri saya, dan sebagai satu-satunya wanita dalam hidup saya. Baik dalam suka maupun duka, dalam sehat maupun sakit. Sampai maut memisahkan. Saya berjanji akan bertanggung jawab terhadap keluarga ini, dan menjadi suami dan ayah yang baik..."
"... Di depan Tuhan dan di depan saudara seiman, saya AS berjanji akan menerima HPS sebagai suami saya, dan sebagai satu-satunya pria dalam hidup saya. Baik dalam suka maupun duka, dalam sehat maupun sakit. Sampai maut memisahkan. Saya berjanji akan bertanggung jawab terhadap keluarga ini, dan menjadi istri dan ibu yang baik..."

Hari ini Jumat tanggal 8 Agustus 2008 (08-08-08) entah berapa banyak pasangan yang menikah di seluruh dunia. Dari banyaknya pasangan yang menikah itu, salah satunya teman baik sekaligus mantan rekan bisnisku.

Sebenarnya sejak aku sadar, aku hampir tidak mungkin menikahi orang yang aku cintai kelak, aku agak alergi untuk hadir di acara-acara pernikahan. Tapi sebagai seseorang yang sudah dianggap saudara, pastinya aku wajib hadir di acara yang begitu penting buat dia. Dan hari ini, aku rela bolos les bahasa untuk hadir di acara pemberkatannya.

Hari ini temanku itu terlihat cantik sekali. Suaminya pun terlihat lebih tampan dari biasanya. Tapi aku salut, mereka tampak tetap tenang menghadapi hal besar seperti ini. Kalau aku pasti sudah sangat gugup.

Aku terharu saat mereka berdua mengucap janji nikah dan minta restu ke orang tua. Aku membayangkan seandainya aku berada di posisi mereka. Aku juga pasti tidak tahan menahan airmata. Tapi membayangkan hal itu, airmataku jadi menetes beneran. Apalagi aku juga teringat lagi sama "dia". Aku masih suka memimpikan dapat bersanding dengannya. Dan 2 hari kemarin aku terus-terusan ingat "dia", apa mungkin karena aku gugup dengan pernikahan temanku ini yah???

Sebenarnya aku sudah lama memikirkan tentang pernikahan. Aku juga sudah memiliki rencana untuk membeli apartemen kecil untuk rumah tanggaku kelak. Bahkan setiap kali aku ke Mall, pastilah aku mampir sejenak ke Toko Cincin sekedar untuk melihat-lihat cincin pernikahan. Cincin yang katanya merupakan lambang cinta sejati karena melingkar tanpa berujung dan tidak pernah pudar warnanya.

Dan tadi aku membayangkan yang berdiri di altar itu adalah aku dan wanitaku. Tapi bagaimana pun juga itu hanyalah khayalan. Kalau yang berdiri di altar itu aku dan wanitaku apa mungkin kedua orang tuaku akan memberi restu??? Apa mungkin rekan-rekan yang hadir akan sebanyak hari ini???

Namun sampai saat ini aku hanya bisa bermimpi. Sambil menunggu siapa yang akan menjadi mempelaiku kelak. Boleh kan aku bermimpi suatu saat aku bisa berdiri di altar suci untuk mengucapkan janji suci kepada wanitaku.

"... Di depan Tuhan dan di depan saudara seiman, saya Grey Sebastian, berjanji akan menerima ....... sebagai istri saya dan satu-satunya wanita dalam hidup saya. Baik dalam suka maupun duka, dalam sehat maupun sakit. Sampai maut memisahkan..."



GreyS


1 comment:

Unknown said...

nice thought...
apa artinya pernikahan? apa artinya ikatan? yang penting hanya kamu, wanitamu, dan cinta